Disclaimer © Fujimaki Tadatoshi
WARNING: OOC, AU
.
.
.
"Jadi apa yang akan kau lakukan?" tanya Kagami ke Aomine yang sedang duduk di sofa ruang tamu apartemennya.
"Melanjutkan hidup." jawab Aomine.
"Jadi hanya ini? Kita hanya sampai disini?"
"Tidak ada 'kita' selama ini. Itu hanya kejadian satu kali, lagipula aku sudah bilang sebelumnya,"
"Apa—kau tidak pernah merasakan apapun selama ini?"
"Tidak."
Mendengar jawaban Aomine yang tidak berperasaan Kagami akan mengeluarkan semua amarahnya dan berteriak ke Aomine tapi memutuskan tidak akan melakukannya dan langsung keluar dari ruangan tempat mereka berada tanpa menoleh ke belakang.
.
Kagami memutuskan untuk berhenti di taman sebelum pulang. Beberapa hari yang lalu saat mereka berdua bertemu setelah pekerjaan masing-masing dan Kagami mengundang Aomine untuk makan malam bersama. Dan tanpa Kagami ingat apa yang sebenarnya terjadi tiba-tiba dia sudah bangun dengan tangannya yang memeluk Aomine dan Kagami bisa melihat pakaian yang sebelumnya mereka kenakan berserakan di lantai. Setelah Aomine bangun, dia tidak mengatakan apa-apa mengenai keadaan mereka saat itu dan bilang ke Kagami kalau dia sudah telat dan harus segera berangkat bekerja.
Setelah kejadian itu Kagami sudah berkali-kali menghubungi Aomine tapi tidak pernah mendapat respon yang memuaskan darinya. Dan akhirnya setelah Kagami menemui Aomine langsung di apartemennya, Kagami tahu kalau Aomine tidak mengharapkan apa-apa dari hubungan satu malam mereka dan dia hanya menganggap ini sebagai sesuatu yang tidak penting. Dan yang membuat Kagami agak sedih karena dia sebenarnya mungkin agak mempunyai sedikit perasaan kepada Aomine. Pagi itu juga saat Kagami bangun disamping Aomine dia merasa bahagia karena mungkin mereka punya perasaan yang sama, tapi Kagami harus kecewa karena ternyata Aomine tidak merasakan perasaan apapun kepadanya kecuali hanya sebatas teman seperti kurang lebih enam tahun terakhir ini.
Terserahlah, kalau Aomine menganggap ini sesuatu yang biasa-biasa saja dan tidak istimewa maka Kagami juga akan seperti itu. Aomine bukan satu-satunya orang di dunia ini, Kagami bisa mencari orang lain. Dengan pemikiran seperti itu, Kagami beranjak dari duduknya untuk menuju rumahnya.
.
.
.
Tepat seminggu sejak kejadian itu, Kagami sedang berada di dapurnya dan sibuk membuat makan malam ketika ponselnya berdering. Kagami mengusap tangannya yang basah ke apron yang dipakainya sebelum mengangkat ponselnya.
"Halo?"
"Hey Kagami, kau sedang membuat makan malam kan? Aku akan kesana sekarang,"
Aomine berbicara seperti biasa yang membuat Kagami ingin mencekiknya sampai mati karena sepertinya Aomine benar-benar sudah melupakan kejadian yang membuat Kagami tidak bisa berhenti memikirkannya dan membuatnya tidak bisa tidur saat malam. Dan saat Kagami sudah mulai berhasil melupakannya, Aomine akan kembali ke kehidupannya dan bertingkah casual seperti biasa?
"Oh kau tidak bisa kesini karena aku sudah punya seseorang yang akan kesini," jawab Kagami.
"Hah? Siapa?" tanya Aomine.
"Bukan urusanmu. Bye." kata Kagami yang tidak menjawab pertanyaan Aomine dan langsung menutup panggilan tanpa menunggu jawaban dari Aomine. Kagami menaruh ponselnya di meja dapur dan kembali melanjutkan memasak makan malam dan memutuskan untuk tidak memikirkan Aomine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Batu
FanfictionAomine adalah idiot keras kepala yang perlu ditendang bokongnya dengan keras.