Kizuna
By: Ichigo Fumio
.
.
Disclaimer: Mashasi kishimoto
.
.
.
"kenapa kamu lakukan ini?" gadis itu hanya tersenyum lembut.
" karena aku hanya ingin selalu" gadis itu mendekatkan mulutnya pada telinga laki-laki di depannya.
" berdetak untukmu"
.
.
.
.
.
" oni-chan! Bangun!" teriak seorang gadis bersurai merah muda nyaring. Tangannya berusaha menarik selimut yang bergulung di tubuh seorang laki-laki berambut merah.
"oni-chan kalau sampai hitungan ke-3 kamu belum juga bangun aku akan" belum selesai sakura menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba saja sebuah tangan menarik lengannya sehingga tubuh sakura limbung dan jatuh di atas tubuh laki-laki berambut merah yang kini sedang memeluk sakura erat.
" kau ini berisik sekali saku-chan, aku masih ngantuk tau" sakura berontak mencoba melepaskan pelukan gaara. Bukannya melepaskan gaara malah semakin erat memeluk sakura dan membuat sakura mendesah sebal.
" kau mau membuatku terlambat lagi nii-chan?" gaara hanya terkekeh lalu melonggarkan pelukannya terhadap sakura, dan segera melarikan diri ke dalam kamar mandi tepat saat pintu kamar mandi di tutup sakura melemparkan bantal ke arahnya.
" gaara no baka!" teriak sakura kesal dan kekesalnnya bertambah berkali lipat saat mendengar suara gelak tawa gaara di tengah guyuran air.
Sakura menghentak-hentakan kaki nya saat masuk ke ruang makan dan 2 orang yang masih asyik dengan masing-masing cangkir kopinya, melirik sakura sebentar. Terlalu bosan dengan kebiasaan sakura di pagi hari.
" ne saku-chan pagi ini apa lagi yg gaara-kun lakukan untuk membuatmu kesal?" Tanya seorang bersurai merah yang kini sedang tersenyum jahil kepada keponakan satu-satunya.
" sebenarnya dulu saat baa-chan hamil gaara-nii baa-chan makan apa sih sampai bisa mempunyai anak se-menyebalkan itu" sakura memulai protesnya di pagi hari dan laki-laki yang masih sibuk dengan korannya hanya mendengus sebal.
" kamu tahu sayang grandpha bosan mendengar pertanyaan yang sama setiap harinya" sakura mendelikkan matanya terhadap seorang laki-laki yang masih sibuk dengan korannya.
" grandpha selalu saja menyebalkan, sekarang aku tahu dari mana asal gen menyebalkan punya gaara-ni" jiraiya hanya terkekeh mendengar ucapan sakura.
" ok sweety bagaimana kalau kamu menghabiskan sarapanmu dan segera menyusul gaara yang saat ini sedang menstrarter mobilnya" sakura mendelikkan matanya untuk ke-2 kalinya kekesalannya bertambah.
" kalau sampai gaara-nii meninggalkanku aku takkan pernah mau mengakuinya sebagai sepupuku" kata sakura kesal dan segera menghabiskan susunya dan segera meraih tasnya sebelum berlari menuju garasi sakura mencium pipi jiraiya dan asuna.
" semoga hari mu menyenangkan saku-chan" teriak asuna yang tak lain adalah ibu dari gaara.
" hati-hati sweety" kata jiraiya singkat.
Sebelum mobil gaara meninggalkan kediaman sabaku, gaara sempat berteriak singkat pamit kepaada asuna dan jiraiya.
Jiraiya hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah ke-2 cucunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kizuna
Fanfiction"kenapa kamu lakukan ini?" gadis itu hanya tersenyum lembut. " karena aku hanya ingin selalu" gadis itu mendekatkan mulutnya pada telinga laki-laki di depannya. " berdetak untukmu"