Hatiku rasanya ingin meledak kencang ketika melihat nomor antian yang ku pegang.
Aku buka dengan pelan-pelan dan kertas nomor antiran menunjukan angka empat puluh itu artinya akulah yg terakhir dari semua murid. Dan kelas ku lah yang paling terakhir.
Dalam hati aku pun ber kata "Mimpi apa semalam kok bisa-bisanya di Uks sama dokter lebay itu".
Setelah sekian lama mengantri akupun yang paling terakhir, dan di panggil untuk masuk ke dalam ruangan. Dokter lebay itu sudah tau kelemahanku karena itu dia menyiapkan dua perawat untuk memegang erat tangan ku. Dia pun mulai beraksi seperti dokter biasanya. Pada saat mengecek darah akupun meronta-ronta karena itu ada jarum yang sangat tajam.
"STOP........ aku ga mau di cek darah. Lepasin..... lepasin......!!!!" kataku sambil berteriak-teriak.
"Lanjutkan saja, anggap saja itu anak TK" kata dokter kepada perawatnya.
Akupun tidak bisa mengelak sama sekali karena kekuatanya lebih dari kekuatanku menolak untuk di tes darahku. Setelah semuanya selesai akupun hanya lemas dan meneteskan air mata karena ketakutan ku. Akupun keluar dengan wajah lemas ku dan duduk di sebelah uks.
"Ini tisunya dan hasil golongan darahnya". Kata dokter lebay itu.
Dengan terpaksa aku ambil semua itu dan membuangnya di hadapan dokter lebay itu.
"Aku tidak membutuhkan itu semua" kataku dengan nada lirih tapi sambil menatapnya dengan tajam.
Akupun berlari ke dalam kelas dan langsung duduk di bangku. Banyak orang yang memperhatikanku. Aku hanya duduk dan menutupi wajahku yang penuh kemarahan.
"Nda kamu kenapa ??? oh...iya golongan darah mu apa ???" kata riri dengan nada polos
Dalam hati aku pun baru sadar kalau yang aku buang tadi adalah kartu golongan darah ku. Akhirnya akupun langsung lari ke depan Uks untuk mencarinya.
"kemana kertas itu padahal tadi aku buang di sini". kataku lirih sambil mencari dengan kebingungan.
"kamu cari apa nak" kata tukang kebun sambil menepuk pundakku
"pak tadi lihat kertas yang ada di sini ?" kataku sambil menunjuk lantai
"tadi bapak lihat udah di buang di tempat sampah, kalo ga salah dokter cowok tapi tempat sampahnya sudah di angkut ke bak sampah besar nak".Kata bapak tukang kebun dengan penuh penjelasan.
"oh...... iya udah pak terimakasih". Sambil berjalan ke arah kelas.
Aku masuk kelas dengan wajah penuh kesal.
"Nda kenapa tadi kamu berlari ??? aneh banget ." kata riri
"sebenarnya aku lari buat cari hasil golongan darahku yang di buang dokter lebay kata pak kebun, dan sekarang tong sampahnya di angkut". kataku sambil menatap riri
" kok di buang, kenapa ???". kata riri dengan wajah keponya
"aku kesel banget sama dokter itu, saat itu aku duduk di dekat Uks sambil mataku berkaca-kaca gara-gara itu, kamu tau kan maksudku, terus dokter itu keluar ngasih tisu sama hasilnya itu. Darah ku memuncak melihat wajahnya dan aku ambil dan aku buang di hadapanya. Tanpa sadar aku membuang hasil darahku". Kata ku sambil memegang tangan riri
"kasian banget sih kamu, ga mungkin juga kamu tes darah lagi, apes terus kalo deket dokter itu, hahaha" kata riri sambil ketawa kecil.
"emang lucu ???" kataku sinis
" hehehe.... Cuma bercanda, tapi ada kemungkinan kamu jodoh karena yang tau golongan darahmu hanya dokter itu, aku Aminin ya. Hahaha" kata riri sambil mengejekku.
Akupun mengalihkan pembicaraan agar riri tidak melanjutkan hayalanya.
Setela sekian lama jam kosong, ada salah satu guru yang masuk untuk mendata golongan darah.
"semua kertas hasil cek golongan darah silahkan di taruh di atas meja, saya akan keliling untuk mendata satu per satu. Paham semua ??". kata guru dengan nada keras.
"Paham Bu !!". serentak dengan keras
Akupun berkata dalam hati " aduh.... mati ..... bagaimana ini... aku ga tau gol darahku"
" Nda gimana kamu" riri sambil mengagetkanku yang termenung bingung.
"gimana ri pasti aku kena marah deh" sambil menggigit jariku.
" Kamu terima nasib aja, itu semua kan salah mu sendiri" kata riri lirih
Setelah sekian menit sampailah pendataan di mejaku.
" mana punya mu, ayo di kluarkan" kata guru sambil menatapku.
" em...em...gini bu.... ta..tadi sebenarnya udah saya pegang tapi saya lupa terus kebuang bu, saya minta maaf". kata ku sambil kebingungan. Dalam hati aku pun berkata "maaf kan aku ya Allah hambamu terpaksa bohong"
"ini lah murid yang ceroboh, semuanya jangan pernah mencontoh kecerobohannya" sambil berkata pada murid-murid yang lain dengan nada keras.
Setelah pendataan akhirnya bel pulang sudah berbunyi dan waktunya pulang.
"Akhirnya penderitaan dan keapesan hari ini sudah selesai" kataku sambil merangkul riri
" iya Alhamdulilah, hari ini kamu sudah melewati rintangan nda, haha" kata riri
" iya ini akan aku ingat-ingat karena ini semua salah dokter lebay itu" kataku kesel
" udah napa keselnya sama dokter itu" kata riri sambil menenagkan ku.
Aku pun dalam hati masih mengganjal, tentang kata-kata riri, yang tau golongan darahku hanya dokter lebay itu. apa mungkin ini ...........................................
&&&&
Makasih udah sempetin baca. Doain smoga bisa lanjut dan dpt inspirasi ya -iin-
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Vs Doctor
De TodoPerjalanan kisah Cinta seseorang yg benci terhadap dokter dan menjadi Cinta pertama dan sejati