Chapter 17

11.7K 591 23
                                    

Why can't you hold me in the street?

Why can't i kiss you on the dance floor?

I wish that i could be like that

Why can't we be like that?

Cause i'm yours...

Alunan lagu Little Mix yang berjudul Secret Love Song, membuat Della juga terbawa suasana sambil ikut melantunkan lagu yang menggema dari radio mobil Alby pagi ini, hendak menuju sekolah.

Alby mendengus, "Dell, lagunya diganti kek. Masa mellow gitu sih?"

"Ini lagunya enak Bi, dengerin deh baik-baik suaranya. Keren banget kan?"

"Iya, tapi lagunya gak semellow itu juga," balas Alby.

"Arti lagunya tuh dalem banget Bi," Della masih bersikukuh.

"Arti lagu apaan coba? Soal itu kamu tenang aja, aku juga bisa peluk kamu ditengah jalan, bahkan di rel kreta api sekalipun. Aku juga bisa cium kamu Di lantai dansa, walaupun kita harus masuk klub malam dulu. Jangankan di lantai dansa, di depan Pak Bambang si kepsek kumisan itu juga aku sanggup cium kamu." jelas Alby panjang lebar.

Della ternganga akan ucapan vulgar Alby, "ih Alby mah. Bisa nggak sih ucapannya itu di saring dulu! Eh, aku turun disini aja." Della berucap sambil melihat keadaan lingkungan sekolah.

Karena tak mungkin ia turun dari mobil Alby seperti hari biasanya, otomatis desas-dedus tentang dirinya akan semakin meluap. Haters nya akan semakin banyak dan jadilah ia santapan lezat Selia dan kawan-kawannya. Ia tak ingin Alby tau.

"Kok turun disini? Kalo diparkiran emang ada yang salah?" tanya Alby meneliti wajah Della.

Della menggeleng ragu, "ya.. Nggak juga sih. Tapi... Aku mau nungguin Clara dulu, soalnya aku ada urusan sama dia." Ucap Della mengelak.

"Ya kamu nunggunya di kelas apa bedanya? Toh kalian juga sama-sama bakalan ketemu juga." Alby langsung menancap gas mobilnya menuju parkiran sekolah, tanpa menunggu alasan Della yang lain.

Alby memang tak bisa dibantah. Dan Della hanya sanggup menghela nafas.

Della memejamkan mata sejenak, betapa banyaknya siswi di sekolah ini yang seperti biasa menyambut Alby dan kawan-kawan.

"Dell?" Alby menggoyang bahu Della pelan, "kamu gak turun?" tanya nya setelah Della menoleh padanya.

Della tersenyum, lalu mencium pipi Alby. Yang dibalas Alby gantian mencium bibir Della, "selamat belajar husband," ucap Della lembut.

"Selamat belajar juga wife, belajar yang rajin jangan mikirin aku terus."

"Ih kamu mah ke PD-an," tampik Della namun tetap tersenyum juga. Karena sejatinya itu lah yang terjadi.

Setelah agak jauh melangkah hingga mobil Alby tak terlihat, Selia dan bebek-bebeknya datang. Wajah Della memucat, memprediksi hari ini akan buruk untuknya.

Selia dan kedua bebek-bebeknya membawa Della kebelakang sekolah, bahkan untuk meronta saja akibat perlakuan paksa dari Selia dan bebek-bebeknya Della sudah tak sanggup.
Selia menyudutkan Della kedinding bangunan sekolah dengan kasar, membuat punggung Della terasa sakit.

Oh God. Sekarang apalagi yang terjadi?

Selia berkacak pinggang dihadapan Della, tatapan matanya tajam berkilat kemarahan, "Apa lo gak ngerti juga apa yang gue omongin kemarin?" ucapnya tajam.

Della diam menunduk.

"Heh!" Selia mendorong bahu Della kasar, "lo ngomong! Gak usah pura-pura bisu!"

Beloved AlbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang