KU DENGANNYA KAU DENGAN DIA PART 24
"Aaaah cie cie kayaknya lo suka juga ya sama Dimas?"goda Theana pada Isyana.
"Maybe yes maybe no Na soalnya tadi nomernya Bian nelfon gue."jawab Isyana.
"Oh ya? Tuh anak masih berani ngehubungin lo padahal dia udah ninggalin lo gitu aja loh."ucap Theana terkejut mendengar Bian menghubungi Isyana.
"Iya tapi gak gue angkat sih soalnya gue masih belum siap aja."ucap Isyana yang raut mukanya langsung berubah jadi sedih lagi.
"Ya udah lo berdoa minta sama Allah gimana baiknya aja .. Keputusannya tetap ada di hidup lo dan yang terpenting gue tetap dukung apapun keputusan lo Syan."ucap Theana yang merangkul Isyana.
"Thanks ya Na .. Lo emang sahabat gue yang paling the best deh."ucap Isyana yang memeluk Theana.
"Iya sama-sama Syan .. Lo juga sahabat gue yang paling the best deh."jawab Theana yang masih memeluk Isyana.
*****
Detik berganti menit dan menit berganti jam .. Pukul 4 sore Bian pun berangkat menuju Bandara untuk take off ke London.
Bian pun diantar oleh Pak Anwar dan Dheri karena kedua orangtuanya ada operasi dadakan di rumah sakit dimana mereka mengabdi sebagai dokter.
"Bii ingat ya jangan buat sakit hati Syana lagi .. Kamu harus perjuangin cinta kamu."pinta Dheri pada Bian.
"Iya Kak .. Aku akan memperjuangkan yang seharusnya aku perjuangin."jawab Bian yang memeluk Dheri.
"Hati-hati ya kamu disana .. Kabarin kakak kalo kamu udah sampai di sana ya?"pinta Dheri tersenyum pada Bian.
"Iya Kak nanti pasti aku kabarin langsung kalo udah sampai di London .. Sampai salam pamit aku ke mama sama papa ya Kak."pinta Bian pada Dheri.
"Iya pasti kakak sampaiin ke mama dan papa .. Ya udah kakak tinggal ya soalnya kasian Naema sama Kayla ditinggal tidur tadi .. Bye adik kesayangan tetehmu ini."pamit Dheri pada Bian sambil tersenyum.
"Bye teteh kesayangan aku juga."ucap Bian sambil melambaikan tangan ke arah Dheri yang mulai meninggalkan Bian.
Tak berapa lama Dheri pun menghilang dari pandangan Bian karena sudah meninggalkan Bandara Soetta.
1 jam kemudian .. Bian pun berangkat ke London.
******
Raihan pun terus menunggu Bilqis namun hari sudah mulai gelap tapi tak juga kelihatan Bilqis datang dan dia pun memutuskan untuk menghubungi Bilqis namun tak diangkat.
#Rumah_Bilqis #Kamar_Bilqis
"Maafin aku Kak Rai .. Aku gak bisa angkat telfon dari kakak ini aku lakuin semua demi Syifa."ucap Bilqis sambil menangis.
Raihan pun mendatangi rumah orangtua Isyana, Bilqis dan Syifa untuk menemui Bilqis.
"Assalamualaikum .. Ada Bilqisnya tante?"tanya Raihan pada Mommy.
"Waalaikumsalam nak Raihan tapi Bilqisnya sudah tidur soalnya besok dia harus berangkat ke London buat liburan."jawab Mommy pada Raihan.
"Ke London tante?"tanya Raihan cukup terkejut.
"Iya Bilqis mau ke London dan tante mohon sama kamu untuk fokus jagain Syifa ya soalnya besok tante harus antar Bilqis ke Bandara."pinta Mommy untuk Raihan.
"Iya tante .. Ya udah Raihan pamit mau ke rumah sakit kasihan Syifa sendirian .. Assalamualaikum."pamit Raihan kecewa.
"Waalaikumsalam nak Raihan."ucap Mommy.
Raihan pun kembali ke rumah sakit dengan perasaan kecewa karena tak bisa bertemu dengan Bilqis.
Sebenarnya Bilqis ke London itu bukan untuk liburan melainkan untuk kuliah disana karena Syifa.
Keesokan harinya .. Bilqis pun ditemani sama Mommy dan the princess juga.
#Bandara_I_Gusti_Ngurah_Rai
"Aaah lo kenapa sih dadakan pindah kuliahnya? Kita kan jadi sedih nih .. Ya gak guys?"tanya Fita pada the princess sambil merangkul Bilqis.
"Iya nih kita disini kehilangan lo yang kadang-kadang konyol tahu."jawab the princess kompak.
"Aaah kalian jangan buat gue jadi makin sedih deh ninggalin Bali .. Nanti kan kita bisa video call atau skype-an atau kalian kan sekali-kali bisa main ke London."ucap Bilqis yang memeluk sahabat-sahabatnya itu.
"Iya nanti kita sempetin main ke London deh atau kita harus sering video call."ucap the princess kompak.
Tiba-tiba datang Raihan dan Syifa menghampiri Bilqis dan juga yang lainnya.
"Teh Bilqis beneran mau ke London?"tanya Syifa pada Bilqis.
"Syifa .. Kok kamu disini sih? Harusnya kamu tuh masih dirumah sakit."tanya Bilqis yang terkejut melihat adiknya keluar dari rumah sakit.
"Teteh jawab dulu pertanyaan aku .. Apa benar teteh mau ke London?"tanya balik Syifa pada Bilqis.
"Iiya Syifa sayang .. Teteh mau ke London."ucap Bilqis yang berlutut di dekat kursi roda Syifa sambil menangis.
"Teteh tega tinggalin aku sendiri di sini walaupun ada Mommy tapi tetap aja kalo gak ada teteh itu sepi rasanya rumah kita."ucap Syifa masih lemah tapi dia berusaha berbicra dengan kakaknya Bilqis.
"Tapi aku lakuin ini demi kamu sayang."ucap Bilqis yang masih menangis.
"Aku tahu teteh itu cinta sama Kak Rai kan? Teteh tuh sayang kan sama Kak Rai? Please jangan tinggalin Kak Rai teh .. Aku juga tahu Kak Rai itu cinta dan sayang sama teh Bilqis kan? Aku mau kalian bersatu .. Kak Rai dan teh Bilqis kalian itu saling mencintai jadi aku mohon persatukanlah cinta kalian .. Anggap aja ini sebagai permin .. taan tera .. khir."pinta Syifa yang tiba-tiba tak sadarkan diri.
"Syifa .. Syifa sayang."ucap Mommy dan Bilqis yang terus-menerus menangis.
"Kak Rai please tolong bawa Syifa ke rumah sakit lagi .. Dia butuh pertolongan."pinta Bilqis pada Raihan lalu Raihan menggendong Syifa ke mobil dan diikuti oleh yang lainnya termasuk Bilqis.
Sesampainya di rumah sakit .. Syifa pun langsung dilarikan ke UGD dan dokter pun langsung memeriksanya.
Tak berapa lama dokter pun keluar dari UGD.
"Gimana dok keadaan anak saya?"tanya Mommy pada sang dokter.
"Maafkan kami .. Sudah semaksimal mungkin memberikan pertolongan tapi Allah berkehendak lain."ucap sang dokter dengan berat hati.
"Ya Allah innalillahi wa innalillahi rojiun."ucap Mommy juga yang lainnya.
"Astaga .. Syifa jadi tadi itu pertemuan terakhir kita semua sama kamu."batin Pricil sambil menangis.
Mommy dan Bilqis pun mengurusi jenazah sementara Raihan mengurusi rumah duka lalu the princess mengurusi pemakaman untuk Syifa.
Bilqis pun menghubungi Isyana bahwa Syifa sudah meninggal dunia dan Bilqis harap Isyana bisa datang ke Bali untuk pemakaman Syifa.
*****
Setelah berjam-jam di dalam pesawat akhirnya Bian pun sampai di London dan langsung berangkat menuju apartementnya menaiki taksi sementara Isyana yang mendapatkan kabar dari Bilqis bahwa Syifa meninggal dunia .. Dia pun langsung mengambil tas selempangnya lalu mengambil passportnya dan membeli tiket ke Indonesia via online tapi dia harus mendarat di Jakarta lalu langsung menaiki pesawat ke Bali.
