Mengetahui lebih dekat

5.9K 413 68
                                    

"Bagaimana jika ku jawab aku ingin memeluknya karena aku mencintainya."

Bola mata Boruto membulat.

"Kau percaya?" Tanya Sasuke.

Boruto bungkam tak bisa menjawab. Genggaman pada sendok mengeras.

"Kalian bocah tau apa tentang cinta." Ucap Sasuke datar. Beranjak dari duduknya. Melangkah meninggalkan si bocah pirang.

...

Pagi hari

Sarada terbangun di ruangan yang ia yakini bukan kamar pribadinya.

"Haus.." gumamnya.

Kakinya melangkah menuju dapur. Tempat dimana ia bisa mendapatkan air untuk menghilangkan dahaga.

"Ohayoo Sarada-chan." Sapa Hinata yang sudah siap dengan apron dan bergelut dengan bahan makanan.

"Ohayoo.." balas Sarada. Ia masih canggung. Wanita di depannya ini sempat mendapat penilaian negatif darinya.

"Mau minum?" Tawar Hinata. Menyodorkan segelas air putih.

"Arigatoo.." balasnya. Hinata hanya tersenyum tulus lalu kembali memasak.

Sarada bingung harus melakukan apa. Berada di rumah yang bukan rumahnya.

"Ano.. Sarada-chan.. bisa minta tolong?" Tanya Hinata.

"Eh? Ya.. ya tentu saja." Jawab Sarada.

"Bisakah kau membangunkan Naruto-kun.." pinta Hinata.

Merasa Sarada tidak merespon membuat Hinata melanjutkan kalimatnya.

"Jika kau tidak bersedia,.." ucap Hinata.

"A..aku mau!!" Balas Sarada cepat. Kapan lagi dapat kesempatan membangunkan Hokage yang menjadi idola mu.

"Terimakasih." Balas Hinata lagi.

...

Sarada POV

Nama ku Uchiha Sarada, entah aku harus bangga dengan nama klan ku atau aku harus kecewa.

Ayah ku, Uchiha Sasuke adalah ninja hebat yang di elu-elu kan. Namanya disebut-sebut sebagai ninja yang memiliki kekuatan bersanding dengan para Kage.

Semua itu ku buktikan dengan mata kepala ku sendiri ketika ujian chunin. Ku akui dia memang hebat dan aku bangga memiliki ayah seorang Uchiha Sasuke.

Tapi...

Beberapa kali pertanyaan lama itu muncul kembali..

Apa mereka saling mencintai?

Apa mama-ku Uchiha Sakura mencintai papa?

Pertanyaan ini dengan jelas bisa ku jawab. Ya! Mama mencintai papa.

Bagaimana dengan papa? Apa ia mencintai mama?

Papa sempat menjawab pertanyaan ku dengan pernyataan ambigu yang tidak terlalu ku pahami. 'Karena kami memiliki mu - Sarada' kalimat yang teduh dalam lafalnya yang terbiasa berbicara datar. Aku saat itu percaya.

Tapi akhir-akhir ini aku mulai meragukan kembali.

Ayah memang hebat dalam hal kekuatan dan kemampuan ninja. Bahkan dia sangat profesional. Tidak pulang berbulan-bulan hanya untuk misi. Ku garis bawahi dan ku tegaskan lagi, ia hebat sebagai ninja.

Sebagai suami yang memiliki satu istri dan satu anak?

Hebat? Bangga?

Jawabannya.. aku kecewa.

Be My Ideal "Tou-chan" Please...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang