Di kala kau sedih,
Menangis,
Kau hamburkan air mata,
Turun menyentuh muka bumi.Namun, adakah kau tahu,
Tangisanmu begitu berharga.Setitik yang jatuh,
Menghidupkan pepohon hijau,
Membasahi tekak sang bumi,
Menyejukkan tubuh kepanasan.Air matamu begitu berharga sekali,
Tidak kan dapat ditandingi sang permata.Kesedihanmu membawa kebahagiaan,
Membawa kesyukuran,
Adakah kau tahu itu wahai awan biru?
YOU ARE READING
Puisi Serangkai Hati
PoetryPuisi-puisi ini ditulis di kala kebosanan mendominasi. Selamat membaca! Penulis bukanlah orang yang berpuitis, hanya seorang anak gadis naif yang menetap di bumi Singapura.