D Gallery

673 71 76
                                    

"Sebelumnya saya ingatkan kembali kalau besok kita ada kunjungan ke museum memorial World War II, jadi jangan sampai besok terlambat datang." Ucap guru muda dengan kacamata yang berdiri dibalik meja guru dihadapanku.

"Morishima sensei kalau besok tidak ikut bagaimana?"

"Pastikan kau tidak punya jadwal liburan saat libur musim panas." Balasnya dengan senyum manis, berbeda sekali dengan ucapannya itu.

Ahh, sudah kuduga.

Aku suka sejarah tapi aku benci berpergian ketempat bersejarah atau semacamnya. Bukan karena membosankan, tapi karena tempat itu pasti akan sangat ramai dan aku benci itu.

"Hh." Aku menghela napas seraya melipat kedua tanganku diatas meja.

"Sudahlah berhenti berharap Morishima sensei akan memberimu izin, terkecuali kau mau menghabiskan masa liburan musim panasmu di sekolah."

Siswa bermata sipit yang tersenyum ramah disampingku ini berbicara tanpa mengalihkan pandangannya dari papan tulis; terfokus pada catatan sejarah yang tengah dijelaskan oleh Morishima sensei.

"Kau yang paling tau alasanku tak mau datang, Reiji."

Masih terfokus kearah papan tulis, ia kembali mengukir senyum kecil di bibirnya.

"Pastikan saja kau tidak pergi jauh-jauh dariku, [Name]."

"Ya, akan kupastikan itu, asal kau mau berhenti menyelipkan seekor merpati didalam tas sekolahmu, Reiji."

Saat Reiji hendak membalas ucapanku, seseorang menginterupsi pembicaraan kami.

"Pstt... apa yang sedang kalian bicarakan?"

Aku melirikkan ekor mataku kearah pemuda berisik yang duduk tepat di depanku ini; Izawa Kazuo.

"Tak ada urusannya denganmu, Kazuo-kun!"

Aku balas menjawabnya dengan berbisik juga, lalu membenarkan posisi dudukku dan menggenggam pena.

"Ehh... tidak adil! Aku juga ingin ikut mengobrol dengan-- aww!"

"Izawa-san, saya rasa papan tulisnya berada didepan kelas."

Aku menunduk mencoba mengalihkan wajahku yang tengah menahan tawa saat melihat Morishima sensei berdiri didepan meja Kazuo dengan senyum manis dan sebuah gulungan buku ditangannya.

"Ah, itu.... uhm---- itu saya merasa pegal sensei, jadi saya mencoba memutar tubuh saya kebelakang seperti ini."

Kazuo memutar tubuhnya ke kanan dan ke kiri seperti hendak melakukan pemanasan.

Tapi Morishima sensei tetap tersenyum manis yang justru terlihat menyeramkan kearah Kazuo seolah alasan bodoh yang dilontarkan olehnya tadi hanya berpengaruh sedikit; atau memang sama sekali tak berpengaruh.

"Setelah pelajaran selesai bawa buku tugas kelas ke ruang sensei."

"Ehhh, tapi kan itu tugas untuk yang piket hari ini..." protes Kazuo, merajuk.

"Pilih bawa buku tugas atau merapikan perpustakaan sepulang sekolah?"

Not both, Kazuo.

Jika harus memilih mungkin membawa buku tugaslah yang terlihat ringan, tapi itu tidak berlaku jika Morishima sensei yang menyuruhnya. Guru muda lulusan universitas Tokyo itu tampangnya saja yang seperti malaikat, tapi sifatnya sangat berbanding balik dengan wajahnya. Aku berani bertaruh setelah mengantar buku tugas, Kazuo pasti disuruh macam-macam oleh Morishima sensei.

D Gallery [Oneshoot]Where stories live. Discover now