Oleh: Sahabat Kiswan Wahab
I
DIBESARKAN DI KELUARGA SEDERHANA
1982 – 1994Arsal Kecil
Arsal Aras Tammauni, lahir dari keluarga yang berkecukupan secara materi dan mempunyai pengaruh yang besar dimasyrakat, Khususnya mamuju tengah. Meskipun begitu Arsal kecil yang lahir pada tanggal 10 November 1982 dan dibesarkan dengan sangat sederhana. Arsal kecil, anak dari pasangan Aras Tammauni dan Hj. Salma dari kecil dikenalkan dengan kesederhanaan, dengan ajaran agama islam dan kearifan-kearifan lokal.
Terlahir dari keluarga yang berkecukupan secara materi namun di besarkan dengan kesederhanaan, hal ini yang membuat arsal kecil saat itu mudah menerima dan diterima oleh anak-anak yang lain didalam kelompok bermain.
***
Sekolah & Mengaji
Pagi itu dengan pakaian yang tidak rapi arsal kecil diantar oleh neneknya kesekolah, nenek yang sangat dekat dengannya. “kamu harus sekolah tinggi-tinggi biar jadi anak pintar, berguna bagi orang lain” seperti itu kata neneknya waktu itu.
Menyekolahkan anak bukanlah pilihan populer orang tua pada saat itu, mindset para orang tua kebanyakan adalah sekolah itu tidaklah penting namun membantu orang tua berkebun dan menghatam Al-Quran adalah hal yang penting dan sudah lebih dari cukup. Hal itu menjadi banyak pilihan orang tua pada saat itu dilingkungan arsal kecil dibesarkan. Beruntunglah Arsal kecil yang memiliki orang tua dan nenek yang berfikir bahwa anak-anaknya harus bersekolah. “bukan, karena orang tua kalian sudah tidak mampu mendidik dan mengajari kalian sehingga kalian wajibkan bersekolah tapi, orang tua kalian selalu berusaha agar kalian mendapatkan ilmu di tempat dan orang yang tepat”. Nasehat nenek yang selalu diulang-ulangnya kepada Arsal kecil dan saudara-saudaranya.
Sekolah adalah kewajiban untuk arsal kecil dan saudara-saudaranya.
Arsal kecil sangat menikmati kegiatannya bersekolah, disekolah dia termasuk anak yang cepat memahami pelajaran yang diberikan oleh guru-gurunya, dengan begitu dia disenangi guru-guru juga teman disekolahnya karena selain pintar ia juga pandai beteman, tidak nampak bahwa dia adalah anak dari keluarga yang berkecukupan dan terpandang. Tentu kepribadian tersebut adalah hasil dari didikan orang tuanya dirumah yang tidak memanjakan anak anaknya dengan fasilitas yang berlebihan.
Selain belajar, disekolah arsal kecil juga banyak menghabiskan waktunya dengan bermain bersama teman temannya, dengan permainan tradisional yang pada masanya menjadi permainan yang sangat mengembirakan. Mulai dari main kelereng (Menggunakan buah Kemiri), Sepak Bola dan layangan dan permainan yang lain.
Bersamaan dengan itu arsal kecil tumbuh menjadi anak cerdas, sederhana dan bersahaja.
Sepulang dari sekolah, Arsal kecil juga memiliki rutinitas lain yaitu belajar membaca Al-Quran di rumah kakeknya H. Sulaiman yang menjadi guru mengajinya. Guru mengaji yang mengajarinya banyak tentang hidup.
Hiduplah dengan memberi banyak manfaat kepada sesama, setialah kepada kebenaran maka Allah akan hadir sebagai Penolongmu. Salah satu nasehat guru mengaji yang juga kakeknya, Bapak dari ibunya itu kepada Arsal kecil. Nasehat yang sarat akan makna, tentang tujuan dan alasan kenapa Tuhan memberikan hidup kepada manusia.
Meski sejak usia empat tahun, Ibu yang melahirkannya telah kembali ke pelukan dan cinta Tuhan namun, Arsal kecil tumbuh dan terbentuk oleh cinta dan kasih sayang dari orang-orang yang mengasihi dan mencintainya.
Waktu terus berpacu tanpa henti.***
Membaca
Tahun 1994 saat Arsal telah masuk ke sekolah menengah pertama, animo membacanya semakin menjadi. Buku menjadi bagian yang tak terlepas dari kesehariannya. Ia membaca apa saja yang diperolehnya, ia sering menhabiskan waktunya diperpustakaan pribadi bapaknya. Diperpustakaan bapaknya meskipun sederhana dan kecil namun baacaannya didalamnya cukup serius, disini Arsal berkenalan dengan Plato dan Aristoteles, dua orang yang penting bagi mereka yang mempelajari mengenai islam zaman pertengahan. Juga berkenalan dengan bapak republik Tan Malaka, Madilog dan beberapa karyanya.
Semua buku diperpustakaan bapaknya, dan juga buku dari teman temannya yang mengetahui bahwa ia gemar membaca dilahapnya tanpa sisa. Arsal berkeyakinan bahwa hanya dengan membaca buku, seorang yang tumbuh dan besar di desa tanpa pernah keluar bisa mengetahui tentang apa saja yang ada diluar sana. Dimulai dengan membaca buku sesorang juga dilatih untuk membaca apa yang yang tersirat, dengan banyak membaca maka engkau akan banyak menemukan keajaiban.***
*terima kasih telah membaca dan tunggu bagian II
KAMU SEDANG MEMBACA
Biografi Arsal Aras Tammauni
Non-FictionSosok yang berfilosofi seimbang Dianugrahi kepemimpinan yang matang Pola manajerial yang detail dan tertata Sebuah hadiah terindah dan terbesar Untukmu Mamuju Tengah dan Sulawesi Barat. AatEffect Sahabat Untuk Sahabat