Pagi hari yang cukup cerah dan sibuk di kota seoul. Banyak orang mulai berlalu-lalang di jalan. Ada yang sedang terburu-buru menuju ke kantor, ada yang tengah bercanda dengan temannya, dan ada juga yang tengah menjadi nyamuk diantara kedua sejoli yang tengah berlovey-dovey. Ya, dialah Wen Junhui.
"Ayolah~ jangan seperti itu padaku, baby hoonie"
"Berhenti memanggilku begitu atau kau akan mendapat bekas luka di sekitar kepalamu, Kwon Soonyoung"
"Yaa! Jihoonie, kau tak mungkin tega padaku kan, my baby hoonie~"
"Kwon Soonyoung." Jihoon menatap kekasihnya, Soonyoung dengan death glarenya. "Kau tak malu apa pada Jun? Bersikaplah dewasa sepertinya" ucap Jihoon membuat Soonyoung cemberut.
"Jadi sekarang kau lebih menyukai Jun daripada aku?"
Jun yang tengah memakai sebelah headsetnya memutar bola matanya. 'Astaga Kwon, aku tak mungkin menyukai si pendek buntelan kapas yang seram ini. Cuma kau yang bisa menaklukannya' rutuknya dalam hati.
"Hah, teserah kaulah, Soonyoung" lalu Jihoon berjalan meninggalkan Jun dan Soonyoung. Soonyoung menatap Jun, sedangkan Jun hanya menatap Soonyoung malas.
"Sana susul uke tsunderemu itu, kau tak lihat wajahnya yang memerah selama kau memanggilnya dengan semua sebutan aneh itu?"
"M-MEMERAH? BENARKAH? AKU TAK MENYADARINYA! GOMAWO JUNNIE, AKU HARUS MENGABADIKAN MOMENT INI" ucap Soonyoung lalu meninggalkan Jun sendirian.
"Kenapa aku memiliki sahabat seperti dia" ucap jun pada dirinya sendiri.
Ia pun segera bergegas menuju ke kampusnya yang sudah berada di depan mata. Ia melantunkan beberapa nada lagu yang ia dengarkan. Ia sedang menuju kelasnya, sambil membalas beberapa sapaan orang yang berada di koridor.
"Miaww~"
Jun melihat ke dekat kakinya, lalu tersenyum sambil mengambil biskuit yang ada di dalam tasnya, lalu memberi makan kucing yang memang sudah lama berada di kampusnya ini.
"Pagi Yeorin. Hari ini kau yang menyapaku duluan ya kkk~"ucap Jun tersenyum sambil mengelus kepala kucing persia berbulu putih itu. Ya perlu diketahui Jun merupakan pecinta binatang. Jadi jangan heran jika kau melihatnya berbicara dengan kucing seperti ini.
"Aku harus segera pergi, Yeorin. Sampai jumpa lagi!" Jun pun berlari menuju kelasnya. Ia tak mau dosennya memberinya tugas banyak karena terlambat masuk kelas.
-SKIP-
Jun tengah berjalan pulang menuju kerumahnya, untungnya hari ini kuliahnya cepat selesai, jadi ia bisa beristirahat sekitar 2-3 jam sebelum pergi ke tempat kerjanya. Ya, ia bekerja sebagai pelayan di cafe yang cukup terkenal. Selain kopi dan kuenya yang enak, banyak pelanggan yang datang ke cafe itu semata-mata hanya untuk melihat ketampanan Jun, jadi ia benar-benar diharapkan di cafe tersebut.
Tanpa ia sadari, ada seseorang yang mengikuti Jun. Orang itu tengah memperhatikan Jun dari kejauhan. Ia menyeringai lalu mengecek kertas yang ia pegang bersamanya.
"Aku menemukan orang yang tepat untuknya.." lalu ia pergi menuju suatu tempat. "Sabar ya cutie.. kau akan menemukan orang yang akan benar-benar menjagamu sekarang" ucapnya lalu mulai bergegas ke tempat yang ia tuju.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Matahari terlihat mulai menyembunyikan dirinya dibalik langit senja, sepertinya sebentar lagi akan terjadi pertukaran posisi matahari dengan bulan. Jun sedang membersihkan meja cafe, sebentar lagi shiftnya habis.
"Jun-ah! Sudah mau pulang?" Ucap namja bernama Hong Jisoo, si manager cafe.
"Ne hyung, sebentar lagi shiftku akan habis"ucap Jun sopan sambil tersenyum kepada si manager.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyaw~
Fiksi PenggemarWen Junhui, namja yang tinggal sendiri di Korea, ia merasa terganggu akibat ngeongan di sekitar rumahnya. semenjak saat itu hal-hal aneh terus terjadi dan merubah hidupnya.. "miaww" "bagaimana kau bisa berada disini?" . . . "...kenapa rumahku jadi b...