"Syan .. Lo mau kemana? Lo mau ninggalin gue sendirian?"tanya Theana pada Isyana.
"Gue harus balik ke Bali .. Ade gue meninggal dunia Na .. Lo gak papa kan gue tinggal selama seminggu ini?"jawab dan tanya Isyana pada Theana.
"Innalillahi wa innalillahi rojiun .. Gue turut berduka cita atas meninggalnya ade lo .. Ya udah lo sekarang berangkat gak usah pake mobil tapi naik taksi aja .. Take care Syan."ucap Theana pada Isyana.
"Ok .. Thanks ya .. Bye Theana .. Lo hati-hati dirumah gue selama pingitan lo itu."pamit Isyana yang langsung pergi meninggalkan Theana dirumahnya sendirian.
"Iya Syana."batin Theana yang mulai bete karena sepi dan sendirian dirumah Isyana.
Isyana pun berangkat ke Bandara menggunakan taksi dan tak berapa lama Isyana pun sampai di Bandara juga langsung menaiki pesawat menuju Indonesia.
Bian pun sampai di apartementnya namun sepi tak ada orang namun dia langsung menaruh kopernya dan langsung berangkat menuju rumah Isyana.
#Rumah_Sakit
Afgan masih setia menunggu Raisa sampai siuman tapi sampai detik ini Raisa masih belum mau membuka matanya.
"Sayang .. Kamu bangun dong .. Jangan terus-terusan tidur .. Kamu gak kasihan sama aku yang apa-apa harus ngurusin keperluan aku juga keperluan kamu sendirian."ucap Afgan sambil mengelus rambut Raisa yang terurai.
Raisa pun mulai pelan-pelan membuka matanya dan memanggil Afgan.
"Sa .. Yang."ucap Raisa yang masih buram penglihatannya.
"Yaya sayang .. Kamu udah sadar .. Aku panggilin dokter dulu ya?"tanya Afgan pada Raisa lalu Raisa hanya menggelengkan kepala.
"Aku gak mau dipanggillin dokter .. Aku cuma mau kamu aja sayang."jawab Raisa yang menarik tangan Afgan.
"Ok .. Kamu mau apa dari aku sayang?"tanya Afgan yang masih mengelus rambut Raisa.
"Aku mau pulang .. Aku gak mau disini sayang."jawab Raisa yang memohon-mohon sama Afgan.
"Kandungan kamu masih lemah sayang jadi harus dirawat sampai kandungan kamu itu kuat."ucap Afgan yang masih mengelus perut Raisa.
"Kandungan aku? Jadi aku beneran hamil?"tanya Raisa yang langsung excited.
"Iya sayang kamu hamil dan usia kandungan anak kita itu baru 3 minggu."jawab Afgan bahagia melihat istrinya tersenyum.
"Alhamdulillah Ya Allah .. Nak mama akan selalu jaga kamu dan kamu itu anugerah terindah di keluarga kita."ucap syukur Raisa sambil mengelus perutnya.
Tak berapa lama dokter pun visit ke ruang perawatan Raisa.
"Hello Mrs. Raisa .. How do you feel?"tanya sang dokter pada Raisa.
"I'm fine and I'm happy with my pregnanty doctor."jawab Raisa dengan bahagia walaupun masih pucat.
"Wow .. You look so happy .. Good good and don't worry you can go to home."ucap sang dokter pada Raisa.
"Are you sure doctor?"tanya Raisa pada sang dokter.
"Yes, I'm sure."jawab sang dokter sambil tersenyum.
"Thank you doctor."ucap Afgan sambil menyalami sang dokter.
"Your welcome Mr. Afgan .. Excuse me."ucap sang dokter yang menyalami Afgan lalu pergi meninggalkan ruang perawatan Raisa.
******
Bian pun sampai di depan rumah Isyana tapi sebelum menekan bel pintunya dia mengabari Dheri sang kakak tertua bahwa dia sudah sampai di London.
#Tingnong
"Ya tunggu .. Siapa sih jam segini bertamu di saat Syana gak ada?"ngomel Theana sambil membukakan pintu.
