Part 8

311 50 0
                                    

Part 8
“Tunggulah hyung, Jeje, sebentar lagi dendam orang tua kita akan terbalaskan” gumam Yesung ketika tiba di bandara Internasional di Jepang.
Yesung mencari tempat tinggal di rumah padat penduduk. Di tempat itu Yesung memikirkan langkah yang matang untuk menghabisi Otousan.
Setiap hari Yesung mengawasi tempat-tempat yang biasa dikunjungi otousan.
“Seperti dugaanku, dia membperketat penjegaannya. Tapi dengan jumlah pengawal yang tinggal sedikit, tidak akan melindungi nyawamu” gumam Yesung sambil mengawasi rumah otousan.
Yesung mulai beraksi, ia mulai dari tempat latihan yang biasa digunakan untuk melatih anak buahnya. Satu per satu anak buahnya dijatuhkan, banyak mayat berserakan di ruangan itu. Tubuh Yesung penuh dengan darah anak buah otousan.
“Hero senior, kau akan mati sebelum kau sampai pada otousan” kata salah seorang pengawalnya.
“Benarkah?? Haha haha haha, itu tidak akan mungkin, justru kalian dan otousan lah yang akan mati” jawab Yesungn tegas membuat mereka sedikit gemetar. Lalu Yesung mulai menyerang mereka.
“Cih, dasar kalian memang bodoh, kalau kalian mau bersekutu denganku kalaian tidak perlu mati sia-sia... jiaaaaahhhhh” kata Yesung sambil menusuk anak buah terakhir. Lalu Yesung kembali untuk rencana selanjutnya.
Tak lama kemudian ayah Leeteuk dan anak buahnya beserta agen dari Jepang mendatangi tempat itu.
“Bagaimana?” tanya ayah Leeteuk.
“Spertinya kita terlambat, semua orang disini sudah meninggal. Dia benar-benar melakukannya sendiri” jawab agen Jepang itu.
“Jongwoon, harusnya kau tidak perlu melakukan ini sendirian” gumam ayah Leeteuk.
“Bagaimana ini agen Yung?” tanya agen Jepang.
“Dia sudah selangkah di depan kita, kita harus lebih teliti dengan pergerakannya. Kerahkan mata-matamu untuk mencari tahu dimana dia tinggal!” perintah agen Yung atau ayah Leeteuk.
“Baik” jawab agen Jepang itu lalu pergi, ayah Leeteuk hanya merasa sedih dengan yang dilakukan Yesung, kemudian ia mengambil ponsel mengirim pesan pada Leeteuk.

Dertttt derrrttt... HP Leeteuk bergetar. Leeteuk mengambil dan membaca sms itu.
“Dari siapa hyung?” tanya Yunho.
“Appa”
“Apa yang dikatakan ahjussi?” tanya Hankyung.
“Yesung sudah melakukan rencananya, dia sudah mengahabisi beberapa anak buah otousan sendirian, appa bilang Yesung selangkah di depan mereka. Jadi appa dan teman-temannya selalu terlambat datang ke tempat Yesung” jelas Leeteuk.
“Ommo, Yesung hyung, kenapa kau melakukan itu sendirian” kata Hankyung cemas..

Yesung terus mengirim teror pada otousan, otousan semakin cemas, ia sudah kehilangan separuh lebih anak buahnya. Sementara Yesung terus bergerak sendirian. Tapi otousan tetap menanti kedatangan Yesung dan berencana membunuh Yesung.
“Otousan, Hero Senior sudah mulai mendekat” lapor salah satu anak buahnya.
“Biarkan dia datang padaku, aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri” jawab otousan.

Yesung kembali ke penginapan, Yesung merasa ada yang berubah di penginapannya. Ia mulai waspada jika itu adalah perbuatan anak buah otousan.
“Jongwoon” seru sebuah suara dibelakangnya.
Yesung menoleh, “Ahjussi” seru Yesung sedikit terkejut.
“Kenapa kau melakukan ini sendirian? Apa kau tidak percaya padaku?” tanya ayah Leeteuk.
“Mianhae ahjussi, bukannya aku tidak percaya dengan ahjussi”
“Tapi kenapa kau lakukan ini?”
“Ini adalah masalah kami ahjussi, aku tidak ingin orang lain mencampuri urusan kami” jelas Yesung.
“Tapi kau tahukan, otousan itu tidak hanya buruanmu, tapi juga kami para agen internasional”
“Ne, aku tahu ahjussi, aku mengerti, tapi ahjussi juga harus tahu bagaimana perasaan kami, ini sangat menyakitkan”
“Tapi apakah dengan menbunuh otousan bisa mengembalikan kedua orang tuamu?”
“nyawa harus dibayar dengan nyawa, ahjussi”
“Lalu apakah dengan membunuh senua orang anak buah ootusan yang tidak tahu apa-apa juga jadi korban?? Apakah dengan itu semua bisa memuaskan hasratmu untuk balas dendam??”
“Ya, dengan begitu aku bisa puas ahjussi” bentak Yesung.
“kalau begitu kau sama saja dengan otousan” bentak ahjussi yang membuat Yesung diam, “Seharusnya kau menyerahkan ini semua pada kami, kau bisa menemani adikmu yang sampai saat ini maih terbaring koma, pikirkanlah baik-baik Jongwoon, pikirkan adikmu yang menunggumu” katanya memeluk Yesung lalu pergi meninggalkan penginapan itu.
“Aku tahu ahjussi, meski banyak orang tak berdosa menjadi korban aku tetap akan membunuh otousan dengan tanganku sendiri. Aku akan melakukan itu meski harus mengorbankan nyawaku sendiri” gumam Yesung. Tanpa disadarinya, sebuah alat pelacak tertempel di baju Yesung.
Kemudian Yesung menyiapkan peralatannya.
“Sekaranglah waktunya” gumam Yesung lalu pergi menuju tempat persembunyian otousan.
“Agen Yung, sinyal milik Jongwoon bergerak”
“Cepat ikuti dia, aku yakin dia menuju tempat persembunyian otousan!” perintah agen Yung dan semua bekerja.
Yesung mulai bergerak, ia sampai di tempat persembunyian otousan. Disana ia disambut oleh anak buah otousan yang tahu bahwa Yesung akan menyerang.
“Aku tidak akan membiarkanmu menyentuh otousan” teriak salah satu tangan kanan otousan yang dikenal Yesung dengan panggilan Shota si ahli pedang.
“Kalau begitu kalian yang akan mati....”
DUARRR...... sebuah ledakan terjadi di belakang Yesung. Semua menoleh ke arah ledakan.
“Kau tidak mengajak kami Jongwoon” seru sebuah suara.
“Mwo??? Ahjussi??? Apa yang ahjussi lakukan??”
“Tentu saja menangkap otousan, aku tidak akan membiarkan kau berjuang sendirian, aku sudah berjanji dengan putraku bahwa aku akan membawamu kembali dengan selamat”
“Haaaaaa...... sudah cukup, kami tidak akan membiarkan kalian menyentuh apalagi membawa otousan, seraaaaaaaannnngggg.....”
“Yaaaaaaaaa.....................” teriak mereka bersamaan.
Pertarunganpun terjadi, Yesung dengan semangat menyerang mereka. Mereka membabi buta, pikir Yesung. Pedang, panah melawan pistol. Yesung berhasil masuk ke dalam rumah. Satu per satu anak buahnya dilawan Yesung. Yesung sedikit lelah namun demi balas dendam ia mengesampingkan rasa lelah itu. Yesung berhenti di ruang yang cukup luas.
“Rupanya kau berhasil sampai disini, Hero-san” kata Shato.
“Yah, mereka hanya batu kerikil yang menghalangiku” jawab Yesung.
“Aku tidak akan membiarkan orang yang tidak tahu rasa terima kasih sepertimu menyentuh otousan!”
“Ashhh, terserah apa yang kau katakan, aku hanya menuntut balas atas kematian orang tuaku, jadi jangan ganggu urusanku”
“Cih, kau tidak akan mudah mengalahkan otousan dengan mudah, tapi kaulah yang akan mati disini”
“Ha ha ha, aku tidak akan mati semudah itu”
“Langkahi dulu mayatku” kata Shota lalu menyerang Yesung.
Pertarungan sengit tejadi diantara Yesung dan Shota. Beberapa luka sayatan samurai mendarat di tubuh Yesung, tapi Yesung tidak memperdulikan itu. JLEEEPPP.... Yesung berhasil menusuk Shota.
“Segitukah kekuatanmu, tangan kanan otousan?? Hah ini haya kecil” kata Yesung lalu meninggalkan mayat Shota disitu dan mencari otousan di tempat biasa dia melihat pertarungan anak buahnya.
“Kau hebat juga Hero Senior, kau berhasil mengalahkan anak bauhku dengan mudah, tapi kau tidak akan dengan mudah membunuhku, ha ha ha ha....” seru sebuah suara
“Diam kau, cepat keluar dari persembunyianmu otousan!” teriak Yesung.
“Ha ha ha ha..., kau berani mengkhianatiku, padahal aku sudah merawatmu dan mengajarimu semua ini, inikah balasanmu padaku?”
“Cih, aku berterima kasih kau merawat dan mengajari semua ini, tapi aku tidak akan lupa bagaimana kau membunuh dan menghancurkan keluargaku. Cepatlah keluar, apa kau takut melawanku?” seru Yesung.
“Takut?? Ha ha ha ha aku tidak takut melawan anak ingusan sepertimu” jawab otousan.
“Aaaaa..... ashhh” teriak yesung saat merasakan punggungnya terkena sayatan samurai.
“Ha ha ha ha.. apa kau masih ingin membunuhku?” tanya otousan yang tiba-tiba muncul di depannya sambil menghunuskan pedangnya ke arah Yesung. Yesung berhasil menghindar.
“Aku akan tetap membunuhmu otousan” kata Yesung lalu menyerangnya kembali.
“Kau tidak akan sebanding denganku, meski aku seorang yakuza tapi aku pernah belajar ilmu ninja aku adalah mantan ninja assasin. Jadi kau tidak akan dengan mudah mengalahkanku” kata otousan.
Pertarungan terus terjadi, Yesung mendapatkan banyak luka di tubuhnya tapi Yesung juga berhasil melukai otousan.
“Jangan kau anggap aku tidak tahu cara mengahabisi mantan ninja” kata Yesung menyerang.
Suara pedang saling menangkis terdengar, pertarungan penentuan dimulai. Agen Yung melihat bayangan mereka berkelahi di balik pintu. Melihat bagaimana kegigihan Yesung dalam menggunakan ilmu pedang dan kekuatan otousan dalam menggunakan pedang.
“Mereka sama-sama kuat” gerutu agen Yung.
Dan SSYYAATT, Yesung berhasil melukai otousan dan membuat otousan roboh berlumuran darah.
“Ini untuk ayah dan ibu, dan juga untuk Jaejoong yang sudah kau buat menderita” kata Yesung lalu menusuk jantung otousan.
“Jongwoon?” teriak agen Yung yang masuk, Yesung menoleh.
“Ahjussi”
“Mana otousan?”
“In...” jawab Yesung menunjuk sosok di belakangnya tapi tidak ada.
“Ah..., awasss ahjussii.....” teriak Yesung dan mendorong agen Yung.
Dan JLEEPPP pedang menembus dada sebelah kiri Yesung. Darah mengalir, Yesung mengayunkan pedangnya dan memenggal kepala otousan. Agen Yung melihat pedang menancap di tubuh Yesung. Yesung roboh, agen Yung mencabut pedang di tubuh Yesung.
“Jongwoon”
“Ahjussi, mianhae....” kata Yesung yang mulai lemah.
“Bertahanlah Jongwoon!” kata agen Yung lalu sesegera mungkin membawa Jongwoon ke rumah sakit.
“Bertahanlah Jongwoon, ingatlah adikmu yang menunggumu” bisik agen Yung pada Yesung.
Yesung nampak ingin mengatakan sesuatu di tengah kesadarannya yang mulai menghilang.
“Ada apa Jongwoon?”
“Jang..an  kata...kan in...in...ni paa... pa..da Jae...Joong...” kata Yesung lirih.
“Ne, aku mengerti” jawab agen Yung samil meneteskan air mata dan Yesung mulai kehilangan kesadarannya.

Friendship (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang