"Te?"
Thea yang semula sibuk memeluk boneka beruang besar sambil bermain ponsel, langsung menoleh ke arah pintu, dan menemukan mamanya di sana.
"Apa, Ma?" Thea duduk dan meletakkan ponselnya, tetapi tangannya tak lepas dari boneka itu.
"Dicariin pacar lo tuh di bawah."
Thea mengerutkan keningnya. Kevin ke rumahnya? Mana mungkin? Padahal beberapa menit yang lalu Kevin hilang tiba-tiba.
"Kevin, Ma?"
Alicya mengangguk. "Iyalah, emang lo ada pacar selain si Tengil itu?"
Thea menggeleng. "Enggak lah. Satu aja nggak habis-habis, Ma. Ya kali mau nambah," sahut Thea cekikikan.
Thea mengambil ponselnya yang bergetar. Ia melihat pesan terbaru pada aplikasi chat miliknya. Dari Kevin, yang berisikan perintah agar dia segera keluar dari kamar.
"Ya udah, sana temuin. Kasihan dia pagi-pagi ke sini."
Thea mengangguk mengiyakan, lalu turun dari kasur.
Alicya sudah menutup kembali pintu kamarnya dan pergi entah kemana. Thea berdiri di depan cermin besar. Ia merapikan rambutnya agar lebih rapi, tersenyum kecil, kemudian keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang tamu.
Kevin terlihat sedang asyik bermain spinner, yang membuat Thea terkikik karena cowoknya pasti dicueki oleh Nora. Terbukti saat Thea tiba di hadapan keduanya, Nora asyik bermain ponsel dan Kevin hanya diam sambil memainkan benda yang berputar di tangannya.
"Akhirnya kamu dateng juga. Aku di sini ngerasain aura nggak enak, ada di depan aku lagi. Kayak aura pas ada setan dateng gitu," celetuk Kevin dengan senyum senangnya saat melihat Thea. Kevin menyimpan spinner miliknya di atas meja.
Nora melotot menanggapi celetukan Kevin, yang tentu saja diabaikan oleh cowok itu.
"Lagi sensi dia, Vin. Jangan diganggu," ujar Thea sambil terkekeh dan duduk di samping Kevin.
Kevin manggut-manggut. "Pantes aja daritadi suram."
"Biasa dia mah kalo suram." Kevin dan Thea tertawa, membuat Nora mendengus dan berlalu dari tempat itu.
"Terus kamu ngapain tiba-tiba ke sini?"
Kevin cemberut. "Nggak boleh?"
Thea tertawa. Ia mencubit pipi Kevin dengan gemas. "Siapa yang bilang nggak boleh? Boleh aja lah."
Kevin yang dicubit pipinya makin cemberut.
"Aku tuh heran, tadi kamu nggak bales pesan aku cuma beberapa menit, tau-tau udah sampe sini. Kan kaget," ungkap Thea, yang akhirnya melepaskan cubitannya.
Kevin tersenyum senang. "Kaget ya kamu? Surprise dong kalo gitu." Ia mengambil sesuatu di samping sofa. "Ini, buat kamu," ucap Kevin sambil memberikan sekotak coklat dan sebuket bunga pada Thea.
Thea dengan senang hati menerima pemberian Kevin. "Makasih," ujar Thea setelah menghirup aroma bunga Chrysanthemum pemberian Kevin.
Kevin tersenyum, kemudian ia mengacak rambut Thea penuh sayang. "Habis ngapain tadi kamu? Baru sisir rambut kan tadi?"
Thea membuka kotak coklat itu, lalu mengambil satu coklat dan memasukkannya ke dalam mulut. Ia menggeleng lucu. "Enggak, belom sisiran. Cuma rapiin rambut doang."
"Pantesan."
"Kenapa emangnya?" Thea menatap Kevin dengan tatapan lucu, yang membuat Kevin langsung mencubit pipi kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TS [1]: Twin Badgirl
Roman pour Adolescents[TAHAP REVISI] #Twin Series 1 Ini adalah cerita dari dua cewek cantik yang berbeda sifat, tapi sama sama badgirl. Si kembar Annora dan Anthea Alicya Bramantyo memiliki kisah cinta yang sama menyedihkan. Yang satu ditinggal oleh sang kekasih, dan sat...