Tujuh

63 11 1
                                    

Siang harinya, Rio masih saja bungkam. Hingga kebungkaman Rio diketahui oleh Donna.

"Eh buset dah, lo kenapa kok daritadi diem mulu sih? Sariawan?" Tanya Fonna sambil memakai helm nya. Ya rencananya mereka hari ini pulang bareng.

"Woy ditanya malah bengong! Patah hati?" Tanya Donna lagi, namun sekarang sudah duduk diatas motor sport milik Rio.

"Eh, nggak papa. Udah belum naiknya?" Jawab Rio menutupi kekalutan hatinya.

"Iya udah, bawel banget sih? Tau gini mending lo diem aja deh kayak tadi, kan lumayan berkurang rese nya." Rio hanya mencibir omongan Donna.

"Donn.." Rio teringat suatu hal yang harus ia tanyakan.

"Hmm?"

"Gue mau nanya, lo suka ya sama Joshia?" Rio melirik Donna sekilas dari kaca spion.

"Iih, lo apaan sih? Siapa juga yang suka Joshia. Eh bentar kok lo tiba tiba peduli sama gue?" Pipinya Donna sudah memerah.

"Aelah biasa aja kali nggak usah blushing gitu, kan gue cuma bercanda." gue emang peduli sama lo kok Donn lo nya aja yang nggak sadar, Tambah Rio dalam hati.

"Rese ya lo. Eh tapi nggak tau juga sih. Emang kenapa? Lo cemburu ya?" Donna menaik turun kan alis nya sambil nyengir.

"Iya gue cemburu sama Joshia." Seketika pipi Donna merona-lagi-, Rio yang melihatnya seketika cekikian.

"Gue bercanda kali Donn." Rio masih tebahak, walaupun dalam hatinya ia membenarkan perkataannya.

"Ish lo ini." umpat Donna sambil memukul lengan Rio.

"Abisnya muka lo lucu kalo blushing."

"Serah apa kata lo dah, eh Yo gue laper nih cari makan dulu kuy."

"Lo yang traktir ya." Rio nyengir lebar.

"Ciih, ya udah deh gak papa."

"Nah gitu dong. Mau makan dimana?" Tanya Rio sambil sesekali melirik Donna dari spion.

"Rainbow cafe aja gimana? Lo belum pernah kesana kan?"

"Gue mah oke oke aja, lo ini yang bayarin." Rio nyengir lebar-lagi-.

Setelah persetujuan itu, mereka berangkat ke Rainbow cafe dengan obrolan obrolan ringan, yang juga diselingi oleh candaan Rio.

***

Sesampainnya di Rainbow cafe, mereka, mereka memesan makanan mereka masing masing. Rio memesan salmon steak, jus kiwi, dan air mineral. Sedangkan Donna memesan spaghetty dan green tea. Mereka menunggu pesanan sambil sesekali bercanda.

"Eh Donn, foto yuk, wefie gituu." Tawar Rio sambil mengeluarkan handphone nya.

"Idiih, ogah. Emang buat apa sih?" Donna menolak mentah mentah tawaran Rio, karena dia memang tidak suka foto.

"Ya gak papa, buat koleksi aja sekalian mau gue upload di instagram. Gimana mau nggak?" Tawar Rio lagi, namun kali ini sambil menaik turunkan alisnya.

"Nggak ah, gue nggak suka narsis gitu."

"Aelah sekali doang kok, ya ya mau ya.." Rayu Rio sambil memegang ujung lengan seragam Donna, seperti anak kecil yang meminta permen.

Donna akhirnya pasrah, " Ya udah deh, sekali doang, dan nggak diposting di sosmed manapun."

Rio mengangguk seperti boneka anjing yang berada di dashboard mobil, "Iya, tapi gayanya yang gokil jangan kaya aspal. Rata."

Cekreek

"Yah hasilnya jelek Donn, sekali lagi ya." Rio mulai merajuk lagi.

"Enggak mau, kan lo tadi bilangnya cuman sekali ya udah sekali aja."

"Yahh, tapi kan kalo mau beli baju tu biasanya ada tulisan 'beli satu gratis satu' masak foto sama lo cuman dapet satu?" Rio mengerucutkan bibirnya.

"Ya oke gue ngalah." Donna mengangkat kedua tangannya.

Rio tersenyum penuh kemenangan, dan mengambil handphone nya mengulang wefie mereka.

Hingga suara pelayan menyela, "Mas, mbak ini makanannya."

"Makasih mbak." Balas mereka serempak.

Mereka makan masih diiringi candaan Rio. Begitu pun di perjalanan pulang.

Dan semenjak itu, mereka mulai akrab satu sama lain, walaupun terkadang ada pertengkaran kecil, namun disitulah asiknya. Persahabatan akan seru disaat salah satu diantara kalian ada yang unik.

***
A/n.

Fyii, akhirnya ketemu lagi, gimana part ini? Seru? Aneh? Garing? Atau gimana? Gue nggak minta yang aneh aneh kok, cuman minta vomments kalian guys, karna vomments kalian penyemangat gue selain doi 😂.

Oke sekali lagi gue tekankan please jangan jadi pembaca gelap. Oh iya, kalo ada typo maaf ya, soalnya itu nulisnya tanpa revisi. Sampai ketemu di part selanjutnya-slow update- yaa... #peluk satu satu.

LOVE In HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang