Langit Senja

3 0 0
                                    

sore itu aku dan dia duduk disudut kampus. tepatnya disudut fakultas kami. kami asik memandangi langit hari itu, tidak ada kata, tidak ada suara hanya hening yang kami rasakan. keheningan ini menciptakan ketenangan begitu tenang hingga aku merasa tidak ada beban.
entah apa yang difikiran kawan yang berada disebelahku ini, dia begitu hikmat menikmati terpaan langit senja, ia begitu menikmati warna jingga yang tercipta dari sinar matahari sore itu. kupalingkan wajahku sesaat menghadapnya mengamatinya dan menrka apa yang ia fikirkan aku hanya tersenyum melihatnya. kembali kuarahkan pandanganku ke arah langit menikmati langit sore itu.

Imajinasiku bertebangan kala itu aku seakan melihat matahari enggan meninggalakan langit, sekan ia tak mau berpisah dengan kawannya, namun matahari harus meninggalkan langit dan mengizinkan bulan dan bintang memasuki kehidupan langit. matahari harus menunggalkan langit untuk memberikan kehangatan dipagi hari dan senyum yang indah keesokan harinya. matahari harus pergi untuk menawarkan hari yang lebih indah dari sebelumnya, walaupun bulan dan bintang menghiasi langit setelah kepergian matahari tapi tetap saja kedatangan matahari tetap dinantikan oleh langit.
Hubungan matahari dan langit disore hari itu seperti kita, yah seperti pertemanan kami yang membuat hati kami damai jika kami bersama. dan data ini kami diharuskan untuk berpisah untuk mencari jalan kita masing-masing. matahari itu seperti kamu yang terpaksa meninggalkanku demi kebaikan kita. walau setelah kepergianmu akan ada teman yang banyak tapi tidak akan ada yang seperti dirimu kawanku,
Semoga kita dipertemukan kembali dengan sejuta cerita yang menarik, dengan senyum yang lebih indah, dengan hari yang lebih indah dan dengan ikatan pertemanan yang lebih baik.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 14, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

langit senjaWhere stories live. Discover now