Chapter 1

475 42 5
                                    

"Hunnie...aku bawa makanan untukmu..kau makan ya! Jangan sampai lupa, aku tak bisa lama lama. Sampai jumpa!" Luhan melambai pada Sehun yang hanya menatapnya malas.

"Hei kawan! Sepertinya kau tidak mau memakan makanan itu, tapi kau tak perlu repot repot membuangnya.. Karna aku akan dengan senang hati membuangnya ke perutku. Hehe" tanpa menunggu jawaban Sehun, namja tan itu langsung menyambar kotak bekal Luhan dan memakannya dengan semangat.

"Wahh...ini enak sekali!!! Kapan kapan cobalah untuk makannya! Ku jamin kau tidak akan menyesal!"

"Sudahlah Kai! Sampai kapan pun aku tidak akan pernah memakannya, karena memakan makanan darinya sama saja aku menerimanya!!" ucap Sehun sinis.

"Tapi kenapa kau tidak menyukainya?? Yang ku perhatikan ia adalah namja populer, easy going, dan sangat cantik juga imut. Jadi sebenarnya tidak ada alasan untuk kau membencinya." sahut Kai keheranan.

"Ya, kau benar. Dan jangan lupakan kalauu dia gay, dan aku normal." tanpa sadar ternyata ucapan Sehun juga sedikit menyinggung Kai.

"Hei!hei!hei! Memang apa yang salah dengan gay? Kau lupa?! Aku juga gay.."

"Oh mian aku keceplosan." ucap Sehun datar.

"Ishhhh dasarrr kau albinooo..." geram Kai pada Sehun.

.
.
.
.
.

"Hei Luhan kau sudah siap??" tanya seorang namja pada Luhan yang sedang mengikat tali sepatunya.

Ia sebenarnya sangat malas latihan hari ini, harusnya sekarang ia sedang jalan berdua dengan Sehun untuk pulang. Selain itu, kepalanya juga terasa sedikit berat.

Jika saja Kim saem tidak memarahinya karena jarang latihan.

Dan jangan lupa bagaimana cara Pak Kim jelek itu memarahiku, ia bahkan tidak membiarkanku untuk membela diri.

"Lu..ayolah kau lama sekali!! Bahkan aku bertanya pun kau tidak menjawab! Apa kau sedang memikirkan sesuatu??" tanya namja yang sedari tadi Luhan acuhkan.

"Mian Baek! Ayo aku sudah siap!" dengan cepat Luhan menarik tangan namja itu ke tengah lapangan.

"Wahh!!! Kapten kita akhirnya datang juga!! Kau kemana saja selama ini, kau jarang latihan?! Padahal kami jadi tidak bisa latihan maksimal tanpa kapten!" sahut namja lain berkepala kotak.

Luhan sedikit merasa bersalah setelah mendengar ucapan namja itu, ia merasa tidak bisa jadi kapten yang baik untuk tim nya.

"Mianhamnida, tapi sekarang aku sudah ada disini jadi jangan khawatir." maaf luhan pada semua anggota tim nya.


    TBC

PainkillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang