Hurt

8 1 0
                                    

Aku menangis.
Dunia seakan menolak kehadiran ku.
Setelah segala perjuangan dan pengorbanan ku disini,kini aku harus terpuruk dalam kesunyian.
Dimana sahabat yang kata mereka ada disaat luka menganga perih.
Dimana keluarga yang selalu melantunkan cinta dan kasih.
Dimana kekasih yang siap mengulurkan motivasi.
Hilang..
Semua pergi.
Tidak ada pembuktian dari segala janji.
Aku benar-benar sendiri.
Jika saat ini aku marah,marah dengan jalan hidup ini.Apakah salah?
_Deandra Dhy

Nama ku Dheandra Dhy,
Aku sering mendengar orang-orang berkata makna dari sebuah nama itu penting.Nama adalah doa.Apa itu doa?
Apakah rangkaian kata yang diucapkan ketika kamu berada dalam keterpurukan atau harapan dari segala mimpi yang kamu rangkai?
Apapun itu,aku tidak percaya dengan doa.Kalian tentu bertanya kenapa,karena doa hanya memberi ku kenyataan bahwa aku hanya akan menyimpan harapan hampa.

"Dhy,ada apa tadi kerumah.Kangen ya?"

Sebuah pesan masuk mengagetkan ku.Pesan dari seseorang yang dulu aku hormati sebagai kakak.Namun kini dia yang membuat ku benci terhadap lelaki.

"Dhy."

Ponsel ku kembali bergetar menerima pesan darinya.

"Ya bg.cuma pengen ketemu Arka kok."

Arka adalah putra bungsunya yang baru meginjak usia tujuh bulan.Aku menyayangi Arka,melihat dia seakan segala masalah ku berkurang.

"Kalau abang sayang kamu,gimana Dhy?"

Deg.
Apa lagi ini.
Tak sadarkah dia dengan massagenya ini.Apa dia lupa dengan statusnya yang merupakan suami dari kakak sahabat ku sendiri.
Apa lelaki tidak bisa setia dengan satu wanita saja.

"Kalau rasa itu sebagai sayang seorang kakak kepada adiknya ga apa-apa bg.Tetapi kalau ga,itu rasa yang salah bang.Maaf..
Dhy menganggap abang seperti kakak sendiri."

Aku bingung.
Aku kecewa.
Masalah demi masalah meghampiri.
Belum kelar masalah pekerjaan ku,kini dia.

"Lu yakin mau kuliah Dhy?" Tanya sahabat ku memastikan keinginan ku ketika selesai SLTA tiga tahun lalu.

"Gue juga bingung Ey."

"Lu mau ikut gue ke Jakarta ga?"

Jakarta.
Apa aku memang harus kesana?menyimpan dulu segala harapan dan impian ku.

"Lu masih ingatkan bunda gue yang pernah gue ceritain?
Nah,dia itu kerja dipabrik.Katanya ditempat dia kerja butuh banyak karyawan."

"Mhhh gimana ya Ey."
"Kalau lu mau,gue berngkatnya tiga hari lagi."

Tiga hari lagi?

"Gue tanya keluarga dulu dech Ey."

"Ok.Tapi cepat kabarin ya?"

Tiga tahun sudah berlalu obrolan itu.Tetapi kehidupan ku ga berubah dan mimpi ku belum juga tercapai.Bahkan sekarang aku kehilangan pekerjaan.Kehilangan sahabat.Kehilangan kepercayaan terhadap cinta.




SEE YOU AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang