BAB 13

4.7K 463 0
                                    

Satu Minggu telah berlalu, Nickhun bersikap seperti biasa nya. Namun kecurigaan siapa pelaku yang mengurung Prilly di kamar mandi sudah ia beritahu pada ali. Ali sangat marah saat Nickhun sudah berhasil mendapatkan pelaku nya. Dia bersumpah akan membuat nya tak memiliki apa pun dan ia akan menyesal karna sudah berani menyakiti adik nya. Putri atmaja itu sudah salah mencari mangsa. Kekayaan yang di miliki Atmaja grup tak sebanding dengan kekayaan yang di milikinya. Bahkan ia masih mampu membeli perusahaan itu jika ia mau. Tapi ali tak sudi membuang uang nya dengan percuma. Yang ia tahu jika perusahaan Atmaja sedang di ambang kebangkrutan dan tentu itu karna ulah Putri nya yang selalu menggunakan uang nya tanpa batas. Racel Putri atmaja adalah gadis yang hanya bisa berfoya-foya, hidup nya hanya ia habis kan untuk bermain, belanja barang mewah dan selalu menyombongkan dirinya paling kaya di atas teman2nya.

Ckkkkk... bahkan jika ali mau pun ia bisa membeli barang mewah beserta pabrik nya jika ia mau tanpa sedikitpun mengurangi uangnya. Itu belum seberapa, kekayaan ali tak ada duanya . Dia adalah orang terkaya nomor satu di dunia jadi jangan tanya seberapa banyak uang yg di miliki nya.

" Jadi apa rencana mu li" tanya Nickhun. Kebiasaan yang harus ia lakukan memanggil nama bosnya dengan nama nya sendiri. Itu perintah dari tuan putri yang tidak bisa di bantah siapa lagi kalau bukan Prilly.

" Seperti rencana awal. Aku ingin dia menyesal secara perlahan. Kita lihat apa dia akan melakukan hal yang sama jika dia melihat Prilly masuk kembali. Kau hanya perlu mengawasi nya saja. " Ucap ali .

" Baik Anda tenang saja, saya pasti akan menjaga nona Prilly" ucap Nickhun.

Brakkkkkkkk

" Sudah ku bilang jangan memanggil nya Prilly. Pangggil Dia Angel. Aku tidak ingin identitasnya terkuak dan itu akan di manfaatkan oleh musuh ku" marah ali.

" Maaf kan saya. Saya tak kan mengulangi nya lagi " ucap Nickhun menyesal seraya menunduk. Ali membuang nafasnya kasar. Akhir-akhir ini ia lebih sensitif jika itu menyangkut tentang Prilly. Semenjak ia sembuh ia semakin mengetatkan penjagaan adiknya itu. Entah kenapa ia merasakan jika ia harus melakukan itu.

" Lupakan. Sekarang kau ambil kunci mobil itu dan kau yang akan mengemudikan bersama Prilly. Mulai saat ini kau yang akan pulang dan pergi bersama. Tapi saat aku tak ada urusan maka Prilly aku yang akan mengantarkan nya. Kali ini aku akan ikut mengantar nya dan menunggu nya hingga pulang. Aku ingin tahu seperti apa pandangan anak anak di sekolah terhadap adik ku" perintah Nickhun.

Nickhun menganguk lalu mengambil kunci mobil sesuai perintah ali. Ia pun pamit keluar lebih dulu untuk memanaskan mobil. Sementara itu ali menyusul Prilly yang masih berada di kamar nya dan masih bergelung dengan selimut hangat yang membuat nya enggan untuk bangun.

Mirna keluar dengan wajah frustrasi nya. Dia sudah berusaha untuk membangun Prilly namun tak bisa.

" Maaf tuan, nona Angel belum bangun. Saya sudah membangun kan nya sejak tadi, tapi___"

" Tak apa Mirna, biar saya yang membangun Putri tidur itu" potong ali seraya tersenyum.

Mirna tersenyum lega, ia tadi sangat takut jika tuannya akan marah. Tapi dia justru melihat ali yang menatap nya dengan senyum tipis. Mungkin dia melihat wajah frustrasi nya.

Owhhh tidak, apa itu terlihat jelas. Batin Mirna.

Ali sendiri memilih masuk dengan pelan dan masih melihat seorang gadis yang masih tertidur dengan lelapnya.

Ali menghampiri gadis itu, duduk di pinggir ranjang. Tangannya terulur untuk mengusap kepala gadis dengan pelan. Bukan nya merasa terganggu gadis itu semakin mempererat selimut yang menutupi tubuhnya.

JIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang