Aku adalah seorang pangeran. Tapi, bukanlah pangeran seperti yang diceritakan dalam dongeng princess. Di mana, seorang pangeran akan mendapatkan cinta sejatinya setelah melalui rintangan dan cobaan yang berat. Namun, hidupku tidak seindah dongeng itu yang berakhir happy ending. Disinilah aku sekarang, di depan kaca besar yang menampilkan cahaya lampu kota yang indah.
Aku sekarang tinggal disebuah apartemen mewah K di lantai 23. Aku telah tinggal disini selama 3 tahun terakhir. Sebenarnya, dalam usiaku yang ke-30 tahun ini aku selalu hidup berpindah-pindah dalam 5 tahun sekali. Alasanku hanya bosan menepati tempat yang sama dalam jangka waktu yang lama.
Namaku Romi Saputra. Aku adalah seorang CEO dari perusahaan K. Perusahaan besar yang juga berpengaruh dalam lingkungan bisnis dunia. Perusahaan yang memiliki cabang hampir di setiap negara.
Aku berasal dari keluarga Arsenio. Namun, aku tidak memakainya sekarang karena nama itu sangat membuat aku terancam. Dengan mendengar seseorang memakai nama itu saja membuatnya harus kehilangan nyawa. Begitulah kehidupan keluargaku harus berurusan dengan hal bunuh-membunuh.
*Flashback*
Sebelum aku mengerti keadaan keluargaku, aku merasa sangat bahagia. Hidup dan di lahirkan dikeluarga yang berkecukupan. Mendapatkan apapun yang di inginkan sebelum memintanya. Hal itu sangat keren menurutku. Namun, segala sesuatu yang berbau manis harus di bayar dan bayaran untuk kami adalah kematian.
Ketika aku berusia 5 tahun, aku meminta orang suruhan papaku untuk mengantarku ke rumah utama. Aku sangat bosan tinggal disini selama 5 tahun ini bersama bodyguard itu. aku ingin keluar apartemen ini dan pergi bermain. Jadi, aku mengancam untuk memecatnya agar dia menurutiku. Dengan perasaan bahagia, dia menurutinya dan membawaku ke sana.
Waktu itu, kami menggunakan mobil sport merah keluaran terbaru untuk menuju rumah utama. Mobil itu adalah hadiah ulang tahunku yang ke-5. Kalau dipikir-pikir, hadiah itu sangat berlebihan. Dalam usia yang masih seusia jagung ini mau aku apakan mobil mewah itu. Tapi semua itu sudah biasa dalam hidupku. Barang mewah dan kebahagian itu seperti membeli permen karet. Sangat kecil dan mudah didapat.
Selama 2 jam kami menempuh perjalanan, akhirnya aku dan diiringi oleh bodyguard berlari ke pintu utama. Semua pelayan yang berada di rumah megah ini terkejut dengan kedatanganku. Mereka dengan tergesah-gesah menunduk dan memberi hormat. Aku melihat sekeliling untuk mencari sepasang suami-istri yang memiliki rumah ini. Siapa lagi, kalau bukan papa dan mama yang sekali-kali datang ke apartemen untuk menjenguk. Tiba-tiba seseorang laki-laki paruh baya menghampiriku dan memberi tahu kalau orangtuaku berada diluar. Kemudian laki-laki itu mengajak aku untuk menuju sebuah kamar.
Aku sekarang berada di sebuah kamar. Tapi, aku tidak tahu ini kamar siapa. Karena merasa bosan menunggu, aku keluar kamar dan pergi melihat-lihat rumah seperti istana ini. Rumah yang bergaya kastil kuno eropa ini sangat sunyi dan sangat damai. Sekali-kali aku berpapasan dengan para pelayan dan mereka selalu memberi hormat kepada saya. Hormat yang seperti membungkukan sedikit badan sambil tersenyum bukan hormat seperti saat upacara berdera.
Setelah sekian lama berjalan, aku terhenti didepan pintu sebuah ruangan. Aku rasa ruangan itu ruangan perpustakaan. Karena disana sangat banyak buku yang disusun rapi. Terdengar seseorang berbicara di ganggang telepon. Laki-laki paruh baya tadi berbicara pada seseorang yang dengan sebutan nyonya. Setelah mereka selesai berbicara, laki-laki itu kembali menelepon. Tapi, yang sekarang dia memangil dengan sebutan tuan. setelah mendengar semua pembicaraan mereka, aku pergi dari sana menuju ke kamar dan segera mandi.
***
Setelah 5 hari di rumah ini, laki-laki paruh baya itu belum saja memberi tahu tentang percakapan mereka bersama orang tuaku. Selama 5 hari ini juga, aku hanya bermain bersama bodyguardku sambil menunggu kepulangan mereka. Aku sudah tahu, kalau kejadian ini akan terjadi. Aku mendengarkan dengan jelas semua percakapan telepon tempo hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
DONGENG KEBOHONGAN
RandomSang pangeran yang tidak mempercayai tentang cinta sejati dan semua nya itu hanyalah sebuang dongeng. Akankah dia akan terseret dalam dongeng itu ataukah bagaimana?