Semenjak hari itu, Hana terus terganggu. Terganggu karena Sehun yang bersikap seolah semuanya baik-baik saja. Padahal sudah jelas kemarin dirinya melanggar batas hubungan mereka, namun Sehun bersikap biasa saja, bahkan saat dia ketahuan terang-terangan menatap Sehun tanpa berkedip lalu berakhir dengan salah tingkah, Sehun tetap tidak mengatakan apapun dan tidak bersikap seperti apa yang dia pikirkan. Apa pria itu menganggap yang kemarin bukanlah apa-apa?
Aku merasa seperti orang bodoh! Pekiknya dalam hati dengan reflek meninju kaca jendela mobilnya.
Sehun menoleh, "Ada apa?" tanyanya pada Hana yang mukanya ditekuk berlipat-lipat.
"Bukan apa-apa," jawabnya singkat sambil diam-diam mencibir Sehun dalam hati.
Tanpa kata, tanpa salam, Hana melenggang pergi keluar dari 'angkutan mewah'nya meninggalkan Sehun yang terdiam sedih tanpa sepengetahuan Hana. Menepis perasaannya dan kembali pada tekad bulatnya, dengan helaan nafas berat diapun berharap segalanya menjadi lebih ringan. Setir di banting, membelah jalanan dan meninggalkan kampus Hana.
Dalam perjalanan Hana melamun, moodnya buruk, dia sedang tak ingin diganggu oleh apapun dan siapapun. Semoga saja dia tidak bertemu Krystal disaat seperti ini.
Baru saja dia berharap, tapi Krystal justru kini berada tepat tiga meter dari tempatnya. Gadis itu tampak bersungut kesal begitu keluar dari mobil keluaran lama yang cukup usang namun masih layak pakai. Sepertinya apa yang dikatakan oleh Suho oppa benar, tentang Krystal, dan juga keluarganya.
"Oppa kenal Krystal?!"
"Mm... Ya, atau juga tidak. Aku kenal dengan kakaknya, dia sering menceritakan adiknya yang bernama Krystal jika kami bertemu, sepertinya mereka orang yang sama." Suho berusaha kembali mengingat-ingat kembali memorinya yang terasa berputar bagai film di otaknya.
"Kenal? Apa dia pebisnis juga? Karena jarang sekali hyung punya kenalan selain para pebisnis," celetuk Jongin yang dibenarkan oleh Chanyeol dan Hana.
"Ya, dia memimpin perusahaan kecil yang aku pegang 70% sahamnya."
Chanyeol menyempitkan dugaannya, sepertinya dia tahu alur kehidupan keluarga wanita itu karena sudah mendapatkan petunjuk sampai sini. "Dan apa sahamnya kamu ambil? Lalu perusahaannya bangkrut dan adiknya menjadi 'gila' karena mendadak miskin?"
Suho berpaling, dia mengelap mulutnya dengan serbet dan menyelesaikan kegiatannya. "Aku selesai," ucapnya lalu hendak meninggalkan ruang makan.
"Oppa!" pekikan Hana membuat langkahnya terhenti. Wajah gadisnya memerah karena menahan kesal, pipinya menggembung secara tidak sadar. Matanya menatap ke arahnya tajam dan bibirnya cemberut, yang merupakan kebiasaannya ketika marah.
"Maaf," Suho tersenyum sesal, tapi kemudian dia kembali tersenyum lembut. Namun semua keluarganya tahu, dalam senyuman itu hanya penuh keangkuhan semata. "Tapi tak ada alasan yang lebih baik selain mencabut saham itu dan memberi saham pada perusahaan yang lebih menguntungkan." Dan setelah memberikan wink khasnya, pria itu pergi. Beruntung pintu sudah tertutup terlebih dahulu, kalau tidak bisa-bisa sebuah garpu sudah menancap di kepala CEO muda itu.
"SUHO OPPA SIALAAANN!!" amuknya yang ditahan oleh Chanyeol dan Jongin saat ingin melempar garpu yang kedua.
"Haah..." Hana menghela nafas panjangnya. Sekarang dia tahu kenapa Krystal bersikap seperti itu padanya; urusan keuangan. Okey, jadi dia harus apa? Meminta maaf dan menuruti kemauannya? Ganti rugi dan menjamin hidupnya? Atau bersikap apatis pada wanita itu?
Hana berjalan cuek, melenggang pergi dan berusaha untuk berpura-pura tidak melihatnya. Tapi rambutnya yang tergerai bebas tiba-tiba ditarik, "Ini semua gara-gara wanita sial ini!" Dalam hatinya, Hana menggerutu kesal, rambutnya kan jadi berantakan! Meski begitu dia tetap diam, tak melawan hanya melemparkan tatapan tajam pada Krystal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Butler-Sehun. [Slow Up]
FanficOh Sehun adalah seorang pelayan pribadi keluarga Jung, dia melayani putri bungsu si keluarga Jung, Jung Hana. Ditemani ketiga oppanya yang tampan dan protektif. Dilihat dari luar, kehidupan Hana sangatlah sempurna, tapi nyatanya tidak dengan kisah...