Long Time No See

65 5 0
                                    

Suara keributan yang memanggil membuatku berlari, mengikuti rasa penasaranku. Aku menerobos diantara kerumunan yang berperan sebagai penonton sumber keributan itu.

Mataku terbelalak. Jantungku rasanya ingin mencelos keluar saat melihat Aaron sahabatku sedang meninju seseorang secara bertubi-tubi. Sontak aku langsung berlari ke arahnya, mencoba untuk menghentikannya.

"Jangan bodoh! " pekikku sambil memegang tangannya yang mengepal.

"Aku tidak melakukan kesalahan apa-apa!"

Aku mendengus, "Kau baru saja meninjunya," kataku sambil menunjuk Dave yang sudah babak belur.

"Jangan salahkan aku !"
Aaron balas mendengus, lalu mengacak rambutnya kesal, " Begini..." ia berhenti berkata-kata. Raut wajahnya yang makin terlihat kesal, membuatku sadar kalau ada yang ia sembunyikan.

"Apa? Katakan saja padaku!" Kataku sambil memegang tangannya.

Aaron hanya menatapku, lalu mengerutkan dahinya. Tak lama ia menghempaskan tanganku dan pergi.

Ini sungguh-sungguh kacau. Air mataku sudah mengalir, namun aku masih menatap punggungnya yang mulai hilang ditengah kerumunan. Ia pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun dan itulah terakhir kalinya aku berbicara dengannya juga menatap wajahnya.

6 tahun berlalu. Selama itulah aku tak berhubungan lagi dengan Aaron dan aku tak melihatnya lagi. Persahabatan 5 tahun kami sudah usai begitu saja dengan sia-sia karena hal sepele .

"Hi Jennifer, ada apa?" tanyaku saat Jennifer datang ke kelasku sambil menggigit bibirnya dan memegang perutnya.

Sebenarnya aku tahu masalahnya, tapi aku pura-pura tak peka. Yeah, aku tak habis pikir dengan Jennifer yang rela jauh-jauh datang ke gedung fakultasku demi menggantikannya disaat ia mendapat serangan tugas suci, yaitu buang air besar.

"S-skylar, t-tolong a-aku! G-gantikan aku di kelas. A-aku ada urusan p-penting." Katanya dengan wajah pucat yamg ingin membuatku tertawa. Tentunya aku menahan tawaku, memgerucutkan bibir, lalu menatapnya dengan tatapan keberatan. Cepat-cepat Jennifer memohon lagi, " Skylar, ku mohon. Ini sudah diujung dan aku tak boleh absen pada mata kuliah Mr. Connors."

"Hm...tapi..." aku menggantung kalimatku seolah-olah sedang berpikir keras.

" Akan ku traktir di restoran depan apartemenku,"

Aku tersenyum, "Baiklah,aku ssetuju." Jawabku tanpa ragu.

Tinggal 5 menit lagi sebelum pelajaran Mr. Connors dimulai. Aku berlari ke gedung fakultas Jennifer dengan secepat mungkin sampai napasku terengah-engah.

"Jennifer Spencer, "

"Hadir!"

Misiku berhasil.

Aku akhirnya bisa menghela napas lega setelah Jennifer berhasil mengendap masuk, walaupun aku harus terlambat masuk kelasku yang sudah dimulai sedari tadi..

Jennifer adalah orang yang menepati janjinya apapun itu bentuknya. Karena itulah aku bisa duduk di restoran depan apartemennya untuk menikmati makan siang gratis.

" Pesanlah..." suruh Jennifer dengan wajah tulus dan penuh rasa terima kasih.

"Hmm...aku tidak tahu kalau makanan di sini mahal."

Jennifer tersenyum dengan maksud terselubung, "Ya karena itulah aku mengajakmu kesini. Untuk pertolonganmu yang akan datang, aku tidak akan menjanjikan apa- apa lagi ya,".

" Terserahmu saja,lagipula ak juga tidak berharap." kataku tak terlalu memedulikannya.

" Walaupun kau tidak pernah memintanya, aku akan selalu memberi tanda terima kasihku, kok. Karena jasamu tiada taraa,"

Long Time No SeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang