bagian 1

1 0 0
                                    

22 juli 2016, jam 21 lebih sekian…ku tanyakan lagi pertanyaan yg sama, pertanyaan yg pernah kulontarkan pada hari ulang tahunmu, sudah lebih dr 3 bulan sejak aku menyatakan hal itu. Waktu itu jawaban yg kau beri adalah jawaban temanmu, sangat tidak memuaskan sebenarnya. Namun kali ini keadaan dalam menanyakan hal yang sama sangat berbeda, kamu berada di pelukku, suatu hal yg mungkin hanyalah angan untukku selama lebih dr 3 tahun, terasa sangat nyata. Sampai aku bingung apa ini adalah mimpi. Sambil memeluknya aku menanyakan hal itu, hanya lewat bisikan ke telinganya, karena jarak yg memisahkan kita hampir tidak ada. “Kita apa sih sekarang?” Mungkin berbeda dalam pengucapan, tp makna yg dikandung sama, aku menanyakan hal yg selama 2 minggu terlalu mengganggu pikirku. “Apa gimana?” Dia balik bertanya, cih padahal aku mengharap sebuah jawaban, bukan pertanyaan lain, karena aku sangat malu untuk menjelaskan. “Yaa, kita temen apa gmn gitu…” masih tetap dalam posisi yg sama. “Yaudaah” jawabnya singkat, terlalu singkat mungkin. “Kita jadian?” Tanyaku. Lagi. “Yaudaah” masih jawaban yang sama. “Yaudah gimanaa?”. “Yaudaah gitu”. “Gitu gitu gimana?”. “Yaudah gajadi nih” ucapnya setengah bercanda dan aku peluk dia lebih erat lagi. Dalam otakku sudah tidak ada yg bisa kupikirkan saat itu, aku hanya ingin memeluknya sangat erat sampai kapanpun.

UntitledWhere stories live. Discover now