"Bian .. Lo ngapain ke sini? Syana gak ada di rumah."tanya Theana.
"Gue mau ngejelasin semuanya sama Syana .. Lo bohong ya sama gue? Kalo Syana gak ada padahal sebenarnya ada di dalam."tanya Bian pada Theana.
"Bii lo tahu gak kabarnya adiknya Syana itu meninggal? Dia tuh sekarang lagi ke Indonesia."jawab dan tanya Theana pada Bian.
"Serius lo kalo Syana ke Indonesia?"tanya Bian pada Theana.
"Ya seriuslah Bian adiknya Afgansyah Reza."jawab Theana kesal dengan Bian.
"Udah ah lo mau masuk atau mau pulang nih?"sambung Theana.
"Ya udah gue pulang aja deh lagian percuma gue disini tapi Syananya gak ada."jawab Bian kecewa.
"Ya udah hati-hati lo awas nabrak pagar."ucap Theana yang ingatin Bian agar berhati-hati.
"Hmmm."ucap Bian yang langsung keluar tapi gak keluar-keluar karena Bian terus melamun bahkan menabrak pagar.
"Hmmm benar kan kata gue juga apa? Lo pasti gak akan pernah fokus kalo kecewa kayak gini .. Udah deh lo masuk dulu biar lo tenangin diri dulu di dalam cepetan masuk."pinta Theana pada Bian.
Bian pun masuk ke dalam rumah Isyana dengan perasaan kecewa bahkan melamun terus sampai-sampai terjatuh pun mukanya murung.
"Aduuuuuh Bian lo tuh kenapa sih sampai jatuh begini ah? Lo tuh kalo kecewa ya gak gini juga kali .. Bi Inah tolongin dong."teriak Theana pada ARTnya Isyana.
"Iya non .. Ini den Bian kenapa non?"tanya Bi Inah sambil membantu memapah Bian ke sofa.
"Aduh Bi saya juga gak tahu kenapa jadi kayak gini keadaan sepupu saya ini."jawab Theana pada Bi Inah.
"Oh iya Bi tolong ambil air putih buat Bian ya."sambung Theana.
"Iya non .. Saya permisi dulu."ucap Bi Inah yang langsung berjalan ke dapur.
Tak berapa lama Bi Inah pun langsung memberikan air putih untuk Bian.
"Ini non .. Air putihnya .. Bibi permisi dulu."ucap Bi Inah pada Theana.
"Nih lo minum dulu .. Aduh ini gimana lo mau balik ke apartement lo coba? Kalo lo kayak gini Bii."ucap Theana yang bingung dengan sikap Bian.
"Udah lo gak usah khawatir sama gue .. Gue gak papa kok cuma tadi agak error aja otak gue jadinya gini deh hehehe."ucap Bian pada Theana sambil cengengesan.
"Iiiiih lo tuh ada-ada aja deh otak pake korslet segala .. Untung masih di depan rumah coba kalo dijalan mungkin lo udah dicopet kali Bi."kesalnya Theana pada Bian.
"Ya udah gue mau balik .. Nanti kabarin gue kalo Syana udah balik ke London ya?"pinta Bian pada Theana yang langsung berdiri.
"Iya nanti gue kabarin lo deh .. Udah sana balik lo tuh ganggu pingitan gue deh."jawab Theana pada Bian dengan kesalnya.
"Iya iya marah-marah aja lo .. Mentang-mentang mau nikah lo sama Deva .. Kabuuuur."ucap Bian yang langsung kabur meninggalkan Theana.
"Biaaaaaaaaan .. Nyebelin banget sih lo .. Awas aja kalo lo balik lagi ke sini gak akan aman sama gue."kesalnya Theana.
****
Setelah berjam-jam akhirnya Isyana sampai di Jakarta dan langsung berangkat menaiki pesawat lagi untuk menuju Bali.BERSAMBUNG..
YOU ARE READING
KU DENGANNYA KAU DENGAN DIA
RomansaSebuah cerita cinta yang begitu rumit di antara persahabatan yang telah lama mereka jalani .. Tanpa mereka sadari dihati masing-masing saling mencintai satu sama lain tapi mereka juga telah mengkhianati pasangan masing-masing. Kecurigaan pasangan me...