VII - Perjaka ?

13.8K 385 46
                                    

Adegan dewasa. Disikapi dgan baik guys takut ketagihan wk #sesat

-----------------

~Wizzy Prahayu Kozue

"Selamatkan aku Souta! Aku butuh kejantananmu! Berikan aku perjakamu!" Ucapku tegas bercampur parau.

Tanpa menunggu jawaban dari Souta aku langsung membungkam mulutnya menggunakan bibirku. Kedua matanya membulat, sedangkan bibirnya masih tertutup rapat belum merespon ciumanku.

Hanya sekedar bibir dan bibir bertemu, tubuhku menjadi lebih panas. Birahiku ikut berlomba-lomba untuk keluar dari tubuhku seakan meminta kepuasan yang sudah berada di depan mata.

AC di dalam mobil sama sekali tak mengurangi keringat basah yang keluar dari sekujur tubuhku. Kini tanganku bergerak nakal kearah bawah Souta, terutama pada sabuk yang ia kenakan.

Tubuhnya tersentak ketika aku berusaha keras untuk melepaskan sabuk kulit sialan milik Souta ini, sedangkan bibirku kini mulai berani menggoda bibir Souta dengan menjulurkan lidahku. Menjilat bentuk bibirnya yang entah kenapa menurutku terasa manis.

Apa ini karna nafsu binatangku?

Kedua tangannya terangkat, mencengkram kedua bahuku dengan erat, lalu secara paksa mendorongku kebelakang. Membuat jarak yang cukup lebar untuk mengatur nafas kami berdua.

Mataku sudah berkabut penuh gairah, dan ditambah kekesalanku pada Souta sekarang.

Apa barusan dia menolakku??

Cih.. bisa-bisanya aku di tolak mentah-mentah seperti ini! Tidak ada satupun pria yang berani menolakku! Semua pria takluk akan kehebatanku dalam berciuman maupun soal sex.

"Hentikan Wizzy-chan! kau benar-benar sakit!" Matanya berkilat kesal, masih mencengkram bahuku dengan erat.

Aku mengumpat keras.

Ini juga bukan keinginanku! aku lebih baik bercinta dengan seekor anjing berjenis Doberman pincsher, anjing yang memiliki tubuh gagah dan berkulit hitam meyeramkan daripada harus bercinta dengan Souta pria manja tidak jelas seperti ini. Tapi yang kubutuhkan sekarang adalah kenjantanan pria!

Souta hendak mengangkat tubuhnya untuk keluar dari mobil, tapi sebelum itu terjadi aku sudah mendorong bahunya ke jok pengemudi dengan amat keras. Membuatnya mendelik kearahku tak terima.

Sebuah ide langsung keluar dari pemikiranku. Dengan seringaian kecil, aku kembali mencium bibir Souta. Menciumnya dengan sangat brutal tak berbelas kasih. Aku bisa mendengar suara Souta yang menggeram ketika bibir bawahnya kugigit keras dan meluncurkan lidahku di dalam sana. Menguasai rongga manis di mulut Souta.

Kedua tangannya semakin mendorongku. Tapi bukan Wizzy jika aku harus kalah dengan seorang pria diawal seperti ini. Ini pertarunganku, aku tak akan pernah takhluk dengan Souta!

Kukalungkan kedua lenganku dilehernya. Menekankan kepalanya padaku, sama sekali tak memberikan waktu untuk dia berbicara, bahkan bernafaspun sulit.

Sama sepertiku, ia juga melalukan perlawanan yang kuat. Kesal dengan kedua tangannya yang mencoba menolakku, lalu kedua tanganku bergerak menyentuh lengan atasnya dengan lembut. Membuatnya lengah dan seketika kuangkat kedua tangannya keatas, menyampirkan penyatuan tangannya di samping dan mengikatnya pada seatbelt pengemudi.

Kini aku berhenti menciumnya, menjauhkan sedikit tubuhku darinya. Aku tersenyum lebar melihat keadaan Souta yang sudah tak bisa bergerak di tempat duduk. Ikatan kedua tangannya pada seatbelt sangat erat membuatnya meringis kesakitan tapi tetap berusaha untuk melepaskan ikatan terkutuk itu.

Marriage Season (My Older Wife)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang