Satu hal yang kau benci dalam hidup mu adalah MENUNGGU. Ya menunggu. Satu kata banyak makna, tergantung dengan apa yang di tunggu. Seperti saat ini. Kau sedang menunggu suami mu, Kwon Soonyoung, yang sedang asik bermain game sambil tiduran di atas paha mu.
"Ya! Kwon fire si raja api bukan dari raja ampat. Bangun ish. Mau sampai kapan kita berdiam diri disini." Katamu mencoba untuk mengusik nya. Namun tetap saja itu tidak akan pernah berhasil. Dia selalu seperti itu jika sudah bertemu dengan game. Kau sih sebenernya tidak masalah, asalkan dia tidak menyandra mu seperti ini. Kau merasa di sandra oleh nya, karena sudah hampir 2 jam kau duduk memangkunya sambil menemani nya bermain game.
"Oppa! Bangun ish. Aku capek. Kau fikir kepala mu itu tidak berat, hah? Ya! Kwon Soonyoung!" Katamu mencoba mengusiknya lagi.
Lalu tiba-tiba dia bangun dari tidur nya dan duduk sambil melihat mu dengan wajah yang tidak dapat di jelaskan.
"Mengapa kau melihat ku seperti itu?" Tanya mu.
"Yeppeuda."
"Nugu?"
"Noe Yeppeuda."
"Gomawo." Kata mu. Dan dia tiba-tiba ingin kembali menuruh kepalanya diatas pahamu. Namun sebelum itu terjadi, kau langsung bangun dari sofa dan meninggalkannya kedapur.
"Ya! (Y/n)-aa!"
"Wae? Kau mau marah padaku, hmm?"
"Aishh kau ini tidak berperikemanusiaan." Katanya kesal. Lalu dia juga bangun dari sofa dan menuju halaman belakang.
Tak lama dari itu, kau langsung menyusulnya dengan membawa minuman dan beberapa cemilan. Kau lihat Soonyoung duduk di atas saung dan dia melambaikan tangannya, menandakan mu untuk duduk di sebelah nya.
"Gomawo istri ku." Katanya saat kau sampai disana dengan membawa minuman dan beberapa cemilan.
Kemudian dia tiduran di pinggir saung sambil menggantungkan kakinya ke bawah, kau pun juga ikut melakukan hal yang sama.
Lalu dia meraih tangan kirimu. Menggenggam nya erat seperti seolah ini adalah pertemuan terakhir kalian. Lalu dia mencium tangan mu dengan lembut. Dan kau bisa merasakan ciuman nya yang sangat dalam.
"Oppa? Kau kenapa?" Tanya mu tiba-tiba karena tingkah nya yang menurut mu sedikit aneh.
"Tidak apa-apa sayang." Balasnya sambil menatap mu tepat di manik matamu.
"Oppa, semilir angin nya membuat ku mengantuk."
"Tidurlah. Aku akan membangunkan mu nanti jika hari sudah mulai gelap." Katanya sambil menarik mu kedalam pelukannya.
"Oppa. Aku senang akhirnya kita dapat membangun rumah impian kita." Katamu di dalam pelukannya.
"Aku juga senang."
"Semoga nanti anak-anak kita suka dengan halaman belakang ini ya. Bukan begitu oppa?"
"Tentu. Bagaimana mungkin mereka tidak suka dengan halaman belakang buatan eomma nya yang cantik ini," Katanya sambil mencubit hidung mu lembut.
"Tidurlah. Sebab aku juga mengantuk." Lanjut nya sambil memejamkan mata dan memeluk mu erat.
Akhirnya kau terbangun setelah 3 jam kau tertidur. Namun ada yang berbeda, kau terbangun di dalam kamar mu, sedangkan tadi kau tidur diatas saung di halaman belakang. Kau pun langsung melihat kesekitar mencari keberadaan suami mu itu, namun kau tidak dapat menemukannya.
Kau melihat ada sebuah kertas diatas meja. Dan ternyata itu pesan dari suami mu.
"Aku pergi sebentar. Maafkan aku tidak memberi tahu mu dulu. Love u." -Soonyoung
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE SEVENTEEN aka SEBONG (CLOSE REQUEST)
Fanfic#800 in FANFICTION (15 April 2016) Just imagine about you and sebong ❤ Terima kritik dan saran dengan bahasa yang sopan. Budayakan menghargai karya orang lain. Happy reading and enjoy!!! ® 28 Oktober 2016