Berbeda-beda tetapi tetap satu golongan

488 41 5
                                    

Saya masih akan membahas tentang teman-teman lelaki saya disini. Jangan-jangan bosan membacanya tolong.

Setelah kemarin saya menjelaskan tentang 4 pelopor kenakalan luar biasa di kelas saya. Saya akan memperkenalkan teman-teman yang average dan nakal biasa dikelas.

Setelah saya mendapat ilham dan hidayah untuk mengecek berapa jumlah siswa laki-laki di kelas saya. Saya mengetahui bahwa siswa laki-laki di kelas saya ada 17 orang.

4 orang nya adalah pelopor kenakalan didalam kelas juga luar kelas. 4 orangnya average walaupun average nya sering terpengaruh ke nakal. Dan sisanya atau 9 orang adalah NAKAL dikelas. Saya ucapkan lagi nakal dikelas.

Akan saya kenalkan 4 anak average itu. Pertama,namanya Bagus. Dia adalah atlit dari Pati. Dia bukan atlit sepak bola seperti Eriko dan kawan-kawannya kok. Dia atlit basket ya kalian tau lah kalau atlit basket itu tingginya seperti apa. Dia baik juga kok, cuman ya kalau ngomong sering kasar. Jadi pokoknya semua dari Bagus not bad.

Lalu ada Hilmi, iya Hilmi yang waktu itu duduk disebelah saya saat pertama masuk kelas. Hilmi itu atlit futsal. Jadi beda dengan 4 pelopor itu.

Cowok ini benar-benar average dikelas. Namun diluar kelas dia benar-benar terkenal, kalian pasti punya akun LINE. Dan LINE kalian pasti ada akun oa (official account) nya, jika kalian menambahkan oa JAKARTA KERAS, PLESETAN BOLA (PLESBOL), atau TEKA-TEKI RECEH maka kalian akan menemukan nama Hilmi sebagai adminnya. Soal wajah, wajah Hilmi tidak mengecewakan kok. Not bad lah.

Kalian tau apa motivasi Hilmi saat dikelas? Tenang-kalem-kuasai. Dan karena teman-teman sekelas saya mudah terpengaruh. Sekarang motivasi hidup mereka yang dulunya

Nilai seratus dapet fulus

Atau

Lo jual gua beli

Hingga

Cowo cakep bikin idup juga cakep.

Berubah menjadi sama seperti Hilmi. Yak! Tenang-kalem-kuasai.

Oke lupakan tentang tenang-kalem-kuasai milik Hilmi itu.

Dan teman average saya selanjutnya adalah Dito.

Ya Dito, teman satu SMP Hilmi dia. Badannya benar-benar besar. Maksud besar disini adalah Gendut. Kalau guru Bahasa. Indonesia saya yang gemuk itu dipanggil Nyonya puff. Maka saya nyatakan disini kalau Dito juga bisa dipanggil Tuan Puff.

Oh iya, Dito waktu itu pernah mematahkan kursi kelas lho. Waktu itu ada acara perayaan idul adha disekolah saya. Saya tengah asik mendengarkan lagu di bangku paling depan.

Dito, Holo, Farhan-cowok ini salah satu fans awk-awk yang berambut dicat kuning ala Wanda itu dikelas saya-, Rakeen, dan siapa lagi saya lupa. Mereka tengah asik bermain game sepak bola di Laptop-entah siapa juga saya lupa-.

Lalu saat lagu berganti dengan tembang pangkur --ni lagu daerah Jawa Tengah,DAN ENTAH KENAPA SAYA LUPA MENGHAPUS LAGU ITU SETELAH PENILAIAN MENYAYI- setelah itu.

Gedebuggg....

Kursinya patah. Lalu langsung ada backsound "loh..loh.. Kursinya patah!" dan selanjutnya backsound berganti menjadi tawa membahana. Dan setelah mereka selesai tertawa saya mendengar mereka menyalah-nyalahkan Dito.

Seperti,

"Lo tuh To! Duduk lo goyang-goyang jadi patah!"

Setelah itu ada juga yang,

"Lo keberatan bego,"

Sampai juga

"Lo kebanyakan dosa To!"

"Iya badannya isi dosa semua!"

Saya langsung kembali tertawa mendengar omongan teman-teman saya yang menyalahkan Dito dengan macam-macam alasan gak jelas.

Oh ya,

Average-nya Dito itu seperti Hilmi. Mereka sering terpengaruh oleh Erixso cs kalau kata saya. Karena apa mereka terpengaruh? Kalau menurut saya karena mereka juga duduk di belakang, atau nggak ya mereka mau nakal dikit lah dimasa SMA.

Saya paling benci apabila mendapat kelompok kerja Dito ataupun Hilmi. Karena average mereka terpengaruh ke Erixso cs. Ya pasti mereka malas.

Kalau Dito, yang lain kerja dia malah asik duduk ala duduk diwarung kopi sambil pegangan hape gak jelas. Kalau dikasih kerjaan pasti ngerjainnya gak bener plus malas-malasan.

"Mana sini gua yang gambar," kata Dito waktu sekelompok dengan saya. Ya saya langsung menolak tegas lah. Udah rapi-rapi terus di gambar dia ntar hancur gimana? Mana waktu tinggal sedikit.

"Apasih gua nggak kerja ntar dilaporin. Giliran gua minta kerjaan malah ga dikasih," itu salah lo sendiri woi. Ngapa dari kemaren lo ga rajin aja sekalian biar gua kasi kerjaan terus.

Dan kalau Hilmi, ini sedikit mendingan dari pada Dito sih. Dia emang sama-sama nggak kerja, tapi pas mau presentasi dia akan semangat bilang "gue yang presentasi deh, bareng si A,". Tetapi benar kata-kata OA Tumblr di Line. Ekspetasi tidak sebanding dengan realita.

Buktinya saat A menerangkan panjang lebar Hilmi cuma akan berkata.

"Iya gitu,"

Atau nggak

"Iya terus gitu," sampai kalau dia tidak paham sama sekali dia akan berkata "iya-iya,"

Kalau presentasi sudah selesai dan ada yang bertanya. Maka Hilmi akan menjawab dengan gagah berani juga perkasanya;

"ya pokoknya itu," lah itu apa anjer.

Yang terakhir ada Riko, dia adalah orang ter-average dikelas saya. Followers akun instagram nya sih 4k+ tapi benar kok. Riko itu average hitz sih tapi kalem. Riko punya kakak laki-laki pemegang organisasi suporter di sekolah saya, berbadan besar, penjual ayam geprek. Kurang sangar apa?

Riko kalo ngakak itu cuma satu suara doang. Jadi kalau ada yang melawak maka ia akan tertawa seperti "HA" atau "AHA" mentok-mentok paling panjang cuma "NGAHA".

Riko juga kagetan sumpah. Orang waktu itu sekelas kami terkena demam selendrina. Itu loh aplikasi yang masuk ke rumah berhantu yang misinya nyari kunci atau nggak kertas notes-tapi malah menjadi misi memcari setan- Riko yang bermain dengan ponsel saya waktu itu tengah dikejar hantu. "Woi jangan masuk ruangan woi jangan!" teriak saya kepada Riko namun dianya saja yang ngeyel malah memasukkan orang ke dalam ruangan. "Hamdalah setannya nggak bisa masuk" kata Riko lalu mengarahkan kamera ke pintu.

Dan baru saja kamera lurus ke pintu hantunya bisa masuk dan mengangetkan kami semua yang ada disana. Terutama Riko, benar Riko yang teriak paling heboh sambil melempar ponsel saya ke meja.

Lalu setelah sadar dengan ke hebohannya dia tertawa. Tau kan Riko tertawanya bagaimana.

Jadi setelah kaget dengan ekspresi yang sungguh ah. Lalu dia tertawa dengan sepatah kata "HA".

36 RASA 2 SEKELASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang