I Need You

535 19 1
                                    

Keesokan paginya Natcha bangun lebib awal, dia ngebangunin gue sambil bawain gue secangkir kopi hangat.

"Hai good morning!" Kata Natcha pas gue ngebuka mata.

Bener-bener pagi yang indah, dimana pas gue ngebuka mata, yang terlihat wajah Natcha yang terkena sinar mentari pagi, disertai sama senyumnya.

"Siap-siap, abis itu, langsung turun ke bawah yah... kita sarapan dulu!" Kata Natcha sambil ngusap kepala gue.

Senengsih, tapi...
Tiba-tiba gue ragu, ragu buat ngejalanin hari ini, karna gue takut kehilangan Natcha.
Mungkin, sedikit ada waktu untuk bisa ngeliat senyumnya Natcha.
Tapi, hari ini, gue yakin, setelah Natcha berangkat, gue bakal ngerasain yang namanya kesepian.

Setelah, gue bersiap-siap, gue langsung turun ke bawah, dan gabung sama Natcha dan bokapnya di meja makan.

"Makan yang banyak yah, tadi aku sama papah yang masak!"

"Oia, waw... aku mau coba ya om!"

Sempet ada canda tawa, sempet ngerasa bahagia juga, tiba-tiba aja, waktu terasa singkat, kita udah harus pergi ke bandara.
Taxi udah dateng, dan barang-barang juga udah dimasukin ke dalam bagasi.
Tinggal nunggu gue dan Natcha naik ke dalam taxi.

"Nanti kamu pulang sendiri gapapa?" Tanya Natcha ke gue sambil ngebuka pintu taxi.

"Iya gapapa" jawab gue, langsung masuk ke dalam taxi.

Natcha terus megang tangan gue dan bersandar di pundak gue.

"Janji yah, jangan lupa kabarin aku!" Kata gue sambil ngusap kepala Natcha.

"Iya, aku janji!" Jawab Natcha sambil nyatuin kelingkingnya sama kelingking gue.

Ngga kerasa, tiba-tiba aja udah sampe di bandara.

"Aku pergi ya, jaga diri kamu baik-baik, jangan lupain aku, nanti, kalau ada waktu, aku pasti ke rumah kamu, jangan pernah nyerah, kamu harus semangat!" Ucap Natcha bikin gue pengen nangis, matanya Natcha juga udah berkaca-kaca.

"Natch, seandainya kalau kita gabisa ketemu lagi, kamu harus ingat aku ingin jadi langit!"

"Hahaha, kenapa harus lagit? Kenapa bintang aja?" Tanya Natcha sambil cengengesan.

"Karna kalau aku jadi langit, aku dengan mudah bisa nemuin kamu, dan jika pagi hari itu tandanya aku lagi bahagia, kalau siang hari, berarti aku lagi ngeliatin kamu, dan kalau malam hari, tandanya aku lagi meluk kamu, dan seandainya hujan, itu tandanya kamu bikin aku sedih!"

"Aku mau jadi angin, karna kalau aku jadi angin, aku bisa menyejukkan kemarahanmu, dan bisa membuat air matamu kering!" Jawab Natcha langsung meluk Mika.

"Yaudah Mika, om sama Natcha pergi dulu, doakan kami supaya selamat sampai tujuan!" Kata bokapnya sambil ngusap kepala gue.

Gue berusaha buat tahan air mata gue supaya ga nangis, tetep aja ujung ujungnya gue nangis juga.

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang