*You Pov*
"Jihooooooonnnn" hari berikutnya aku tetap menjemput Jihoon
Sejujurnya aku melupakan kejadian kemarin.
Tidak sepenuh nya, hanya mencoba memulai nya dari awal lagi.
Dan ya, ibu Jihoon yang memintaku.
Ibu Chaelin adalah orang yang sangat baik, bagaimana mungkin aku menolak permintaan nya.
Kejadian saat dia berkata kalau sebenarnya ia tidak ingin melihatku lagi, masih terngiang jelas diotak ku.
Laki-laki aneh, sebaiknya tidak aku dengarkan, gumamku
"Jihoooooonnnnn" panggil ku sekali lagi.
Pintu rumah Jihoon belum juga terbuka.
Apa aku langsung masuk saja? Tetapi ini seperti tidak ada orang.
Apa Jihoon sudah pergi? Apa aku kurang pagi? Tapi ini masih jam 6.30."Ibu Chaeliiiiinnnnnnnn" aku harus memanggil Ibu Jihoon.
"Ibu Chaeliiiiiinnnnn" tidak ada jawaban
"Yoongi opppaaaaaaaa" panggil ku
"Yoong... uhuk.. uhuk.. ehem ehem... Yoongi oppaaaaaaaaa" masih tidak ada jawaban.
Atau mereka semua sudah pergi? Tapi tidak mungkin!
"Jihooonnn-aaaahhhhhh" panggilku lagi.
Prang!!
Aku mendengar sesuatu pecah.
Aku langsung membuka pagar dan mencoba membuka pintu.
Terkunci.
Tok tok tok...
"Jihoooonn!!! Kau di dalam????" Panggilku sambil menggedor pintu rumah
"Ibu Chaelin!!!!!" Aku masih tetap memanggil
"Yoongiiii oppa!!!" Aku masih tetap menggedor pintu, perasaan ku tidak enak.
Aku terpikir untuk masuk lewat jendela belakang.
Dengan susah payah karena menggunakan rok, akhirnya aku masuk, tetapi tiba tiba....
Buk!!!
Aku terpeleset dari wastafel.
Awwww aku meringis kesakitan.
Aku melirik ke arah lututku, sedikit berdarah.
Prang!!!
Aku mendengar sesuatu pecah sekali lagi.
Aku mengabaikan nyeri dilututku
Dan segera berlari keluar dari dapur.
Suaranya berasal dari lantai 2, dengan segera aku pun menuju lantai 2.
Aku mengambil tongkat basebol yang terletak di tangga.
Jangan jangan itu maling. Gumamku.
"PERGILAH!!!!" aku mendengar Jihoon berteriak
Dan
PRAAANNGG!!! Sesuatu pecah lagi.
.
.
.
.
.
Aku terkesiap.Aku ragu.
Yang aku takutkan adalah Jihoon tau aku disini dan menyuruhku pergi.
Atau, ada yang disuruh pergi selain aku.
Aku mematung didekat kamar Jihoon.
Aku melihat sesuatu berwarna merah segar mengalir dari pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just "Best" Friend
Teen FictionJihoon x You Saat laki-laki dingin itu patah tangan