Jeon Jungkook
Kim Taehyung(Pair KookV As always)
₩-KookV-₩
Jangankan lelah, mungkin lelaki manis yang tengah termenung dibalkon rumahnya sudah jengah melihat tetangga barunya bertengkar dengan pacarnya sepulang sekolah.
Seseorang memeluknya dari belakang.
"Lihat apa hm?"
Lelaki manis itu terkekeh kecil.
"Biasalah.. anak muda, mereka selalu bertengkar. Entah apa masalahnya." Lelaki tampan yang di belakangnya mencium leher si lelaki manis.
"Hm.. dia harus mencontoh kita. Walaupun hubungan kita agak rumit tapi mesra sekali bukan?" Si lelaki manis tertawa keras.
"Kau membuatku terlihat jahat, Seokjin hyung." Seokjin mencium hidungnya saat si lelaki manis beramata coklat madu terang itu menoleh.
"Aku merindukanmu Taehyung-ah.."
"Apa Istrimu bertingkah lagi?" Tanpa menjawab, detik itu juga Seokjin menggendong Taehyung menuju kamar mandi.
"Ya Tuhan. Mandilah sendiri. Aku sudah mandi.. lagi pula tontonanku belum selesai." Tapi Seokjin keburu menindihnya di dalam bathup dan alhasil mereka basah sekarang.
"Aku memindahkanmu ke daerah sini bukan untuk itu Tae." Jemari Seokjin menelusuri seluruh permukaan kulit Taehyung.
"Tapi sebagai tempatku.. untuk pulang."
____
Dengan gelisah dan malas seorang pemuda yang masih memakai seragam sekolah memencet bel rumah tetangga barunya membawa sebuah kue di tangan kirinya, sedang tangan kirinya sibuk bermain ponsel.
"Oh.. ah, maaf. Silahkan masuk."
Taehyung mengajak pemuda itu masuk, butuh waktu lama untuk bisa membujuk Seokjin membiarkannya keluar. Pemuda didepannya sebenarnya tidak asing, Taehyung tersenyum geli sendiri. Taehyung mencoba berjalan normal meski kenyataannya dia kesakitan.
"Apa kau habis melakukan sex?"
"Omo, mulutmu." Pemuda itu terduduk dengan seringai tipisnya, oh ciri fisik adalah : tampan.
Definisi : Tinggi, kekar, berambut hitam gagak, mata hitam senada dengan rambutnya.
Damn, Seokjin sempat Taehyung lupakan.
"Maaf." Taehyung tahu lelaki ini agak kacau, jadi dia membiarkannya saja, toh memang benar.
"Siapa nama mu?"
"Jeon Jungkook. Kau?"
"Kim Taehyung. Duduklah, aku akan menaruh kue ini sebentar, dan mengambil minuman." Jungkook terdiam, sesuatu dalam dirinya bergemuruh melihat wajah cantik dan perpaduan tubuh langsing Taehyung. Ingatkan dia, ibunya bilang tetangga barunya ini laki-laki.
"Nah, panggil aku hyung atau paman." Taehyung menaruh segelas teh hangat, menyadarkan Jungkook dari fikirannya.
"Paman?" Taehyung tertawa.
"Berapa umurmu?"
"18 tahun."
"Aku 27 tahun" Jungkook membulatkan matanya. Bagaimana bisa seseorang menggemaskan seperti dia berjarak 9 tahun lebih tua darinya? Bagaimana mungkin?
"Panggil aku sesukamu saja."
Ambigu bagi Jungkook. Sesukamu katanya, memanggil apa juga maksudnya.
Bagaimana kalau baby? Terdengar cocok.
"Kau tidak pulang?"
"Apa aku diusir?" Taehyung tertawa kemudian menggeleng cepat.
"Kurasa kau banyak urusan." Tatapan Jungkook menuntut penjelasan.
"Oke, oke. Selama 3 hari ada disini aku selalu melihatmu bertengkar dengan kekasihmu sepulang sekolah." Jungkook merenggut. Kesan pertama yang jelek.
Oh, apa pedulinya? Memang dia sejak kapan peduli?
"Kau tampan." Gumam Taehyung.
"Ap-"
"Tidak ada. Pulanglah." Taehyung menepuk pundak Jungkook dan hendak beranjak. Atau Seokjin akan menghajarnya hingga esok pagi.
Tapi Jungkook menahan tangannya.
"Aku rasa aku menyukaimu."
Taehyung tertawa kecil.
"Aku juga menyukaimu, nak. Sampaikan salamku pada ibumu dan kekasihmu itu." Tapi justru tanganya tersentak, membuatnya jatuh tapi langsung tertangkap oleh lengan kokoh Jungkook, dengan cepat Jungkook membanting Taehyung pada sofa.
"Oh.. apa ini, nak?"
Hormon tidak stabil, tentu saja. Namanya juga remaja. Atau dia sedang butuh pelampiasan.
"Maaf tidak sopan, Taehyung. Tapi aku ingin kau."
Terlalu cepat seribu tahun.
"Pantas saja kalian sering bertengkar. Jadi begini kelakuanmu?"
Alasan lain mungkin karena perempuan bisa hamil. Jadi Jungkook tidak bisa melakukannya terlalu sering, mereka masih sekolah.
"Kau lebih tau dari siapapun."
"Aku sudah bersuami, nak." Jungkook mengangkat sebelah alisnya.
"Lalu?" Tantangnya. Semakin mendekat.
"Dan dia ada diatas." Jungkook menyeringai. Menarik kalau dia memperkosa lekaki menggairahkan ini disini.
"Jadilah simpananku, aku akan membayarmu."
Oh-oh.. sejalang itukah dirinya?
Benar. Dia jalang. Taehyung menggigit bibir bawahnya menggoda dan meletakkan kedua tangannya melingkar pada leher Jungkook."Kau kira aku pelacur?"
"Jadilah pelacurku. Malam ini diapartemenku." Wajah pemuda itu sudah berkeringat nafsu hanya melihat wajah cantik dibawahnya.
Cup.
Uh, lembut, sekilas tapi Jungkook benar-benar tidak sanggup, dengan tergesa dia meraup bibir Taehyung.
"Nanti malam.." Bisik Taehyung menahan dada Jungkook yang terengah, matanya sudah berkabut.
____
END
Meh? Cuma mau menyalurkan perasaan senang ngeliat KookV momen hari ini uhuy~