Part 3

4.9K 683 7
                                    

Jangan Bosan, yeth ! Happy Reading, Ya !

Malam yang dingin untuk sekedar diam tanpa kegiatan. Tapi beda denganku, tubuhku terasa panas, otakku seolah mendidih. Bukan karena memikirkan sikap Yoongi-ku tapi, karena tugas di depanku yang membingungkan. Ya, aku pernah bilang, kan ? Aku tidak sebodoh Oh Hani, tapi juga tidak sepintar Yoon Hae Ra.

Apa aku harus tanya pada suamiku ? Tentu ! kalau dia pasti bisa. Tapi, dia juga sedang belajar. Buku di depannya saja banyak. "Kau tidak mau tidur ?" Tanya Yoongi di sela mengerjakan tugasnya.

"E-e,,, sebentar lagi" jawabku. Bukan tidak mengantuk atau terlalu bersemangat, karena biasanya aku sudah on the way mimpi. Tapi, demi nilaiku yang harus naik mau bagaimana lagi ?

Sesekali ku garuk tengkukku yang tidak gatal. Sesekali pula ku tengok Yoongi-ku yang fokus pada tugasnya sendiri. Aku bingung haruskah aku bertanya ? Atau,,,

"Kau,,, apa kau hampir selesai ?" Tanyaku ragu.

"Tidak sampai lima menit" jawabnya tegas.

Benar. Tidak sampai lima menit dia menutup buku dan bersandar santai di kursi sembari membuka ponselnya. Aihh !! Bagaimana ? Berani, tidak, berani, tidak, berani,,,

"Yoongi !" Lirih, ku sebut namanya.

"Kalau ngantuk tidur saja" sahutnya datar dan tetap asyik dengan ponselnya.

Perlahan sambil membawa buku, ku hampiri dia. Duduk di sampingnya dan menunjuk tugas di bukuku. "Yoongi, bisa kau mengajariku ini ?" Tanyaku pelan karena ragu. "Ta-tapi,,, kalau kau lelah tidak perlu. Aku bisa mengerjakannya besok. Ayo tidur saja !" Lanjutku kemudian, takut kalau dia marah.

Tiba-tiba dia menaruh ponselnya dan menggeser kursi yang di dudukinya agar lebih dekat denganku. "Hanya ini saja kau tidak bisa ?" Ucapnya meremehkan.

Aaaaa !

Tanpa sengaja aku justru menguap. Jujur saja, rasa ngantuk sudah bertahta di mataku sejak satu jam lalu. Tapi, tetap ku paksakan untuk membuka mata.

"Hei, perhatikan !" Dia terus menjelaskan.

"Yoongi, aku ngantuk" ku letakkan kepalaku di meja. "Tadinya, aku tidak ingin mengatakannya. Tapi, sekarang aku tidak kuat. Tubuhku terasa sakit semua" keluhku padanya sambil mataku terpejam. "Biarkan saja. Akan ku kerjakan besok. Sebenarnya, jika tidak ngantuk mungkin aku bisa mengerjakannya".

Aku beranjak dan berjalan gontai menuju tempat tidur. Segera ku jatuhkan tubuhku. "Maaf, aku menjadi istri yang bodoh juga malas" ucapku dengan nada lesu bahkan setengah sadar.

Silau sinar matahari masuk melalui tirai yang menggantung di jendela, aku terbangun dari tidurku. Seketika aku terperanjat. Yoongi, dia sudah selesai mandi dan mengeringkan rambutnya dengan handuk. "Pukul berapa sekarang ?!" Tanyaku gelagapan. "Kenapa kau tidak membangunkanku ?" Kesalku pedanya.

Ku bentak dia yang hanya diam. "Yoongi !!"

"Cepat bangun dan segera mandi. Aku akan berangkat dulu" jawabnya kemudian.

"Kenapa ? Kenapa tidak berangkat bersama ?" Tanyaku heran.

"Apa aku harus menjelaskan ? Kau belum hafal kegiatanku ?" Ucapnya ketus sembari menutup pintu almari dengan keras.

"Ya, baiklah ! Aku tahu. Kau pasti menggantikan dosen lagi, kan ?"

Aku mulai bangkit dari tempat tidur. Ku lenturkan otot-otot yang terasa kaku. "Aarrgh ! Kenapa badanku pegal semua" gumamku.

Tanpa memandangku, dia pergi dan menutup pintu kamar. Bersamaan dengan itu, sandal yang ku pakai terlempar tepat di papan kayu itu. Dasar Yoongi ! Dia memang berdarah dingin. Bukan lagi manusia es tapi, ku kira dia memang manusia kutub.

Dengan tergesa-gesa aku turun dari tangga. "Ibu, aku berangkat !" Seruku pada ibu yang ada di dapur.

Tak peduli apapun, aku terus berlari kencang. Sesekali aku berhenti dan menarik nafas panjang. Yoongi, kau memang tega. Hatiku terus menggerutu.

Dugh !

-TBC-

Maaf ancur-ancuran. Vomment pokoknya. Semangatin akunya. 😁

Love Me, Kiss Me Chapter 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang