Pagi ini hari pertama Della masuk SMA Taruna Bangsa, hari pertama. Pikiran Della melayang akan adanya mos, dijahili kaka kelas yangmembuat kepalanya hampir pecah. Della segera bergegas menggunakan baju smp, rambut diikat sesusai tanggal lahir, Della berterimakasih kepada mamah papahnya karena melahirkan nya pada tanggal 4. Terbayang jika Della lahir pada tanggal 30 atau 31, berapa banyak ikatan rambut yang menyangkut pada rambutnya itu. Ia mempunyai kaka laki-laki yang paling ia sayang. Dia bad, cool, lebih tepatnya ia famous disekolah SMA Taruna Bangsa, dia bernama Dhio Argantara Ulani. Dhio mempunyai kulit yang putih, tinggi, rambut yang hitam dan sangat digemari para wanita. sedangkan Della sendiri dia mempunyai kulit putih sama seperti kakanya Dhio, tinggi? ia tinggi setara dengan wanita lainnya, rambut nya hitam kemerahan jika terkena sinar matahari akan sangat jelas warna rambut alami nya itu.
Della sama Dhio sangatlah berbeda, hampir setiap saat mereka bertengkar meskipun itu adalah hal kecil. Tapi, pertengkaran itu yang selalu Della rindukan terhadap dirinya. Dia bad! Ya setiap hari dia selalu membawa satu perempuan kerumah, dan tiap hari selalu berganti perempuan, mungkin karna popularitasnya yang membuat nya seperti itu dan sangat digandrungi oleh banyak wanita disekolahnya. Keberuntungan tidak berpihak pada Della saat ini, ayahnya Argantara Ulani menyarankan Della dan Dhio untuk bersekolah di satu sekolah yang sama.
"tok tok tok .. Dell udah blm? Lama bngt lu! Kaga usah make up'an lah. Dasar cewe!" gerutu Dhio diluar pintu kamar Della, dia sangatlah tidak sabaran untuk ke sekolah. Alasan nya kali ini ia ingin ikut menjahili murid-murid baru disekolahnya.
"iya ka, elah sabar. Gua mesti iket rambut alay ini." Della bergegas membuka kamar pintu dan menuju meja makan untuk sarapan, sarapan pagi ini hanya dua buah roti tawar selai kacang, karna bundanya Adara Ulani sedang berada diluar kota bersama Arga suami nya untuk bekerja mengurusi bisnis keluarga yang sudah turun temurun.
Dhio berdiri dari meja makan ketika Della baru saja ingin memakan roti favorite nya itu,kemudian Dhio menarik tangan Della menuju pintu luar.
"apasii.. gua mau makan!" kesal Della kepada Dhio yang menarik paksa tangannya yang membuat tangannya terasa nyeri di pergelangannya itu.
"yaudah lu makan di mobil aja. Gak mau kan lu dimarahin anak-anak osis yang siap makan lu? Haha" Dhio tertawa sangat puas kepada Della yang kini terlihat seperti ketakutan dan menjadi terdiam kaku.
"apasii lu! Gajelas! Bawain tuh tas gua!" Della berusaha membawa dirinya menjadi tenang agar tidak terlihat bahwa ia sedang ketakutan dan panik
"dih? Emang lu siapa? Ratu? Ngaca noh!" ledekan Dhio kepada Della yang membuat Della ingin sekali menghajarnya jika saja itu bukanlah kakanya.
"Bibiii! Bibi kaa . em.e..mpp "
Seketika mulut Della ditutup oleh kedua tangannya Dhio, mungkin jika wanita-wanita yang ada di sekolah melihat adegan ini akan membuat iri para wanita karena posisi Della dan Dhio seperti berpelukan.
"emmm.. emmm lepasin gua ka!" Della menggigit tangan Dhio, yang membuat Dhio meringis kesakitan.
"aww, gila lu! Awas lu ngomong macem-macem ke bibi! Abis lu sama gua! Cepet masuk mobil. Telat nih gua karna lu!"
