Its Grown, not Fall

727 83 15
                                    

Haikyuu © Haruichi Furudate

Saya tidak mendapat keuntungan apapun dari fik ini selain kepuasan batin :))

ーーーーーーー

Sejak dulu, ia sudah memutuskan bahwa ia juga bisa menghasilkan sesuatu meski dia hanyalah 'Tower B People'. Ia mendapat didikan yg sedikit keras; bukan dalam artian buruk. Ibunya selalu mengajarinya segala sesuatu tentang menjadi 'Wanita kuat', mungkin hal itu ada hubungannya dengan kehidupan mereka, dimana ibunya menjadi satu-satunya tempatnya pulang.

Dia hanyalah gadis biasa, gadis yg mudah gugup dan menjadi pesimis. Menjadi seorang manajer klub banyak merubahnya. Meskipun tidak merubah sikap mudah gugupnya itu.

Hingga kini disinilah dia. Terjebak di lingkungan penuh anak laki-laki bertubuh tinggi besar. Hal yg wajar mengingat ia berada di pelatihan klub voli. Tapi tetap saja, ia tidak pernah menyukai dikelilingi oleh anak laki-laki yg tidak dikenalnya, apalagi bertubuh besar dan berwajah garang.

"Hoo- manajer imut Karasuno sepertinya ditinggal oleh yg lainnya?"

Mungkin ini sudah waktunya bagi Hitoka untuk menangis? Tidak, itu akan membuat malu timnya.

"Bokuto-san, jangan mengganggunya." Ucapan itu membuat Hitoka sedikit tenang. "Sepertinya kau tidak nyaman berada disini?" Tanya pemuda berwajah datar itu.

Hitoka hanya mengulas senyum canggung. Ia ingat. Keiji Akaashi dan Kotarou Bokuto dari Fukurodani.

"Oho, manajer-chan, sebaiknya kau ikut dengan kami saja!" Bokuto menepuk kedua pundak Hitoka dan wajahnya tampak berbinar.

"Bokuto-san, kau membuatnya takut." Tegur Akaashi.

Ingatkan Hitoka untuk berterima kasih pada Akaashi nanti. Tapi sekarang adalah waktunya menolak ajakan kapten Fukurodani itu dulu.

"Tidak perlu, Bokutoー"

"Ada Sugawara-san dan kaptenmu disana!" Kentara sekali Bokuto membujuk.

"Sungguh, aku lebih baik bertemu Shimizu-senpai saja." Hitoka menyunggingkan senyum gugupnya.

Akaashi menepis tangan Bokuto dari pundak sang gadis. "Sepertinya manajer Karasuno yg satunya sedang bersama manajer kami." Akaashi berkata. "Dan kurasa mereka pergi ke tempat yg tidak dekat karena mereka naik mobil milik pelatih."

Nyaris saja Hitoka berseru kaget. Tadi Kiyoko memang mengajaknya pergi ke sebuah mall yg cukup dekat, kalau naik mobil. Ajakan Kaori dan Yukie, katanya mereka bosan melihat anak laki-laki yg hanya bisa merusuh kalau tidak sedang latihan.

Dan dia tertinggal.

"Ettou saa.. Kurasa aku bisa minta antar Takeda-sensei saja." Hitoka berucap asal.

"Kau tidak tau kalau para pak tua itu sedang minum bersama?" Bokuto memiringkan kepala, bibirnya membentuk sebuah garis datar, tapi sangat kentara kalau ia menahan senyum. Entah kenapa.

Dan itu membuat firasat Hitoka mendung.

Bagaimana ini? Dimana Hinata dan Kageyama? Atau Tsukishima dan Yamaguchi? Adakah orang waras yg dikenalnya disini? Hitoka frustasi.

"Akaashi-san? Apa Bokuto-san sedang memalak manajer Karasuno?"

Hitoka menoleh. Teman dekat Sugawara, libero dari Nekoma. Pemuda itu menarik Bokuto mundur, mungkin ia mengerti bahwa kapten Fukurodani itu menakuti Hitoka.

"Terima kasih, um.."

"Yaku, Morisuke Yaku." Yaku tersenyum maklum. "Sebaiknya kau bersama Sugawara-kun saja."

Its Grown, not FallWhere stories live. Discover now