5. Status Baru

859 67 26
                                    

( THE BOSS SERIES #3 )

MATURE FOR LANGUAGE CONTENT

DON'T BASH, DON'T COPY AND LEAVE YOUR COMMENT. ITS MUST.


" Mas.. "

" Iya Sulli " Sahutnya.

" Aku.. Aku ingin Mas menginap disini. Jangan pulang yah " Sialan! Minho sejenak ragu, berbicara dengan tutur lemah lembut bersama wanita nya saja membuatnya keras apalagi diajak menginap oleh wanitanya. Mungkin akan terjadi malam yang sangat panjang dimana ia harus menahan kembali adiknya yang berteriak meminta pelepasan.

" Sulli, Kalau tetangga Kamu.. "

" Hussshh! Mereka tahu " Ucapnya sambil menempelkan telunjuknya dibibir tipis milik Prianya. Ia menarik lengan Minho pelan dan membawanya kekamarnya. Disana mareka sama-sama diam dan duduk dipinggir ranjang, Minho yang begitu kaku dan tak tahu harus melakukan apa hanya diam tak bergerak dipinggir ranjang.

" Sulli kamu harus ganti baju " Ucapnya. Sulli menengok padanya dan mengerutkan keningnya.

" Memangnya ada yang salah ya Mas, tadi kamu gak protes kok "

" Kalau kamu menyuruh Saya tidur berdua disini, diranjang kamu, kamu harus ganti baju kalau tidak mau saya kebablasan " Katanya. Nafasnya naik turun, beradu dengan jantungnya yang memompa dua kali lipat.

" Tidak akan terjadi apa-apa disini, percaya sama Aku "

" Kamu itu terlalu menggoda untuk dilewatkan, saya serius. Kamu lebih baik ganti baju, Saya tidak mau hal-hal yang tidak diinginkan terjadi " Ucapnya dengan nada sedikit tinggi. Sulli mendesah pelan. Ternyata ia tak salah pilih Minho menjadi kekasihnya.

" Maaf, iya Aku ganti baju " Putusnya final. Sebenarnya Minho tidak salah, hanya saja ia terlalu gencar menggodanya. Ia mengambil piyama miliknya yang sudah tersingkir, sedangkan Minho sibuk memberi sekat pada ranjang besar milik wanitanya. Daripada ia melewati batas dan menerjang wanitanya. Sulli kembali dengan Piyama motif bunga-bunga yang panjang tangan dan kakinya. Ia mendesah, Kenapa Minho bisa sekali melemahkannya dan membuatnya seperti ini.

" Kamu lebih cantik " Pujinya. Walaupun nada yang diucapkannya kaku tapi Sulli memerah. Sulli naik ketempat tidur dan mengundang Minho untuk berbaring disampingnya, walau ia sendiri tidak mengerti dengan sususan bantal yang menghalangi mereka.


" Ini, kenapa bantalnya ada disini semua. Mas tidur pakai apa nanti ? " Tanyanya. Minho tersenyum dan berbaring dengan tangan yang menyangga kepalanya.

" Yasudah kamu tidur, tidak usah khawatir sama saya. Tidur yah, saya matiin lampunya " Tangannya hampir meraih lampu kecil diatas nakas tapi Sulli menyingkirkan semua bantalnya dan menaruh salah satunya dibawah kepala Minho.

" Mas ini kan tamu. Dan Aku sebagai tuan rumah tidak mau dicap sebagai tuan rumah yang buruk. Pakai bantalnya yah, Aku janji engga godain Mas " Akunya. Minho pasrah dan menerima bantal yang kini diletakkan Sulli dibawah kepalanya. Wanitanya yang seksi kini menjadi sangat manis dengan piyama miliknya. Tanpa dorongan dari manapun ia meraih leher jenjang itu dan menyatukan bibirnya. Bohong kalau ia bilang tidak tergoda, buktinya sekarang sesuatu yang begitu mendesak itupun sudah tidak bisa ditahannya. Minho begitu menginginkan Sullinya, melebihi apapun.

Sulli sesekali mengerang frustasi karena bibir Minho tak bisa mengalahkan gairahnya yang begitu tinggi kepermukaan, seberapa banyak pula ia meraihnya tetap saja ia tak bisa menandinginya. Rasanya Minho dan rasa miliknya bagai heroin, memabukkan dan menggairahkan.

Choi Minho, Assistant! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang