P15

1K 101 0
                                    

"Eh, Bang Kiki. Iya, gue kesini buat manggil dia biar siap-siap perform kok" ucap Aldi cepat.

"Oohh" balas Kiki sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

"Hehe. Ya udah, (Nam), lo siap-siap sana!" tanpa berbasa-basi (Namakamu) meninggalkan mereka berdua dengan senyuman sopan.

"Kalo gitu gue ngelanjutin tugas gue dulu ya, Bang. Duluan, Bang!" pamit Aldi yang langsung pergi meninggalkan Kiki.

'Gila, makin cantik aja (Namakamu). Ah, makin suka gue. Bodo dengan Aldi, gue harus ngedapetin (Namakamu)!' batin Kiki sambil tersenyum dan membayangkan kecantikan (Namakamu)

****

"Sebagai opening, akan kita persembahkan sebuah lagu yang akan dibawakan oleh 2 gadis cantik yang bertalenta dan juga bersuara merdu. Ingin tahu siapa mereka? Langsung saja kita beri sambutan yang meriah, (Namakamu) Driani Putri dan Steffi Zamora Husen!" suara tepukan tangan pun terdengar. (Namakamu) dan Steffi yang sudah diatas panggung dengan alat musiknya masing-masing pun menyapa.

"Selamat pagi semuanya" ucap mereka bersamaan dengan senyum manis mereka.

"Pagiii!!" sahut para penonton.

"Sebagai opening, kami akan membawakan sebuah lagu yang pasti kalian tau dengan lagu yang akan kami bawakan ini" ucap Steffi.

"Oke, langsung saja. Selamat mendengarkan!" lanjut (Namakamu).

Steffi pun mulai menekan tuth piano memainkan sebuah lagu yang akan mereka nyanyikan.

[Play music on mulmed]

Hey, I was doing just fine before I met you
I drink too much and that's an issue but I'm OK
Hey, you tell your friends it was nice to meet them
But I hope I never see them again

I know it breaks your heart
Moved to the city in a broke down car
And four years, no calls
Now you're looking pretty in a hotel bar
And I can't stop
No, I can't stop

So baby pull me closer in the backseat of your Rover
That I know you can't afford
Bite that tattoo on your shoulder
Pull the sheets right off the corner
Of the mattress that you stole
From your roommate back in Boulder
We ain't ever getting older

We ain't ever getting older
We ain't ever getting older

You look as good as the day I met you
I forget just why I left you, I was insane
Stay and play that Blink-182 song
That we beat to death in Tucson, OK

I know it breaks your heart
Moved to the city in a broke down car
And four years, no call
Now I'm looking pretty in a hotel bar
And I can't stop
No, I can't stop

So baby pull me closer in the backseat of your Rover
That I know you can't afford
Bite that tattoo on your shoulder
Pull the sheets right off the corner
Of the mattress that you stole
From your roommate back in Boulder
We ain't ever getting older

We ain't ever getting older
We ain't ever getting older

So baby pull me closer in the backseat of your Rover
That I know you can't afford
Bite that tattoo on your shoulder
Pull the sheets right off the corner
Of the mattress that you stole
From your roommate back in Boulder
We ain't ever getting older

So baby pull me closer in the backseat of your Rover
That I know you can't afford
Bite that tattoo on your shoulder
Pull the sheets right off the corner
Of the mattress that you stole
From your roommate back in Boulder
We ain't ever getting older

Setelah mereka--(Namakamu)&Steffi-- menunjukkan penampilannya, suara tepuk tangan pun terdengar.

"Terima kasih" ucap (Namakamu) dan Steffi bersamaan.

"Yeeyy. Berikan tepuk tangan yang meriah lagi dong" ucap MC.

"Okee silahkan ke backstage, Bidadari-bidadari. Dipertengahan acara kita bertemu lagi yaa" lanjut MC.
(Namakamu) dan Steffi pun kembali ke backstage.

Di backstage, disaat (Namakamu) dan Steffi ingin keruangan ganti mereka, tiba-tiba saja tangan (Namakamu) ditahan oleh seseorang yang membuat (Namakamu) berbalik badan. Dan mendapatkan...

"Hai" sapa orang tersebut.

"H-hai juga" balas (Namakamu) sambil mengingat-ingat siapa nama orang yang familiar didepannya ini. Ya, (Namakamu) ingat. Dia adalah orang yang saat itu mengajaknya berkenalan di cafe saat dia sedang sendirian. Dan kenapa dia bisa lupa dengan nama orang yang ada dihadapannya ini.

"Inget gue kan?" tanyanya. (Namakamu) yang masih mengingat-ingat hanya bisa diam.

"Gue Kiki. Masa lupa sih. Hahaha" jawabnya sendiri.

Ah itu dia. Kiki.
"Eh, iya, haha" balas (Namakamu) canggung.

"Oh iya, btw suara lo tadi bagus. Gue kaget pas denger suara lo. Ternyata orang kayak lo punya suara bagus juga" ucap Kiki dengan senyumnya.

'Eh, meremehkan sekali nih anak' batin (Namakamu).

"Hahaha, makasih" balas (Namakamu).

"(Nam), gue boleh minta nomor lo atau id line lo?" tanya Kiki. Sambil mengeluarkan hp dari saku celananya.

"Emm, boleh" jawab (Namakamu).
Kiki langsung memberikan hpnya ke (Namakamu) dan (Namakamu) langsung mengetikkan nomornya dihp Kiki.

Setelah selesai, (Namakamu) pun berkata
"Udah. Itu nomornya udah langsung sama Line"

"Okee" balas Kiki.

"Kalo gitu gue nyusul Steffi dulu. Permisi" pamit (Namakamu) dan langsung pergi meninggalkan Kiki.

'Finally gue bisa pdkt sama cewek. Dan itu lo, (Nam). Maaf, Ald. Gue tau lo masih sayang sama (Namakamu). Tapi lo udah punya Salsha. So, gue punya hak untuk deketin kembaran pacar lo itu, yaitu (Namakamu)' batin Kiki dengan senyum miringnya lalu pergi meninggalkan tempat tersebut.

****

My Ex Boyfriend - Twins StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang