Chapter 1

119 12 12
                                    

Hati sunyi menandakan kesepian, kesedihan menyelimuti seluruh jiwa, kepergian meninggalkan suatu kerinduan, penantian yang menyisakan suatu harapan...

***

Kepergian seseorang dapat menyisakan suatu harapan. Harapan yang selalu muncul menantikan seseorang itu kembali. Sebuah penantian menimbulkan suatu kerinduan, dan disaat kepergian itu dimulai penantian pun dimulai!

'Ting tong' Bel disekolah SMA Sunshine pun berbunyi. Seperti biasanya Alice termenung di tempat duduknya dan membatin "Dimana dirinya? Kenapa dia begitu? Aku merindukan dirinya... Aku harap kamu dapat kembali..." Dengan pelan-pelan Marry menghampirinya dan mengangetkannya
"Boom, melamun aja manis? Mikirin siapa sih? Sam ya?"
"Apaan sih bikin kaget aja, Sam apaan dia cuma sahabat kita ya kan?"
"Terserah katamu aja Alice haha"

Drap...drap...drap terdengar suara langkahan kaki dan ternyata wali kelas kami mendatangkan seorang pemuda murid baru, dia sangat tampan...hm It's Perfect👌
Velly mulai mengheboh karena pemuda itu "Wah, dia siapa? Tampan sekali seperti pangeran dari dongeng aja". Saudara kembar nya, Molly pun ikutan mengheboh "Anak baru sepertinya, aduh hatiku terasa melayang.."

(Velly dan Molly adalah saudara kembar yang cantik,manis,putih,tinggi,dan merupakan cewek idaman para cowok)

Karena kehebohan Velly dan Molly, Marry sedikit kesal akan hal itu "Sstt... Nih anak kembar berisik banget deh" Velly pun membalas perkataan Marry "Kalau gak mau berisik pergi aja sana gak usah sok ngatur ya!" "Harap tenang anak-anak! Ibu ingin memperkenalkan murid baru, baiklah silahkan perkenalkan dirimu"

Seketika suasana kelas menjadi hening dan terpaku pada pemuda itu. Dengan senyuman dia memulainya "Oh nama saya Ben Alexander Axel... Kalian dapat memanggilku Ben, senang berkenalan dengan kalian"

Velly pun mengheboh kembali "Aduh senyumannya manis bangett... Pangeranku dari kerajaan datang menghampiriku 😍" Marry menyela "Mimpi lu ketinggian Vel, nanti jatuh sakit lho haha"

Suasana kelas pun semakin riuh karena ketampanan Ben sedangkan Alice masih termenung tanpa mendengarkan sekitarnya. Bu Guru yang telah menyadari nya pun berteriak ke arahnya "ALICE!!!" Alice tersentak mendengar teriakan itu "Apa kabar kamu? Kamu dimana? Aku merindukanmu, ups..." "Hm...lagi-lagi kau melamun Alice!" Alice merunduk "Maaf Bu jika aku tak mendengarkan" "Baiklah untuk kali ini Ibu maafkan tapi sebagai gantinya Ben duduk disebelahmu agar kau tak melamun" Alice menolak "Aku tak mau Bu, aku hanya ingin duduk sendirian Bu" "Kalau kau gak mau Ibu panggil orang tua mu" "Hm...baiklah Bu"

Karena Ben diharuskan duduk di samping Alice, banyak cewek di kelas heboh dan mencelanya terutama Velly "Halah...sok nolak padahal senang banget tuh duduk sama Ben" Dengar perkataan itu Marry langsung kesal dengan Velly "Kalau gak suka jangan bicarain orang dari belakang donk. Alice tuh sahabatku, dia gak pernah suka dekat dengan cowok selain Sam dan... Huft napa jd cerita gini sih, yang terpenting jangan berani ganggu Alice atau kalian berurusan dengan aku dan Sam!"

***

Sesegera Alice mengahlikan pandangannya tanpa menghiraukan Ben disampingnya dan memulai lamunannya serta membatin kembali "Kenapa aku harus duduk di sampingnya, aku gak suka ada cowok duduk ataupun di dekatku sejak..." Alice tersadar dari lamunannya ketika tangan Ben di keningnya "Hey Alice, kamu melamun lagi ya? Bu Guru lagi nerangin pelajaran lho... Apa yang kamu pikirin? Hm...apa jangan-jangan kamu sakit ya?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

•Waiting For Your Love•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang