Part 2

219 18 7
                                    

Playlist Author

Sind3tosca-Kepompong

Dulu kita sahabat teman begitu hangat mengalahkan sinar mentari

Dulu kita sahabat berteman bagai ulat berharap jadi kupu-kupu

kini kita melangkah berjauh jauhan

kau jauhi karena sesuatu

****************************************************************************************

Aku berjalan dengan pelan menuju halte bus. Aku memang tidak memiliki kendaraan sendiri. Karena menurutku naik kendaraan umum itu lebih menyenangkan.

Tepat lima menit sejak aku sampai di halte ini, bus yang akan membawaku pulang tiba. Cukup penuh dan sesak untuk malam ini. Aku memang sengaja pulang malam agar bus yang aku naiki tidak begitu penuh. Tapi sepertinya hal itu percuma, karena bus ini tetaplah penuh seperti biasanya. Ya walaupun tidak sepenuh ketika aku pulang di sore hari.

Perhatianku teralih pada segerombolan siswa SMA yang berada dibagian belakang bus. Mereka ada lima orang, sedang tertawa bersama seolah disalam bus ini hanya ada mereka berlima. Persahabatan memang begitu, bisa membutakan segalanya. Tak peduli kita sedang berada dimana, asal dengan sahabat terbaik semua terasa lebih indah. Tanpa sadar aku menyunggingkan senyumku menatap keakraban mereka.

Pikiranku teralih pada ingatan beberapa tahun yang lalu, dimana aku masih berstatus anak SMA sama seperti mereka, dan aku masih bersama sahabatku...

Sahabat terbaik yang pernah aku miliki. Yang tidak akan pernah tergantikan.

***

"Mela! Lama banget sih, aku udah nunggu dari tadi tau nggak? Nih lihat kulitku sampai keriput begini." ucap Hanna--sahabatku. Aku meringis meminta maaf kepadanya.

"Maaf Han, tadi gurunya lama banget. Emang kamu pulang jam berapa?"

Aku dan Hanna beda sekolahan. Dia masuk Sekolah Swasta sedangkan aku masuk Sekolah Negeri.Tapi hal itu tidak pernah menghalangi pertemanan kami. Kami masih sering pergi bersama. Meluangkan waktu ditengah kesibukan kami. Karena bukan menunggu waktu luang untuk bersama orang terkasih, tapi luangkanlah waktu sibukmu untuk bertemu mereka.

"Kita mau kemana Han?" tanyaku padanya. Dia terlihat tengah berfikir.

"Ke Mall aja yuk... siapa tau nanti dapat pacar." Ucapnya sambil tersenyum jahil kearahku.

"Pacar terus Han... yang kemarin kemana?"

"Ahh... yang kemarin ternyata cuman cinta sama uangku." Hanna memang sering bergonta-ganti pasangan. Katanya sih karena belum ada yang cocok dengannya. Aku hanya tersenyum geli menatapnya. Walaupun terkadang Hanna suka seenaknya, tapi dia adalah sahabat terbaik yang pernah aku punya.

"Mc. D aja yuk!" ajak Hanna yang kemudian menarikku kerestoran cepat saji paling terkenal dikotaku.

"Kenapa nggak KFC aja sih Han?" Hanna membelalakkan matanya kearahku, lalu memutar matanya sekilas tanda dia sangat tidak setuju dengan usulanku.

"Disana tempatnya Kimcil dan Cabe-cabean, Mela!" aku tersenyum geli mendengar alasannya. Bilang saja karena dia takut bertemu mantannya disana. FYI, mantannya Hanna suka sekali nongkrong disana bersama para cabe dan terong.

"Kalau mereka cabe, itu berarti kamu Paprika. Hahaha" dia menoyor kepalaku lalu berjalan meninggalkanku dengan mulutnya yang mengeluarkan umpatan untukku.

"Mela, aku kayaknya bakal ngelanjutin di kesehatan deh." Kali ini kami sedang membahas langkah yang akan kami ambil setelah kami lulus nanti.

"Serius?" aku menatapnya sambil menaikkan sebelah alis.

Still Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang