Part 9
“Ah Jeje sudah sadar” kata Kyu senang.
“Akhirnya kau sadar juga” kata Leeteuk.
“Dimana aku?” tanya Jeje
“Kau ada di rumah sakit, kau tahu kau sudah 2 minggu tidak sadarkan diri, kau membuat kami semua cemas tahu” kata Hankyung yang kemudian menangis.
“Ah uljima, mianhae aku membuat kalian khawatir” jawa Jeje lemah.
“Jangan minta maaf, kau tidak salah. Kamu semua sudah tahu” jelas Yunho.
“Makanya jangan kau sembunyikan apa-apa lagi dari kami, ceritakan semua jika kau punya masalah, sekarang kau adalah bagian dari kami” kata Leeteuk.
“Tapi....”
“Sudahlah Yesung sudah menyerahkan kau padaku” kata Leeteuk.
“Mwo? Kalian beretemu dengan dengan hyung?” tanya Jeje sedikit mengangkat tubuhnya lalu merintih.
“Hyaaa!! Jangan banyak bergerak dulu!” kata Leeteuk.
“Aa, arraseo arraseo” kata Jeje pasrah.
“Saat kau sedang oprasi Yesung datang, dan menitipkanmu padaku”
“Mwo? Kenapa padamu sich” gerutu Jeje.
“Hyaa!! Memangnya kenapa, aku juga bisa jika hanya mengurusmu”
“Lalu dimana hyung sekarang?” tanya Jeje semua hanya diam dan saling memandang.
“Dia pergi mencari otousan dan akan menuntut balas atas kematian orang tua kalian, begitu katanya” jelas Leeteuk.
“Aa, aku mengerti” jawab Jeje sedikit sedih.
“Hyung apa enaknya jadi mafia?” tanya Kyu tiba-tiba membuyarkan keheningan.
“Hyaaa!! Diamlah jangan bertanya seperti itu” bentak Hankyung.
“Tidak apa-apa” jawab Jeje dengan senyum yang sedikit dipaksakan.
“Ah sudahlah, biarkan Jeje istirahat dulu, kita keluar dulu kau istirahatla!” kata Leeteuk.
“Ne, gomawo hyung” jawab Jejoong, Leeteuk mengangguk lalu meninggalkan Jaejoong sendiri.
Semua meninggalkan Jeje sendirian di kamarnya, sementara Leeteuk masih menunggu kabar dari Yesung dan ayahnya. Tapi mereka belum memberikan kabar.
“Kenapa hyung?” tanya Hankyung.
“Sudah dua hari ayah tidak memberikan kabar”
“Tenanglah hyung, ahjussi pasti bisa membawa Yesung hyung kembali” hibur Hankyung.
Setiap hari mereka menghibur Jeje, tapi mereka tahu Jeje selalu memaksa dirinya untuk tampak bahagia, meski dalam hatinya sangat takut jika kehilangan hyungnya.
Satu minggu (setelah terbangun dari komanya) Jeje dirawat di rumah sakit. Dan hari ini Jeje sudah diijinkan pulang.
“Hari ini kau akan tinggal dirumahku dulu” kata Leeteuk.
“Tidak usah hyung, aku akan menempati rumah orang tuaku saja” jelas Jeje.
“Tidak boleh, hyungmu sudah menitipkanmu pada Leeteuk hyung” sahut Hankyung.
“Tapi.... “
“Sudahlah untuk sementara kau tinggal di rumahku dulu sampai Yesung kembali dan menjemputmu” kata Leeteuk.
“Liburan sudah hampir selesai, malas untuk kembali ke sekolah” kata Kyu lesu.
“Wae?” tanya Max.
“Malas bertemu si muka sengak Kangin” kata Kyu sambil manyun membuat semua orang tersenyum termasuk Jeje.
“Aku yakin, kalau berkelahi satu lawan satu antara Jeje dan kangin, pemenangnya adalah Jeje. Aku yakin itu” kata Max.
“Ne, aku setuju. Kalian tahu Kangin selalu curang jika dia sudah terdesak” sahut Hankyung.
“Kalau aku mau sebenarnya aku bisa mengalahkan mereka semua, tapi aku tidak ingin berurusan dengan anak pemilik sekolah itu, nanti bisa-bisa identitasku ketahuan” jawab Jeje yang spontan membuat Max melotot.
“Aku yakin Jeje bisa mengalahkan mereka semua” tambah Yunho.
“Ne masih ada 2 minggu lagi sebelum sekolah dimulai, dan selama itu kau mau mengajari kami beladiri? Biar Kangin tidak bisa membully kami terus” kata Hankyung.
“Hyaa!!!! Jeje baru saja sembuh, apa kalian tega memaksanya untuk mengajari kita? Kita bisa minta dia lain waktu, kalau dia sudah sembuh benar” kata Leeteuk.
“Tidak apa-apa hyung, aku bisa mengajari kalian secara pelan-pelan” jawab Jeje.
“Benarkah itu hyung?” kata Kyu senang dan Jeje mengangguk tanda setuju.
Dalam perjalanan pulang Leeteuk nampak khawatir karena sudah seminggu baik ayahnya maupun Yesung belum memberi kabar.
“Kenapa hyung?” tanya Jaejoong yang melihat Leeteuk nampak cemas.
“Ah, anieyo”
“Ash katanya kalau ada masalah harus cerita tapi kenapa hyung tidak mau cerita” kata Jeje manyun.
“Hyaaa!!! Aku bilang tidak ada apa-apa, aku hanya kesal dengan appa, pulang tidak memberitahuku, ashhh” jawab Leeteuk manyun berbohong.
“Oh, mungkin dia buru-buru hyung, jadi tidak sempat menemuimu” hibur Jeje.
“Ne, aku tahu”
“Sampai..... selamat datang di rumahku” kata Leeteuk.
“Rumah hyung besar juga” jawab Jeje memperhatikan setiap sudut rumah Leeteuk.
“Nah ini akan jadi kamarmu, di sebelahnya adalah kamar Hankyung, dan kamarku yang paling ujung itu” jelas Leeteuk menjelaskan.
“Ne, gomawo hyung”
“Ne, sekarang istirahatlah dulu” kata Leeteuk dan Jeje menurutinya.
“Bagaimana hyung ada kabar dari ahjussi?”
“Ajik” jawab Leeteuk
Leeteuk memperhatikan Jaejoong, sesekali Jeje melamun dan lebih banyak diam. Leeteuk mengerti perasaan Jeje, tapi Leeteuk dan yang lainnya sepakat untuk tidak menyinggung apa-apa dulu tentang Yesung.
“Hyung apa enaknya jadi mafia?” tanya Kyu memecah keheningan.
“Hyaaaa!!! Kenapa kau bertanya seperti itu lagi?” bentak Leeteuk dan berusaha memukul Kyu tapi Kyuhyun berhasil menghindar.
“Aissshh hyung, bisa kah kau tidak sambil memukul?” kata Kyu malas.
“Sudah lah kau fokus saja dengan PSP mu” sahut Max.
“Ne, dengan PSPmu yang kau perlakukan seperti istrimu itu, bahkan sampai-sampai kau menyebut Jeje alien” kata Yunho.
“Mwo??” kata Jeje melotot ke arah Kyu.
“Hyaaaa!!! Jangan melihatku seperti itu” jawab Kyu.
“Kenapa kau memanggilku begitu?” tanya Jeje yang akhirnya mau berbicara juga.
“Hyaa!! Itu kan dulu kau diam terus dan dingin, jarang bicara jadi aku pikir kau alien” jelas Kyu.
“Mwo??? Hanya dengan itu kau menilaiku aku seorang alien?” jawab Jeje dan Kyu mengangguk sambil tersenyum tanpa dosa.
“Bahkan dia percaya kau alien” tambah Hankyung.
“Mwo??? Kyuhyun kau....”
“Hyaaaa!!!!! Kenapa kalian malah seperti itu padaku, itu kan karena dia seperti itu jadi aku menganggapnya demikian” kata Kyu lesu seperti hendak menangis.
“Uljima......” kata Max lalu memeluk Kyu.
Lalu Jeje tersenyum melihat tingkah Kyu yang seperti anak kecil.
“Jangan menertawaiku seperti itu!” kata Kyu, tapi Jeje semakin menjadi tertawanya dan membuat semua menjadi tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship (Complete)
Hayran KurguKim Jaejoong, seorang pemuda cantik yang bersikap dingin pada semua orang. Mempunyai sebuah misi untuk melenyapkan seseorang demi keselamatan kakaknya. Akankah ia mampu melaksanakan misinya, ketika untuk pertama kalinya ia memiliki teman? // Kebimba...