IRZAN FAIQ FANFICTION🎉
One shoot yha. Ini buat seru-seruan aja yha, buat lucu-lucuan gt, karena di she is, iqbaalnya mati, huaaaa.
HAVE FUN GUYS! DAN SORRY KALO JADINYA MALAH RECEH.
(A/n; sdkt diambil dr kisah nyata gue:v)
***
Author POV
"Ah lama nih anak cewek maen bolanya." Kata Fikri yang sedang duduk di bangku pinggir lapangan dengan kaki tertekuk sebelah dan yang satu melayang, seperti duduk orang makan di warteg.
Anak-anak cowok kelas XII-AP4 lainnya pun sama malasnya menunggu giliran bermain futsal.
"Heh. Lo pengen tau gak, kenapa anak cewek kalo maen bola lama?" Tanya Irzan sambil menatap satu persatu temannya.
"Kenapa emang Pak Bos?" Tanya Aji pada Irzan.
"Karena mereka harus ngimbangin dua bola bro! Tiga bola malahan." Jawab Irzan ngakak, matanya tidak lepas dari anak cewek yang kini tengah berlari mengejar bola. "Lo liat aja tuh."
"ANJIR! SI BOS SA AE."
"ENAK KALI YA PUNYA DUA BOLA."
"LEBIH ENAK KALO MAENIN BOLA ITU."
Semua anak cowo AP4 tertawa ngakak, sama seperti Irzan, si bos atau pak bos atau pentolan AP4. Irzan adalah salah satu murid terkenal di SMK Al Malik. Terkenalnya karena tiga hal; 1. Kenakalannya yang warbyazah. 2. Kepintarannya pada bidang perkantoran. 3. Ketampanannya yang menyamai Nabi Yusuf.
Sang guru penjas a.k.a Pak Oji membunyikan peluitnya, tanda permainan futsal bagi anak cewek—yang hanya diisi dengan teriakkan dan perebutan bola—selesai.
Anak-anak cowok pun langsung masuk setengahnya dan membentuk pola. Sedangkan setengah cowoknya lagi masih harus menunggu giliran.
"Ahh.. gila, capek banget gue." Seorang cewek--yang katanya paling cantik di AP4--berlari dari lapangan menuju pinggir lapangan untuk duduk.
"(Namakamu)! Tungguin! Lo mah capek malah lari." Kata seorang cewek memanggil cewek yang sedang berlari itu.
"(NAMAKAMU)! LARINYA PELAN-PELAN! HATI-HATI ADA YANG JATOH!" Irzan terus meledek (namakamu), ia memang hobi meledek anak perempuan tapi (namakamu) adalah favoritnya.
(Namakamu) hanya memutar bola matanya malas lalu duduk di pinggir lapangan.
"Ngaco si Irzan. Gue baek-baek aja dibilang awas ada yang jatoh." Gumamnya sembari menyenderkan tubuhnya.
Ia menoleh saat ada tepukkan di bahunya. "Hah, hah, hah, gue capek. Duh, bengek dah gue."
"Lo kenapa Stef?" Tanya (namakamu) heran.
Steffi malah berdiri kembali serta menarik (namakamu). "Beli es yuk. Aus gila gue."
Di tengah perjalanannya menuju kantin, mereka harus memutari lapangan yang sedang dipakai anak cowok main futsal.
"(NAMAKAMU)! JANGAN KEMANA-MANA DONG! SEMANGATIN AA!" Itu suara Irzan yang terlihat masih fokus menggiring bola.
"Gila kali si Irzan." Kata Steffi sambil melihati Irzan.
"Emang. Kebanyakkan makan belalang kali tuh anak." Celetuk (namakamu) membuat Steffi tertawa ngakak.
💠
"Cepet ganti bajunya! Anak cowok otw!" Kata Jia dengan hebohnya. Ia sekarang bertugas menjaga pintu kelas, sementara anak cewek lain ganti seragam olahraga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moment [Irzan] ✅
FanfictionLo boleh berjuang demi cinta lo, tapi lo pastiin dulu kalo itu emang cinta untuk lo, kalo bukan, berhentilah berjuang. -Irzan Faiq Ronazy-