Chapter 1: Kolam Ujet

276 10 2
                                    

*Di sore itu menuju senja*, uncchh pisan bahasana ya kan.

Diceritakan si dugong dan si cabe naik motor hendak membeli basreng (baso di goreng).

Sampai pada jalan yang sepi pisan, sieun weh pokokna. Dihandap jalan eta aya dua balong yang sangat keramat menurut warga setempat. Duaan eta ngalewat balong itu.

"Be mane apal teu mitos horor balong eta? "

"Balong ujet maksud mane? "

"Heeh" si dugong pun mengiyakan

"Gong pas urg sd mah kata temen urg, di tangga yang mau ke balong itu teh angker. Tah liat sama mane tangga yang panjang itu,  itu teh ga boleh di lewatin siah" kata si cabe dengan antusias sambil menunjuk ke arah anak tangga yang di maksud

Si dugong hanya berdehem

"Terusnya gong kan aya dua balong, tah ulah renang di balong luhur siah" lanjut si cabe yang kala itu berkata dengan intonasi yang tertekan, mungkin sambil menelan ludah

Kembali dugong hanya berdehem

"Gong sia paeh? Bicaralah da kamu itu bukan karung semen tiga roda"

"Menurut pandangan aku mah aneh tau, amun ulah ngalewat ka anak tangga anu panjang eta terus lewat mana goblok ih sia mah. Piraku weh kukurusukan lewat kebon mah asa gausah gitu." Komentar si dugong yang tampak mengecewakan hati si cabe itu.

Si cabe berdehem

"Terus naha sok ulah renang di balong luhur, terus cenah pamali amun renang balong yang bawah ugha."

Si dugong mikir tarik.

"Karena menurut aku si calon ahli filosofi jelas ga boleh renang di kedua kolam itu. Cause why? First thing. Kolam yang diatas banyak lumut dan tanah ditambah kedalamannya kurang dari satu meter, ya siapa yang mau renang disitu. Second statement, kolam yang dibawah mah tempat mandi para domba dan kambing, mane daek renang urut cai domba jeung kambing hah? " penjelasan si dugong yang membuat si cabe tampak frustasi.

Hening suasana, sampai akhirnya mereka akan pulang. Si cabe nganter si dugong heula balik ka imah. Pas gerbang rumah si dugong akan ditutup.

"Tapi gong di balong ujet loba butoijo?" Suara si cabe yang akhirnya sejenak menahan gerbang si dugong

"Di imah aing ge loba butoijo mah nu adi aing kabeh, hayang mane?" Kata si dugong

"Kolor ijo gob lok itu mah" kata cabe dengan nada paling pasrah

Hari ini, kolam ujet telah membuat cabe patah hati. Karena si dugong telah merobohkan keyakinan atas mitos horor itu.

Hikmah yang dapat di petik
-jangan jajan basreng di kala sore menuju senja

DUGONG UNNCCHH  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang