"SHIINAA!"
Shiina menutup matanya, pasrah.
Tap, tap, tap,
Seseorang yang meneriakan nama Shiina tadi berlari ke arah gadis itu.
Membuka kipas besar di belakang punggungnya.
"Ninpo: Futon no jutsu!"
Wuushh!
Angin yang dahsyat datang. Dan menerpa rak buku yang akan jatuh menindih Shiina hingga rak buku itu terdorong ke belakang dan menabrak rak-rak yang lain yang berada di belakangnya.
DRUK!
Suara gema serta bisingan yang keras datang akibat rak-rak itu yang berjatuhan secara bergiliran.
Perpustakaan yang biasanya sepi senyap tak ada suara, sekarang menjadi tempat yang amat berisik dengan bunyi yang memekakkan telinga.
Shiina menutup telinganya sendiri.
Kekacauan itu berlangsung tak begitu lama, rak-rak yang tumbang secara bergiliran itu menghasilkan debu yang pekat dan mengempul di ruangan tersebut.
"Shiina! Kau tak apa-apa?"
Seorang gadis yang tadi menghalau rak buku yang hampir menindih Shiina menggunakan elemen angin miliknya kini melompat ke arah Shiina yang masih dalam posisi terjatuhnya.
"Shiina!" Teriak wanita itu sembari menggoyangkan tubuh Shiina.
Shiina serontak bangun seketika itu juga, mengubah posisi tidurnya menjadi duduk.
Beberapa helai rambut merah panjang milik Shiina menutupi sebagian wajahnya, dengan wajah yang setengah ketakutan.
"Shiina? Kau tak apa-apa?" Tanya sekali lagi dari gadis baik yang telah menolong Shiina, sekaligus membuat perpustakaan ini kacau balau seperti terhantam angin topan. Memang angin sih yang membuat kekacauan ini.
"Temari ... neesan?" Shiina bertanya-tanya.
Yap, benar sekali.
Di hadapan Shiina saat ini sedang berlutut seorang wanita dewasa asal dari Sunagakure.
"Huu, syukurlah kau tak terluka." Ucap Temari manis dengan helaan napas lega.
Shiina nampaknya masih kebingungan.
Temari berdiri, menarik tangan kanan Shiina dengan lembut, membuat Shiina perlahan bangun dari posisi duduknya.
"Ahaha, kau masih saja kutu buku ya." Ucap Temari senang penuh tawa sembari tangan kanannya yang menepis semua poni yang menghalangi wajah cantik Shiina.
Shiina masih memandang bingung kearah sosok yang berseri ceria di depannya. Lantas ia pun menengok dan melihat sekitarnya.
"Uwa!"
Shiina terkejut, sesaat terlonjak dari tempat ia berdiri.
Ia bereaksi begitu karena melihat perpustakaan yang amat ia cintai ini berantakan.
"Aaaa! Buku sampul biruuu!" Jerit Shiina histeris. Em, mengarah pada ke-alay-an.
"Ma-maaf, Shiina. Jika tidak menggunakan kipasku, rak ini akan menindihmu. Ma-maaf ya." Ucap Temari agak kikuk.
Shiina pun tersadar dari ke alay annya.
Langsung menengok kembali kearah Temari.
"Ah, jangan minta maaf, Temari-neesan." Ucap Shiina canggung. "A-akulah yang harus berterima kasih padamu." Ucap Shiina sedikit menundukkan kepalanya karena malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto no Imouto (Discontinued)
Fanfic[Fanfiction] [Dalam masa perevisian] [First Season Completed] [Second Season Ongoing] [Slow Update] Sebuah kecelakaan terjadi kepada gadis kecil bernama Shiina, tertimpa sebuah bola lampu yang menusuk tepat pada ubun-ubunnya, membuatnya pingsan di k...