Dhio melepaskan genggaman tangannya pada mulut Della, dan ia segera meninggalkan Della dan segera memasuki mobil. Della mnggerutu dalam hatinya mengapa ia mempunyai kaka sekejam itu meskipun itu hanyalah candaan yang dibuat Dhio.
-----
Tibalah disekolah. Kali ini Della seperti tidak ingin keluar dari mobil sang kaka, ia kini merasa panik, takut. Takut akan hal yang di katakan Dhio benar-benarlah terjadi. Ia memikirkan apa yang akan terjadi jika ia keluar dari mobil, mungkinkah ia akan dimakan oleh kaka senior? Ia menutup mukanya dengan kedua tangannya tak sanggup melihat apa yang akan terjadi.
Dhio memperhatikan gerak gerik adiknya itu sangatlah aneh. Dhio berfikir mungkin Della sedang memikirkan perkataan Dhio tadi pagi.
"jadi gimana? Lu udah disiap dimakan kaka kelas lu belum?" pertanyaan Dhio kepada Della membuat Della tersentak kaget. Dan membuka matanya.
"aa paa aan sih lu. Kagalah, kaka kelas gak mungkin gitu, itu mah misi lu aja yang mau bunuh gua. Iyakan?" kali ini Della menutupi semua ketakutannya dan beralih menyalahkan kaka nya itu yang kini sedang menatap Della dengan penuh emosi.
Melihat wajahnya Dhio yang menatapnya tajam, Della pun kembali merasa takut, baginya amarah kaka nya lebih menyeramkan.
'oh tuhan' batin Dellayang kini mulai tak karuan ketika ia ingin membuka pintu mobil dan menuju sekolahnya yang ditemani oleh Dhio. Namun ketika sudah memasuki koridor Dhio meninggalkan Della sendirian karena Della tidak ingin ada orang yang mengetahui bahwa lelaki bad boy, famous disekolah nya itu adalah kaka nya.
Della menyusuri setiap penjuru ruangan yang ada di sekolahnya itu, dan akhirnya dia menemukan kelasnya untuk sementara. Ia berjalan menuju bangku kedua yang sudah diisi oleh perempuan cantik berambut panjang sepingggang berwarna hitam kemerah-merahan, rambut bawah yang keriting, kulit putih sedikit kecoklatan, bibir yang tipis berwarna pink melengkapi kecantikannya.
"Hai, gua duduk disini ya?" ucap Della kepada perempuan yang sedang sibuk di bangku nya karena sedang membenarkan ikat rambut nya yang mulai terlepas.
"Oh iya, silahkan. Lagian bangku ini kosong ko." Perempuan ini tersenyum kepada Della. Dan mempersilahkan Della untuk duduk disampingnya. Della menaruh tasnya dan kemudian ia duduk disamping perempuan itu.
"Oh iya, nama lu siapa?" ucap perempuan itu yang kini sudah menghadapkan diri nya kepada Della. Ia menjulurkan tangannya dan tersenyum manis kepada Della.
"Nama gua Della Ardana Ulani. Panggil gua Della aja. Nama lu siapa?" Della mengambil tangan perempuan itu yang menandakan mereka kini sedang bersalaman. Della tersenyum manis kepada perempuan itu.
"Nama gua Lunneta cantika. Panggil gua Lun or Neta."
"Nama lu bagus Lun."
"Lu juga sama bagusnya ko. Nama yang indah dan ceria. Keluar kelas yo? Bentar lagi bakal upacara. Gua males banget kalau urusan upacara. Daritadi tuh mic manggil-manggil."
Don't forget to vote and comment ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Say Hello to Me
Teen FictionGadis ini memiliki kehidupan yang sangat mewah, namun gadis ini tidak sama sekali ingin menunjukan kekayaan nya terhadap teman-teman yang sama mewah nya dengannya. Ia lebih menyukai untuk menyendiri dibanding bergaul dengan teman yang berkelas tingg...