*Bagian (y/n)
-ke-esokan harinya"Kakiku sakit~" keluhku karena hari ini aku melakukan banyak sesi pemotretan.
"Bolehkah aku duduk?" tanyaku pelan ke arah manager-ku
"Tentu saja" jawab manager-ku sambil mempersilahkan bangku di sampingnya."Lihat ini!" suruh manager-ku sambil menunjukkan artikel di leptopnya.
"Jun berkencan dengan kekasihnya kemarin" sambung manager-ku membaca judul artikelnya.
"Cih! Kencan?" jawabku sambil membuang mukaku dan menyenderkan badanku di bangku.
"Ternyata haters-mu masih banyak juga ya.. Di sini banyak sekali komentar jelek" kata managerku sambil tetap melihat ke arah leptopnya.
"Ya begitulah.." balasku dengan nada lemas.
Skip!!
*Bagian Dino
Sebentar lagi aku akan comeback album baru, aku tidak akan membuat fans-ku kecewa. Tapi..
"Apa apaan artikel ini!?" tanyaku dengan nada kesal bicara sendiri, saat melihat artikel Jun berkencan dengan (y/n) kemarin.
"Menyebalkan!" kataku kesal dan menghembuskan nafasku berat.
"Mereka terlihat serasi" tiba tiba manager-ku mengatakan hal yang membuat mood-ku jelek.
"Serasi?" tanyaku dengan nada sinis.
Skip!!
*Bagian Jun
"Kau sudah kirim artikel itu ke manager-nya Dino?" tanyaku ke arah manager-ku.
"Sudah.. Tapi kenapa kau mengirim artikel itu ke Dino? Apa hubunganmu dengan Dino?" tanya manager-ku bingung.
Mendengar pertanyaan itu, seketika aku tersenyum tipis dan menjawab.
"Dia sudah memantang-ku, dan ini lah hasilnya"."Apa maksudmu?" tanya manager-ku tidak mengerti.
"Kembali bekerja" suruhku datar."Aku yakin pasti dia sangat kesal saat mbaca artikel itu, hah~ jadi begini rasanya menang" batinku.
*Bagian (y/n)
Selesai pemotretan aku bergegas pergi menemui Jun di gedung intertaiment-nya. Aku sangat kaget karena saat di depan gedungnya ada banyak sekali wartawan.
"Bagaimana ini?" pikirku ketakutan, entah kenapa aku masih merasa takut kalau ada wartawan.
Tidak lama, ada seorang pria merangkul pundakku dari belakang. Wangi parfumnya sangat khas dan aku mengenalinya.
"Jun?!" batinku kaget
"Deg-deg-deg!" suara jantungku berdebar kencang."Kenapa tidak masuk ke dalam?" tanyanya sambil berbisik, suaranya sangat jelas di kuping sebelah kiriku.
"Ka..kau!! Mengagetkanku bodoh!" bentakku sambil mendorong badan Jun agar menjauh dariku.
Tanpa menjawab Jun malah tertawa dan menarik tanganku, dan mengajakku masuk ke dalam mobilnya.
Saat Jun sudah duduk juga di dalam mobilnya, aku bingung dia akan membawaku ke mana.
"Tu..tunggu, kau mau membawaku kemana?" tanyaku sambil menjegat Jun menyalakan mesin mobil.
"Aku juga bingung" jawab Jun sambil tersenyum ke arahku.
Tiba tiba Jun mendekatiku seperti akan menciumku, di saat jarak aku dan Jun sangat dekat, reflek aku bertanya dengan nada yang keras.
"Kau mau apa?!" bentakku."Sabuk pengaman" jawab Jun sambil menunjuk ke arah sebelah tempat dudukku.
"Oh!" balasku, dengan cepat aku memasang sabuk pengamanku "aku bisa sendiri" sambungku sambil tersenyum singkat.
Melihat tingkahku Jun tersenyum dan menjauhkan dirinya dariku, dia langsung menyalakan mesin mobil dan mengemudikan mobil entah mau ke mana.
Skip!!
*Bagian Dino
Selesai latihan untuk comeback-ku aku langsung mencari (y/n), tapi aku tidak berhasil menemukannya.
"Di mana (y/n)?" tanyaku ke arah managernya
"Maaf aku tidak tau" jawab managernya
"Kau itu managernya, masa tidak tau" balasku dengan nada kesal dan dengan cepat mengambil handphoneku di kantung jaketku.
Aku menelfon (y/n) tapi dia tidak mengangkat telfon-ku, sudah yang ke 5 kalinya aku mencoba menelfon (y/n) lagi, dan akhirnya (y/n) mengangkat telfonnya.
"Hello?" tanya (y/n) lewat telfon.
"Kau dimana?" tanyaku penasaran
"Aku lagi di jalan" jawab (y/n) singkat
"Siapa yang menelfonmu??" tiba tiba aku mendengar ada suara pria bersama (y/n), dan aku sangat yakin pria itu pasti Jun.
"Kau bersama Jun?" tanyaku dengan nada kesal, tapi tidak lama telfonnya di matikan.
"Aku tidak akan menganggapnya sebagai senior-ku lagi, dia harus di beri pelajaran!" batinku kesal karrna mendengar suara Jun tadi.
*Bagian (y/n)
"Kau gila Jun!! Kenapa kau mematikan telfon dari Dino??" tanyaku kesal ke arah Jun.
"Suka suka dong" jawab Jun santai
"Dia pasti marah" keluhku
"Kita sebenernya mau ke mana sih?" sambungku sambil melihat ke luar jendela mobil."Rumah sakit" jawab Jun singkat
"Ke..kenapa? Kau sakit?" tanyaku bingung."Kakimu merah, pasti karena kau pakai sepatu tinggi berjam-jam" jawab Jun sambil tetap fokus menyetir mobilnya.
"I..iya" kataku pelan
"Sejak kapan Jun memperhatikan kakiku???" batinku bertanya tanya.
"Jangan geer!!.. Aku hanya tidak mau para wartawan berfikir, kalau aku menyiksamu saat melihat kakimu merah begitu!" sambung Jun berusaha menyangkal kalau dia khawatir.
"Iya iya.." jawabku datar.
Aku tau dia peduli padaku tapi kenapa dia sangat menyebalkan begini?
BERSAMBUNG.....
-----------------------------^^salam cinta dari Jun, hehe :)
Slow update ya~
Maaf kalo lama, tapi semoga kalian suka hehe.
Jangan lupa vote ya.. Dan terima kasih. See you..
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love Story of an Artist (Jun)
FanfictionMembuat scandal cinta dengan artis terkenal sangat merepotkan, itu lah yang di rasakan (y/n), baru saja menjadi seorang model sudah mempunyai banyak haters. Apa yang akan terjadi pada (y/n) jika pada akhirnya dia benar benar mencintai Jun, artis yan...