"... buka matamu...."
"... Rin...."
Aku mendengar suara seseorang. Aku membuka mata ku perlahan-lahan, yang pertama kali kulihat adalah seorang lelaki dengan jas labnya dan tersenyum padaku.
"Apakah kamu mengenalku?"
"Ya, kamu adalah profesorku," jawabku cepat.
"Apakah sistemnya berjalan dengan lancar?"
"Ya, tidak ada masalah."
Dia terdiam sebentar, "apakah kamu senang di dunia ini?"
"Senang?" tanyaku. Profesor itu mengangguk-anggukan kepalanya. Aku tahu itu artinya iya.
Sistemku berjalan dengan cepat,menemukan arti 'senang' yang dimaksud profesor itu.
"Senang adalah perasaan manusia yang terjadi ketika tertawa dan merasa baik.. Dan.."
"Stop!!" potong profesor itu.
"Cukup," ucapnya, lalu pergi.
***
Aku terbangun, menyadari hari sudah pagi. Aku langsung membuatkan profesor kopi tanpa disuruh. Dia sedang giat-giatnya membuat sesuatu. Aku tidak tahu itu apa, sampai-sampai dia tidak tidur.
"Selamat pagi, prof," ucapku membuka pintu ruang kerjanya, sambil membawa satu nampan yang diatasnya terdapat segelas kopi.
Ternyata profesor tertidur dari kerjanya. Sampai-sampai dia tidur di depan komputernya.
"Prof, ayo bangun," ucapku membangunkan profesor.
Profesor itu bangun dari tidurnya dan tersentak kaget, "oh! Jam berapa ini?!!"
"7.30," jawabku.
Profesor itu mengangkat tangannya keatas, "Huaa.. Sudah dua jam aku tertidur."
"Manusia membutuhkan tidur yang cukup, prof."
"Itu tidak diperlukan," ucapnya, lalu menghadap padaku. "Secepat mungkin aku ingin menyelesaikan ini."
"Apa itu?" tanyaku, sambil meletakan kopi di atas meja.
Dia tersenyum padaku, "Hati mu."
Aku menoleh, menyimak ucapannya.
"Masih ada yang kurang dari mu yang tak mungkin bisa dibuat oleh manusia. Ku beri nama 'Program Hati'...."
"'Program Hati'...."
"Ya...." Profesor itu menyatukan tangannya.
"Aku ingin mengajarimu.. Rasa sedih dan senang.. Semua itu sangatlah indah.."
Aku terdiam mencerna kata-kata profesor. Aku tidak mengerti. Kata-kata itu, oh, maksudku, perkataan profesor itu tidak ada sama sekali di sistemku.
".. Aku tidak mengerti...," ucapku jujur.
Profesor itu tersenyum padaku, lalu memegang kepalaku lalu mengelusnya pelan.
"Ok. Tapi suatu saat nanti, keajaiban itu pasti muncul," ucapnya sambil tertawa. Dia melihat keluar sebentar.
"Hari ini cuaca cerah. Ayo keluar," ajaknya, sambil menarik tanganku.
"Ras manusia akan hancur. Ini belum dihentikan. Jika dilanda krisis, prioritas umat manusia adalah meneruskan spesies secara general. Para ahli yang lain sedang mengamankan DNA dan lain-lain...."

KAMU SEDANG MEMBACA
Kokoro
Fanfictiontranslated from manga video Kokoro - Kagamine Rin Sebuah robot yang tidak ada bedanya dengan manusia secara fisik. Robot yang ia buat selama bertahun-tahun ternyata masih memiliki kekurangan, membuatnya depresi. Berusaha membuat sebuah program hati...