Part I

1.4K 19 0
                                    

Part I

(Kisah ini berawal di saat aku duduk di kelas 1 Sma puncak-puncak nya kedewasaan dan keremajaanku)
Sebetulnya aku tak sanggup harus menerima kenyataan pahit ini.Dulu aku nakal ,tapi setelah aku mengenal dia aku sedikit demi sedikit bisa merubah akhlak ku karena aku yakin dia bisa membimbingku ke jalan yg benar.
Hingga pada suatu hari di saat bulan ramadhan aku sedang bersantai di depan tv,tetapi hp ku berdering dan ternyata Alam yg menelpon.
Aku memanggilnya kak alam karena dia lebih tua dari aku dan juga sudah lulus Sma.
Telfonnya pun aku riject karena aku tau berhubungan dengan lawan jenis itu tidak mahrom,aku mendenagar ceramah itu ketika ikut pengajian.
Padahal yang q tau Kak Alam itu orangnya cukup mengerti Agama dan dia juga sering mengisi Ta'Lim di sekolah-sekolah lain.
Tetapi kak Alam terus saja menelfonku barangkali ada hal penting mungkin yg ingin di sampaikan batinku dalam hati aku pun mengangkatnya.
"Halo Assalamu' alaikum"kata kak alam dengan suara lembutnya
"Waalaikumsalam iya ada apa ya kak?(tanya Amanda) yg akrab di panggil manda
Bagaimana kabarnya de?
"alhamdulillah sehat kak,kak sendiri bagaimana?"tanya amanda tanpa sadar kalau ia menanyai balik kabar alam.
"Alhamdulilah kak baik de"(jawab Alam)
"Asstagfirullah kenapa aku mengulangi kesalahan yg sama seperti dlu"?
(kata Manda dalam hatinya)
Dek kok diam sih??(tanya Alam)
Afwan kak aku lagi sibuk.assalamualikum.
(kata manda)
Yang langsung mengucap salam dam mematikan telfonnya.
Aku bersekolah di Aliyah yang pelajarannya lumayan mencondong ke ilmu akhir.banyak pelajaran yg bisa aku ambil dari situ,aku jadi lebih Percaya diri mengunakan jilbab kemana-mana.padahal beberapa bulan yg lalu aku sering berhubungan dengan kak Alam melalui telfon maupun sms,meskipun kami berdua belum pernah saling ketemu.
Sehingga membuat aku kadang penasaran dengan kak Alam sudah berapa kali kak Alam mengajak aku ketemu tapi aku selalu menolaknya terkadang aku berfikir "masa ia sih orang yg nengerti agama ngajak ketemuan"
ya aku berfikir positif saja tentang Kak Alam
Setiap sehabis pulang dri solat terawih Kak Alam pasti selalu menelfonku tak henti hentinya
Sebenarnya aku enggan untuk mengakat telfonnya malam itu tapi entah ada angin apa tangan ini rasanta gatal ingin mengakatnya.akhirnya aku putuskan untuk mengangkat telfon kak Alam yg sedari tadi 3 kali telfon tak aku angkat
"Halo assalamualaikum de"
(salam kak Alam)
"Waalaikumsalam kak"kenapa ya malam malam begini telfon?(tanya manda)
'kok ade ngomong gitu sih biasanya kan kita jga sering telfonan ade biasa aja knp sekarang ade ngomong begitu?
Apa ade gk suka kalau kakak telfon?'
'Asstagfirullah bu -Bukan begitu'
atau mungkin ade takut kalau pacarnya adek tau kita telfonan?
Ya Allah kak sungguh aku gak ada berfikir sampai ke sana
Dan dengar ya kak,Aku gak punya pacar.setelah aku tau ternyata dalam islam itu gak adayang namanya pecaran
Maka dari itu sekarang aku mencoba untuk berubah
(Jelasku panjang lebar)
'Terus kenapa skarang ade jarang angkat telfon kakak?
padahalkan kakak telfon gak ada maksud lain cuman ingin berteman dan memperkuat silahturahmi sama ade.
Yah kaka tau emang dalan islam pacaran itu gak ada tapi apa salahnya kita Ta' aruf siapa tau kita berjodoh de "
(Kata alam) yang berbicara
Ta 'aruf.
Amanda spontan langsung terkaget jantunya
berdebar debar
waullah hu'alam kak hanya Allah yg tau kita jodoh apa tidak jawab Manda singkat yg sebenarnya ia bingung ingin berbicara apa.
"Yaudah kalau begitu sekarang ade bobo udh malam bsk sahur nanti insya allah kakak bangunin kata Alam.

Sekian dlu ya gusy
Petung ,27 september 2016

Ya Tuhan Cemburu Pun Aku Tak BerhakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang