Sudah tidak aneh memang jika aku mencintai sahabatku sendiri. Sahabat yang selalu ada disaat suka maupun duka, yang selalu buatku tersenyum, selalu buatku nyaman saat berada didekatnya. Pernah ku bertanya padanya "Siapa aku dimatamu?". Lalu ia menjawab "Kau hanya sahabatku yang sangat aku sayang dan aku banggakan. Tidak lebih". Lalu aku bertanya kembali "Kenapa kau selalu membuatku nyaman? Kan kan hanya sahabatku". Dia menjawab "Aku hanya ingin menjadi sahabatmu yang selalu ada untuk mu, membuatmu nyaman dan membuatmu tidak bosan berada di dekatku." lalu ia tersenyum dengan manisnya. Senyuman itu yang membuat aku nyaman dan jatuh cinta padanya.
Sahabatku bernama Raynald Nugraha. Saat aku kenal dengannya, dia mengajariku banyak hal, dia selalu menyuruhku agar aku selalu tegar dalam menghadapi cobaan. Dia hanya sahabatku. Ray mempunyai pribadi yang sangat dewasa, dia kakak bagiku walaupun umur kita tidak terpaut jauh. Dia kakak bagiku! Dia membelaku, dia menjagaku & dia mengajariku. Banyak yang mengira kita sepasang kekasih, tapi Ray hanya menjawab "Jangan didengar apa kata mereka, kita kan hanya sahabat". Sahabat, sahabat dan sahabat. Selalu itu yang kudengar dari ucapannya, kadang aku bosan! Aku menginginkan lebih dari sahabat, tapi semua itu tidak mungkin saat Ray menemukan cintanya. Dan cintanya bukan aku, tapi orang lain yang aku kenal. Dia Ify, dia wanita beruntung karena dapat dicintai oleh Ray, sahabatku yang jarang sekali mau membuka hatinya untuk wanita bahkan aku. Ray selalu menceritakan semua tentang Ify kepadaku, kadang aku risih, kadang aku juga tidak mau mendengarkannya. Tapi, dulu saat aku punya masalah dia yang selalu mendengarkan semua masalahku. Jadi sekarang giliran aku untuk mendengarkan semua ceritanya.
Dibangku taman ray sudah menunggu kedatanganku. Entah ingin apa dia mengajakku untuk bertemu disini."Sudah lama?" Ucapku
"Lumayanlah" Jawab Ray
"Mau apa?" Basa-basi sedikit, aku tau kenapa dia mengajakku bertemu
"Cerita tentang ify" Benar dugaanku! Siapa lagi yang Ray bicarakan akhir-akhir ini selain Ify? Aku rasa tidak ada.
"Cerita aja"
"Dia itu beda Ra, gak tau kenapa gue itu kagum banget sama dia" Ray sangat to the point.
"Itu bukan kagum kali, itu udah cinta" Aku hanya bicara apa yang ada di pikiranku, aku rasa jawaban yang baru saja aku ucapkan aneh.
"Masa sih?" Ucap ray tidak percaya
"Gini nih kalo punya sahabat yang gak pernah jatuh cinta"
"Emang lu pernah"
"Pernah lahh..."
"Sama siapa? Kok lu gak pernah cerita sama gue?"
'Tanpa gue cerita, gue yakin lo pasti udah tau perasaan gue, Ray. Tapi ternyata enggak! Lo terlalu sibuk memikirkan gimana lo sama Ify, sampai-sampai lo gak tau apa yang sebenarnya gue rasain setiap kali ada dideket lo.'
"Eh kok diem? Sama siapa?" Suara Ray berhasil menyadarkan lamunanku.
"Ah udah lupain aja"
"Lu kan biasanya selalu cerita sama gue, tapi tentang hati lo malah gak mau cerita"
"Udah, cepat atau lambat lo pasti tau. Sekarang gue bisa bantuin apa buat lo"
'Cepat atau lambat? Aku rasa kau tidak akan pernah tau, Ray.'
"Bantuin gue deketin Ify"
"Ah lu mah gak ada usahanya! Elu kan cowo Ray, berusaha dikit dong buat deketin cewe! Masa harus pake bantuan gue?"
"Gue kan gak pernah deket sama cewe selain sama lu dan mama gue"
"Itu sih salah lo"
"Ayolah bantuin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Berhenti Berharap
Short StorySudah tidak aneh memang jika aku mencintai sahabatku sendiri. Sahabat yang selalu ada disaat suka maupun duka, yang selalu buat ku tersenyum, selalu buatku nyaman saat berada didekatnya. Aku menginginkan lebih dari sahabat, tapi semua itu tidak mung...