Sudah 30 menit Alana menatap buku hariannya. Berbeda dari hari-hari sebelumnya, kali ini kosong. Tidak terbayang satu kata pun di kepalanya. Perasaannya sungguh campur aduk. Diterbangkan kemudian dijatuhkan begitu saja, siapa yang tidak sakit? Hatinya seperti hancur berkeping-keping.
Jika boleh meminta, ingin rasanya Alana memutar waktu. Atau, menukar posisi. Mengapa harus saya? Batin Alana mengamuk. Ia lelah. Ia sudah terlalu sering disakiti. Kejadian itu seakan terus terulang-ulang membuat ia semakin sesak. Alana menghela napas, hingga akhirnya satu persatu kata pun ia tulis.
Ya Tuhan, Alana ingin mati saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Harian Alana
Novela JuvenilKisah tentang Alana Haura. Gadis manis nan ceria yang selalu menceritakan kesehariannya pada buku harian.