PROLOG

253 13 5
                                    

Sudah 30 menit Alana menatap buku hariannya. Berbeda dari hari-hari sebelumnya, kali ini kosong. Tidak terbayang satu kata pun di kepalanya. Perasaannya sungguh campur aduk. Diterbangkan kemudian dijatuhkan begitu saja, siapa yang tidak sakit? Hatinya seperti hancur berkeping-keping. 

Jika boleh meminta, ingin rasanya Alana memutar waktu. Atau, menukar posisi. Mengapa harus saya? Batin Alana mengamuk. Ia lelah. Ia sudah terlalu sering disakiti. Kejadian itu seakan terus terulang-ulang membuat ia semakin sesak. Alana menghela napas, hingga akhirnya satu persatu kata pun ia tulis. 

Ya Tuhan, Alana ingin mati saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Buku Harian AlanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang