"yoone~" gumannya lirih, Kirei terpaku ditempatnya. Kenapa semuanya menjadi sulit .
'kou~, apakah kau juga mengkhianati ku?' Tanyanya dalam hati. kekecewaan mengiris hatinya yg lembut bagaikan sutera. Apakah kebaikannya dibalas dengan hal seperti ini?
Hikou berdiri menunduk, dan tak berani menatap mata kirei yg hampir meneteskan airmata.
Yoone, menampilkan sebuah seringaian.
Dan mendekat kearahnya."rinne.... kau tau? kini aku lebih pintar dan lebih hebat darimu... asalkan kau tau, aku takkan pernah lagi menerima kekalahanku... aku pasti akan membalas... aku ingat saat kau menebas lenganku hingga berdarah... Sebenarnya, aku hanya berpura-pura kalah, untuk menyelidikimu, dan kini aku benar² yakin... ya, seyakin-yakinnya..." Ucap yoone, yg kini sudah membelakangi kirei. dan menatap nanar kearah pedang Sekiryuu.
"hm... katana ini,, ini adalah katana yg membunuh ibundaku, haha tenang saja, aku takkan menyalahi siapapun... tp tidak dengan yg sekarang..." lanjutnya, dan melirik kearah belakang.
"Hikou.... bunuh ia sekarang juga..." perintahnya. Saat mendengar perintah itu, tubuh hikou membeku sepenuhnya. Ia tak tau harus mengikuti siapa. Mati ditangan orang yg dicintainya, atau membela kirei dan membunuh yoone. ia bimbang.
"ohh... kau bimbang rupanya... aku tau, kau tidak berbohong memiliki perasaan yg besar terhadap hime-mu ini... tapi sadarlah... kau hanyalah seorang jenderal pengecut... kau telah berani merusak kepercayaannya...
"hanya karena aku ancam sedemikian rupa... kau tampan, tapi.... kau sama sekali tak punya pendirian yg tetap... kau seorang lelaki, tetapi plin plan... kau pintar, tetapi mengapa kepintaranmu tidak dipergunakan? sayang sekali...." Celanya. Yoone yg sudah sedari tadi melirik ke belakangnya merasa pegal.
Akhirnya ia memilih menatap kedepannya. "Tapi, percuma saja jika kau ingin membela hime mu itu,, karena... sudah terlambat, ia sudah tidak mempercayaimu... kasihan sekali, " Ucapnya sekali lagi.
Seketika Kirei geram. Kenapa semuanya jadi seperti ini, Kirei menatap lekat kemata hikou yg sendu. Seakan tak percaya sama sekali. Kirei berbalik kebelakangnya, dan mengambil Sekiryuu-Nya dengan kasar. Dan mengacungkan pedangnya itu kearah Yoone dan Hikou.
"Lawan saja aku, Aku tak peduli siapa kau dan kau... kau temanku atau musuhku itu sama saja, aku akan membunuh kalian berdua, kau dengar!! aku tak peduli, kau jendral ku ataupun musuhku... Karena yg aku ketahui kini adalah... MISI KU MEMBUNUH KALIAN!! " Ucapnya .
Yoone juga menarik pedang lalu mengacungkannya.
Yoone berlari kearah Kirei, sambil mengayunkan pedangnya dengan kegesitan yg sudah ia pelajari dari Adiknya. Kirei bisa menangkisnya, lalu menendang perut yoone keras. Yoone meringis.Kini kirei hanya mengetahui sebuah kalimat yg harus ia kerjakan
' Serang, Tebas, Ayun, tangkis, tendang, Kunci dan bunuh..'Ia tak memikirkan hal lain selain strategi yg matang dan bagus. Kirei tak mengijinkan yoone membalas serangannya. Perhiasan yg kirei kenakan terlepas satu persatu karena gerakannya yg terbilang kasar, dan gesit.
Kirei bertarung seperti seorang Kaisar. Dipakaiannya tak ada setetespun darahnya,. Yoone tak bisa menghidar lagi.
'Tebas...'Kirei menebas perut Yoone , Yoone merintih. Ia sudah kewalahan.
'Ayun...'
Kirei mengayunkan pedangnya kelengan kanan yoone. Yoone menggerang.Yoone tak mau kalah olehnya, ia harus menang dalam hal ini...
Dengan tenaga yg masih cukup banyak, ia membalas serangan Kirei."Memangnya kau saja yg lihai dan ahli dalam hal ini hah? Aku tak mau kalah lagi olehmu, kau merebut dewa ku, kau menyengsarakanku, dan aku ingin kau merasakannya Rinne...." Ujarnya kepada Kirei. Ia tak menyangka bahwa ia telah mengambil sesuatu yg telah yoone incar sejak lama.
