-Autohor POV-
"Lex lo ngapain disini?" Tanya Tarissha yang memang sudah bingung melihat alex yang tiba tiba berada di depannya sekarang
"Hm iseng aja" jawab alex asal
"Jangan jangan lo ikutin gue la.."
"Kalo iya kenapa?" Ucap alex memutus pembicaraan Tarissha
"Ya gaapa sih" kata Tarissha cuek sambil mengedikkan bahu dan tiba tiba ngacir pergi begitu aja dari hadapan alex.
'Lo semakin buat gue penasaran tar' batin alex dalam hati.
Alex mengikuti Tarissha lagi sampai akhirnya Tarissha duduk di pinggir kolam renang sambil mengayunkan kakinya kedalam kolam.
Tarissha tidak menyadari bahwa sedari tadi Alex memperhatikan Tarissha.
Karena sudah tidak tahan hanya memperhatikan Tarissha, Alex pun langsung duduk di samping Tarissha dan memulai membuka suaranya.
"Lo ngapain tar? lo ga ikut sama mereka mereka yang lagi asik fotoan itu?"
"Engga ah males , enakan gue disini aja , lagi ga mood buat fotoan" jawab Tarissha yang membuat Alex hanya manggut manggut saja
'Eh Alex sama Tarissha jangan berduan gitu aja dong , sini kalian ikut fotoan sama kita kita, soalnya tar lagi kita bakal upload ke instagram nih' teriak salah satu temannya yang bernama Nio itu.
Tarissha mendengus malas dan segera berdiri.
Tetapi sebelum tarissha berdiri ternyata alex sudah berdiri duluan dan menjulurkan tangannya. Tetapi tarissha tak menghiraukannya dan tetap berdiri sendiri'Kenapa sih lo itu cuek banget?' Batin Alex dalam hati.
Dengan langkah malas Tarissha menghampiri teman temannya itu dan langsung ikut fotoan.
Selesai acara berfoto ria itu. Acara manggang itupun selesai. Dengan cepat Tarissha berpamitan untuk pulang.
Ketika Tarissha sudah sampai di rumah ia cepat cepat berlari kelantai dua untuk menuju kamarnya dan menghempaskan tubuhnya diatas kasur empuknya itu.
Tanpa sadar Tarissha selalu bingung kenapa akhir akhir ini yang memenuhi pikiran Tarissha hanya Alex Alex dan Alex.
Karena sikap Alex yang juga aneh kepadanya.'Kenapa akhir akhir ini aku kepikiran alex terus ya?, jangan jangan..' batin Tarissha dalam hati dan langsung menggelengkan kepalanya karena tak ingin terlarut larut dalam pikiran itu.
"Down to earth Tarrr" kali ini Tarissha sedikit berteriak frustasi.
Dengan cepat Tarissha mengambil jam wekernya dan menyetel alarm agar besok ia tidak kesiangan saat sekolah.
Ia langsung menyelimuti tubuhnya sampai menutupi bagian lehernya.---
Kring.....kring......kring......
Jam weker itu sudah berbunyi tetapi yang dibanguni tetap tidur dengan pulas.
Sampai tiba tiba ada guncangan besar, ada seseorang berteriak dan tiba tiba ada banjir melanda.
"Sialan" umpat Tarissha kesal.
Ternyata itu adalah kerjaan dari kakak tarissha yang kesal karena tarissha tidak juga kunjung bangun.
Dengan rasa kesal kakak tarissha yang bernama deno itu langsung saja menguncang guncangkan tubuh Tarissha dan berteriak "WOY TARISSHA BANGUN!!!"
Saking kesalnya langsung saja diambilnya satu centong berisi air penuh dah langsung menyiram tarissha, dan itu sukses membuat tarissha bangun.
-Tarissha POV-
Aku langsung terkesiap bangun karena siraman air oleh kakakku tercinta ini.
"Kak, bisa ga sih kasik tarissha tidur bentar aja , belum juga tidur udah di bangunin gini, malah pake disiram segala lagi" cerocosku kesal karena tingkah kak deno yang keterlaluan.
"Eh adikku yang tercinta sebelumnya kakak minta maaf ya, lo liat sendiri ini udah jam 6.15 dan lo belum bangun juga, alarm lo dari tadi udah bunyi. Karena gue kesel liat lo ga bangun bangun yaudah gue siram aja deh" cerocos Deno yang tak kalah kesal.
"Yaudah sih bisa kali ga pake siram segala, eh tadi kakak bilang ini jam berapa jam 6.15?"tanyaku terkesiap oleh perkataan kak Deno yang mengatakan ini sudah jam 6.15.
"Iya adikku sayang" jawab kak Deno yang terlihat santai kembali.
Dengan cepat aku berlari mengambil handuk dan langsung ngacir kekamar mandi.
Dengan gerak cepat, 15menit saja aku sudah siap dengan semuanya, dan langsung turun kebawah dan menuju meja makan untuk sarapan bersama keluargaku.
Tetapi sebenarnya aku tidak ikut sarapan , aku hanya mengambil satu buah roti dan meneguk susu yang sudah disiapkan bi ina dan langsung berpamitan kepada orang tua ku karena aku takut jika aku akan terlambat.
"Ma Pa kak Deno, Tarissha berangkat dulu ya soalnya ini udah siang banget"ucapku sambil menyalim tangan mama dan papa.
Padahal jam baru menunjukan pukul 06.35 tetapi aku tetap takut jika aku akan terlambat.
"Yaudah kamu hati hati dijalan ya" ucap mama.
"Oke siap" balasku sambil memberi tanda hormat dan langsung bergegas mengambil kunci mobilku dan langsung berangkat ke sekolah.
Sampai di depan sekolah pak ucup sudah bergegas untuk menutup gerbang sekolah. Padahal sebenarnya jam masuk akan berbunyi 10 menit lagi.
Aku merutuki diriku sendiri karena kesalahan ku yang tidak mendengar alarmku berbunyi.
Dengan cepat aku mengebel dan berteriak sekencang mungkin "PAK UCUPPPPP GERBANGNYA JANGAN DI TUTUP DULUUUUU".
Untung saja pak ucup mendengarnya dan menunda kegiatan yang akan di lakukannya itu.
Dengan cepat aku langsung masuk dan memakirkan mobilku."Makasih pak ucup tarissha sayang pak ucup" ucapku kepada pak ucup dan dibalas dengan gelengan kepala oleh pak ucup.
Aku langsung berjalan cepat atau bisa dibilang lari, menyusuri koridor sekolah agar bisa sampai di kelasku dengan cepat.
Saat aku berlari, aku tak sengaja menabrak seseorang.
Brukkk...
Binder yang kupeluk dari tadi langsung jatuh begitu saja.
Ketika aku ingin melontarkan kemarahan ku, aku menoleh orang itu sebentar dan ternyata itu Alex. Dan itu berhasil membuatku tidak jadi melontarkan kemarahan ku.
----
TBC
Jangan lupa vote and comment guys😘
KAMU SEDANG MEMBACA
How Can I Say?
Teen FictionDiusia yang sudah bisa dibilang remaja, Tarissha belum pernah merasakan apa itu 'pacaran'. Karena yang terlintas di otaknya hanya akan ada sakit hati disebuah hubungan. Dan selain ia takut akan sakit hati, sebenarnya Tarissha adalah gadis yang ding...