Author pov
" Indahnya malam ini dengan angin yang seakan-akan ingin mengelus mataku, untuk terlelap tapi aku harus membuat cerita ini sangat luar biasa " - Sang penulis
Tiba di rumah hafiz" Assalamu'alaikum hafiz " kata ku sambil mengetuk pintu.
" Walaikumsalam Syid. Lama sekali kamu udah aku tunggu lama " kata hafiz sambil menepuk jidatnya.
" Maaf maaf fiz, tau gak tadi aku tuh kerumah Bu Nur " kata ku yang langsung di potong pembicaraan ku sama hafiz.
" Sssttttt .... kayaknya seru nih masuk dulu masuk minum " kata hafiz sambil menyuruh ku masuk.
" Mau minum apa Syid? " Kata hafiz
" Yah elah biasanya juga ada air putih segala " kata Rasyid sambil tertawa kecil.
" Aku cuma basa basi aja syid " kata hafiz. Sambil menuangkan segelas air putih
" Coba ceritakan kejadian kamu yang tadi " kata hafiz
" Nah jadi tadi aku kan kerumah Bu nur. Eh ternyata fizz .... " kata mu sambil membuatnya penasaran.
" Apa apa Syid ?! Jangan buat aku penasaran kayak gini dong " kata hafiz.
" wanita yang semalem kita bantu itu ternya ponakanya Bu nur ... " kata ku
" Apaaa !!!!! " Kata hafiz sambil menyemburkan segelas air ke wajahku.
" Woeeeiiisssss .... santai aja fiz sampe nyembur gitu kayak mbah dukun " kata Rasyid sambil mengusap mukanya.
" Eeh eh maaf maaf . Aku terkejut aja syid. Masa si ia ponakanya Bu nur?! " Kata hafiz sambil terus menanyakannya padaku.
" Iyaa ... katanya si ia pindahn dari Madina, kata dia fiz ia suka sama orang yang waktu itu tolong dia pas di ganggu sama bapak bapak kocak itu yang lagi mabuk " kata Rasyid
" Yah .... aku engga ada kesempatan dong, semoga kamu bisa dapetin dia ya Syid. Kamu tuh cocok kamu baik, kamu agamanya bagus juga. Dan in syaa Allah dia juga " kata hafiz sambil merayuku
" Aamiin .... kamu bisa aja fizz " kata ku sambil tertawa kecil.
Akhirnya aku mau berbicara serius dengan Rasyid karna ia sahabat ku. Semoga dia bisa kasih solusi padaku - batin ku
" Fiz .... Aku tuh ya suka sama wanita itu, ya walaupun aku baru mengenal dia, dan aku baru merasakan jatuh cinta yang pertama kali, apakah aku boleh mencintai wanita yang memaki Khimar itu? " Kata Rasyid
" Apa aku gak salah denger nih Syid? Jika itu baik untuk mu maka lanjutin aja, Syid setiap apa yang kita lakukan sudah di tuliskan di " Lauh Mahfudz" jadi antum jangan takut lah " kata Rasyid sambil terus mensupport ku.
" Tapi kan fiz aku belum begitu bangat mengerti soal Sunnah, aku hanya sedikit yang aku tau soal Sunnah " kata ku.
" Udah tenang tenang syid selow aja " kata hafiz sambil terus menerus mensuport ku.
Aku pun agak sedikit tenang. Mungkin ia adalah awal cintaku.
Tiba tiba
Seketika aku kaget ada apa ini tiba tiba ayah ku menelpon ku. Apa dia mau membicarakan hal yang tadi? - batin ku.
" Assalamualaikum yah. Kenapa tiba tiba ayah menelpon ku? " Kata ku." Walaikumsalam. Cepat kamu pulang ayah mau bicara serius sama kamu " kata ayah Rasyid dengan nada sedikit keras.
******
Dari shahabat An-Nawwas bin Sam’an Al-Kilabi radhiallahu ‘anhu berkata : saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :« يُؤْتَى بِالْقُرْآنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَهْلِهِ الَّذِينَ كَانُوا يَعْمَلُونَ بِهِ تَقْدُمُهُ سُورَةُ الْبَقَرَةِ وَآلُ عِمْرَانَ تُحَاجَّانِ عَنْ صَاحِبِهِمَا ».
“Akan didatangkan Al-Qur'an pada Hari Kiamat kelak dan orang yang rajin membacanya dan senantiasa rajin beramal dengannya, yang paling depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran, keduanya akan membela orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 805].
******
Tak perlu lama lama aku pun pamit pada Hafiz yang masih penasaran ingin tau siapa wanita itu.
30 menit kemudian...
Sampailah aku dirumah." Assalamu'alaikum. Iya yah kenapa? " Kata Rasyid
" Walaikumsalam. Rasyid kamu dapat biaya siswa dari Saudi Arabia kata Syeikh Muslim apa kamu ingin menerima nya? " Kata ayahku
" Masyaa Allah ini beneran yah? Aku gak mimpi kan? Ini nyata. " Kata ku sambil sangat gembira.
" Iya ini beneran ayah gak boong. Tadi syeikh Muslim telfon ayah saat dia selesai mengimami di Masjid Nabawi dia di kabarkan oleh Universitas of Madinah untuk memberitahu bahwa kamu terpilih dan mendapatkan beasiswa disana. " Kata ayahku.
Dan seketika aku menangis sedih sambil memeluk ayah ku. Tiba tiba ibu ku pun melihat kami dan ikut bersedih melihat diriku di terima di Universitas of Madinah.
Ya Rabb aku berharap ini adalah jalan menuju sukseku demi agama yang aku cintai. Dan aku jaga walaupun pedang menusuk jantungku - batin ku.
Aku pun pergi ke kamar untuk segera bersiap siap untuk keberangkatan ku nanti ....
*****
Flashback nya di cerita selanjutnya ya 😴
Jangan lupa mampir lagi 💐
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaulah Takdirku
SpiritualAlangkah indahnya jika kita mencintai seseorang dengan rasa yakin dan juga sungguh sungguh. Sebab banyak sekali mereka yang sudah benar benar mencintai pasangan nya, lalu di tinggalkan bagaikan kacang lupa dengan kulitnya. Semoga cerita ini meng...