"Kau salah yoone, Tanyakanlah pada Dewa Langit, Ialah yg menyukaiku, dan ialah yg kini sedang mencariku, bukan mencarimu... walaupun kau berubah menjadi wanita yg parasnya melebihi dewi Matahari, jika ia memanglah pasanganku kau tetap takkan bisa mendapatkannya.... " Balas kirei yg masih menangkis serangan yoone yg cukup ganas.
Saat Yoone cukup lengah, kirei menggoreskan pedangnya kekaki kiri Yoone, lalu menginjaknya dan menendang perutnya yg sebelumnya tlah kirei tebas agak dalam. Yonne terjatuh, ini kesempatan kirei untuk menguncinya.
Kirei menginjak lengan kanan yoone hingga ia melepaskan pedangnya. Yoone menjerit kesakitan.
'Saatnya untuk membunuh'
Tapi, tepat sebelum kirei menebas leher Yoone, ada sebuah seseorang yg telah menusukkan pedang keperutnya. Kirei kaku untuk sejenak, lalu menengokkan kepalanya perlahan kearah belakang.'Hikou~'
Hikou lah yg telah menusukkan pedang itu keperutnya. Lalu hikoupun menariknya dengan kasar, sehingga membuat kirei.menjerit kasar. Darah mengalir deras dari perutnya.Yoone menyeringai, tapi seringaiannya hilang setelah kirei dengan sekuat tenaga menebas pedangnya keleher Yoone.
Kirei terjatuh, kesamping dengan perut berlumuran darah yg masih mengalir deras. Hikou mendekat dan membuang pedangnya. Lalu memeluk Kirei.
"Rei... maaf..." Gumannya keras sambil menahan tangisannya. Tangisan penyesalan.
"Da-sar... Jangan tumpahkan air ma-matamu itu... karena... me-nurutku itu adalah air ma-ta buaya... das-ar pengkhianat keji..."Ucap kirei dengan tertatih-tatih.
Dengan tenaga yg cukup, ia menampar hikou dengan keras hingga tersungkur dan melepaskan pelukannya.
Kirei berdiri dengan sekuat tenaga, ia memaksakan kakinya yg lemas untuk menopang berat ditubuhnya dan juga rasa sakit yg mendera perutnya.
"kau ingat... Mi-siku membunuh kalian..."
Kirei mendekat kearah hikou lalu mengacungkan pedangnya kelehernya. Dengan kecepatan tinggi ia menebas leher itu.Dan Hikou mati ditangannya. Kirei menjerit keras, ia sebenarnya tak mau, dan sudah memaafkannya. Tapi, raga itu tak kuasa untuk menerima hukum yg ada. Bahwa pengkhianat harus dihukum mati.
Kirei berlutut dihadapan jasad lelaki yg ia sayangi dulu. mungkin hingga kini.
______----______
"KIREI, BAGUN!!!" Teriak seseorang yg mencoba untuk membangunka kirei dari pingsannya yg berkepanjangan.
Suijin.
ia begitu panik. Sudah 1 minggu kirei masih tak sadarkan diri. Kirei juga sudah kehilangan banyak darah.Tapi, seharusnya ia sudah tersadar.
Kirei akhirnya menggerakkan tangannya sedikit demi sedikit. Lalu mengerjab-ngerjabkan matanya. Tangannya yg asalnya dingin menjadi hangat."Kirei... kau sadar..."
TBC
Hallo minna...
Uh.... Sumimasen baru bisa update lagi sekarang... tidak ada alasan lain... yg kini menggantikan author yg sebelumnya adalah saya saudaranya, karena author yg terdahulu sedang dalam zona malas-On.. jadi maklumi saja.Mungkin seterusnya saya yg akan mengambil alih akun ini, tetapi masih dengan nama HikariNoSekai.
Jadi perkenalkan Nama saya Sheila. Tolong perhatiannya, Cerita berkategorikan fantasy ini akan dalam mode Slow Update. Jadi sabar ya...
Arigatoo
//SheilaNoSekai
#13 November 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
The love story of gods and goddesses
FantasyIni adalah kisah dewa dan dewi yaitu Dewa Langit dan Dewi Alam Saat sang dewi duduk termenung dihutan Tanpa disadari ada Panah yg menancap di punggungnya, tepatnya diJantungnya Ternyata yg memanahnya adalah Sang Dewa Langit. "Dewi?, Maafkan saya...