BAB 1

15.1K 478 58
                                    


Allahu akbar allahuakbar

Suara adzan subuh yang menggema sampai kekamar yang berdinding biru ini membangunkan seorang remaja cantik berambut panjang dengan poni yang menutupi sebagian wajahnya.

"Hoammmm,,selamat pagi mama,, ia mencium foto seorang wanita cantik yang ia panggil dengan sebutan mama.

Ia segera bergegas kekamar mandi untuk mengambil air wudhu,kemudian sholat subuh.
Lalu bersiap-siap untuk kesekolah.

"Pagi papa, pagi oma" ia mencium pipi papa dan oma nya

"Pagi sayang, udah siap untuk MOS terakhir?'

"Siap dong pa" Ia segera menyantap sarapannya.

"Adifa.." panggil papanya lembut

"Iya pa"

"Bersikap lebih ramah dengan teman-teman barumu , jangan terlalu jutek!" Papanya menasehati

"Siappp pa,, Difa berangkat ya pa.ma,, Assalamualaikum". Difa mencium tangan papa dan omanya lalu bergegas pergi ke SMA barunya.

"Waalaikumsallam" jawab papa dan oma bersamaan

Adifa pov

"Lama banget sih angkotnya sampe lumutan dah nungguinnya"

Aku sempat kesal nunggu tuh angkot,untung angkotnya dateng sebelum darah tinggiku naik karena terlalu emosi..

'Alhamdulillah nyampe dengan selamat'hehe. Ucapku dalam hati.

Aku berdecak sebal saat melihat jam tanganku, 3 menit lagi,,. Ya tiga menit lagi bel masuk berbunyi.
Aku pun lari tunggang langgang menuju ruang aula yang jaraknya lumayan jauh dari gerbang sekolah.

Alhamdulillah,, bel berbunyi tepat disaat aku duduk di samping sahabat-sahabat yang baru 1 minggu aku kenal,, Ada Caca,Amel,dan Syifa.

"Untung lo gak telat , kalo telat beuuhhh bisa-bisa lo disurakin sama orang se-aula , kaya teman SMP lo tuhh...mmmm... oh Iqbal kemarin dia telat kan,, uhh disurakin sama semua orang kan ngeri..ya kan ..ya kan..

"Udah nyerocosnya??, lo tuh aneh Ca ,orang Difa lagi ngos-ngosan lo malah ngomong mulu kaya ember bocor"

Aku tidak menanggapi omongan Caca, temanku yang paling cerewet diantara yang lainnya.
Untung ada Syifa yang menghentikan ocehan Caca,, ehh tunggu sejak kapan ember bocor bisa ngomong?. Entahlah

Author pov

Hari ini Masa orientasi Siswa kelas X akan berakhir, namun sepertinya para kakak OSIS belum siap meninggalkan MOS , ya karena mereka belum puas ngerjain adik-adik kelasnya . Ck ck ck tak patutt.

"nah ,, gimana kalo kita main TOD ajah ,, kan seru tuhh". Kak Adi memulai game

"Hahhh, TOD orang sebanyak ini? Kayak gimana? Trus siapa yang main duluan?" Tanya kak Sari bingung.

"Rifkii.." ucap kak Adi mantap
"Setujuu kan semuuaaaa"

"Setuujuuuu" jawab semua murid serempak ..mmm.. kecuali Adifa. Ia sama sekali tidak tertarik dengan game itu.

Rifki sang KETOS alias ketua OSIS hanya bisa pasrah , Adi temennya yang satu ini memang suka aneh-aneh , ditambah anak kelas X emang banyak yang nge-fans sama Rifki jelaslah mereka setuju. Mereka tidak peduli dengan nasib idolanya ini.

"Truth Or Dare ?"

"Dare". Jawab Rifki kurang yakin.

Adi mulai berfikir dare apa yang pantas ia berikan kepada ketua Osis ini.

"Baiklah , pertama lo lemparin kertas ini ke anak kelas X tanpa melihat wajah nya , trus anak yang dapet kertas ini harus naik ke atas panggung"

"Gituu doang? Oke .gue merem nih yah"
"SATUUUUU"
"DUAAAAAA"
"TIGGG...GGGAAA"..




Assalamualaikumm all..
Ini cerita pertamaku..
Maaf yah kalo Gaje..hehe

Jangan lupa vote&comment yh.
Thank you

Cuma DARE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang