Republish karya tahun 2017. (Untuk reader hyudrangea)
*****
Tiga sosok manusia yang menunggangi kuda terlihat di sebuah dataran tinggi yang dipenuhi oleh rerumputan dan semak belukar. Dari tempat mereka berdiri, terhampar pemandangan seluruh negeri.
Daratan luas Hi no kuni yang subur tertutupi oleh warna hijau dari pepohonan di hampir segala penjuru. Di tengah-tengah daratan nan luas ini terdapat sebuah sungai besar membelah bumi, terlihat bagaikan seekor naga biru yang meliuk di atas permukaan tanah dan menjadi sumber kehidupan yang memberikan napas bagi negeri Hi.
Dipandang dari sudut manapun, orang awam bisa merasakan aura aristokrat yang kental membalut tubuh ketiga sosok tersebut
Jubah yang mereka kenakan berkibar tertiup angin menampilkan busana yang menunjukkan kasta dan identitas dari para pemakainya.
Warna hitam mendominasi pakaian mereka dengan aksen emas di sekitar kerah yang memanjang sampai pinggang dan lengan pakaian.
Di leher sosok pria yang lebih tua, terlihat untaian kalung dengan puluhan permata berwarna merah dan putih yang menjadi simbol klan Uchiha, klan yang menjadi penguasa negeri Hi.
"Apakah kalian melihatnya? Kelak kalianlah yang akan mewarisi negeri ini. Kuharap kalian bisa bekerja sama membangun negeri ini menjadi lebih baik lagi."
"Apakah kalian mendengarkanku? Itachi, Sasuke?"
Sang putra mahkota, Uchiha Itachi mengangguk mantap pada ayahnya, Kaisar Fugaku.
Uchiha Sasuke, sang pengeran kedua sekaligus putra bungsu Fugaku, menyeringai senang ke arah kedua sosok yang dikaguminya sejak kecil.
Saat kuda yang membawa kaisar Fugaku menjauh dan tidak bisa mendengarkan percakapan kedua putranya, Sasuke berseru bangga kepada Itachi, "Aniue, kau mendengarkan apa kata Chichiue? Aku diminta membantumu."
Itachi hanya mendengus dan tersenyum mengejek, menggerakkan tangannya untuk meminta Sasuke mendekat.
Sasuke menurut tanpa banyak bertanya, menghela kudanya untuk berjalan mendekati sang kakak.
Tiba-tiba kepala Sasuke terdorong dan serta merta Sasuke memegangi dahinya yang terasa menyengat.
"Ittai!"
Itachi baru saja menyentilnya.
"Jangan bermimpi, baka otouto. Kau masih terlalu cepat beberapa puluh tahun untuk bisa membantuku."
Sasuke menggembungkan pipinya, merasa kesal dan bermaksud memprotes tapi Itachi sudah mendekatkan wajahnya pada sang adik sambil berbisik,
"Katakan itu padaku jika anak panahmu sudah melampaui jarak tembakan terjauhku, bocah."
Kata-kata yang membuat Sasuke makin kesal dan terlihat menggemaskan di mata sang kakak.
"Berhentilah memanggilku bocah, Aniue. Aku bukan anak kecil lagi."
"Suatu hari nanti, aku pasti bisa mengalahkanmu dan kau akan menarik kembali semua perkataan tadi."
Itachi mengalungkan lengannya di leher Sasuke, mengacak rambut sang adik sementara Sasuke meronta untuk melepaskan diri sambil tertawa.
Suara gelak tawa mereka mampu membuat Kaisar Fugaku menoleh dan melihat keakraban kedua putranya sambil tersenyum tipis sebelum memerintah dengan nada berwibawa, "Itachi, Sasuke, saatnya kembali ke istana."
Kedua pangeran segera memacu kuda mereka untuk mengikuti kehendak kaisar dan kembali ke istana beserta iringan para pengawal yang sedari tadi berjaga tidak jauh dari tempat mereka berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story Collection SH - Alternate Universe
Cerita PendekJidai wo Koeru Renketsu to Omoi. Kumpulan kisah pairing Hinata dalam berbagai tema dan zaman - mostly AU. Mind to RnR? Disclaimer : Semua karakter Naruto milik Masashi Kishimoto-sensei. rank tertinggi : #1 di shortstorycollection # 14 di SasuHina #...