SeokSoo

2.3K 267 107
                                    


Seokmin berjalan menghampiri Jisoo yang duduk di tengah ruang latihan sambil memijat kakinya.

Ia kemudian duduk di sebelah Jisoo dan menatap hyung kesayangannya itu dalam diam.

Keringat terus menetes dari rambut Jisoo, membuat Seokmin dengan reflek menyeka keringat Jisoo dengan handuk yang dia bawa.

"Hyung, apa kau lelah?" Tanya Seokmin perhatian. Jisoo menoleh kearah Seokmin, lalu menunjukkan senyumnya yang meneduhkan.

"Tentu saja.. semua member juga kelelahan sepertiku, Seok.. memangnya kau tidak kelelahan, hm?" Jisoo menyentuh rahang Seokmin dan mengusapnya lembut.

Seokmin menggelengkan kepalanya.

"Tidak.. bukan itu maksudku.." Jisoo mengernyitkan dahinya bingung. "Lalu?"

Seokmin menatap mata Jisoo.

"Apa kau.. pernah merasa lelah dengan hubungan kita?"

Hening.

Bahkan semua member Seventeen berhenti melakukan kegiatan mereka saat mendengar pertanyaan paling bodoh yang pernah Seokmin tanyakan pada Jisoo.

Hey, bahkan seluruh member juga tahu bagaimana gigihnya perjuangan seorang Lee Seokmin untuk mendapatkan perhatian Hong Jisoo, orang yang merasa sulit untuk mencintai orang lain.

Dan sekarang, saat Jisoo mulai mencintainya dengan tulus, Seokmin malah melontarkan pertanyaan penuh keraguannya pada Jisoo.

Jisoo menatap Seokmin bingung.

"Hey, Lee -bodoh- Seokmin. Pertanyaan tolol macam apa itu yang kau tanyakan pada Jisoo hyung?"  Pertanyaan bernada datar keluar dari mulut Jihoon.

Jisoo melirik Jihoon sebentar lalu kembali menatap teduh Seokmin yang menundukkan kepalanya.

Jisoo menggenggan tangan Seokmin erat. "Apa kau ada masalah, hm?"

Seokmin membalas genggaman tangan Jisoo lalu berbisik sangat pelan, "Entahlah.. aku hanya.. takut"

Jisoo yang paham akan situasi yang dibutuhkan Seokmin segera berdiri sambil menarik pelan tangan Seokmin.

"Cheol-ah.. aku dan Seokmin kembali ke dorm duluan.. tak apa kan?" Tanya Jisoo pada Seungcheol yang sedang berbaring diatas lantai dan menggunakan paha Jeonghan sebagai bantalnya.

Seungcheol melirik Jisoo sebentar lalu menganggukkan kepalanya. "Terserah kau saja, Hong"

Jisoo berdeham pelan mengiyakan ucapan Seungcheol. Ia kembali menatap Seokmin yang juga sedang menatapnya.

"Ayo" Jisoo menarik tangan Seokmin keluar dari ruang latihan.

°°°

Jisoo mendudukkan dirinya diatas kasur milik Seokmin dan bersandar pada headboard kasur saat mereka telah tiba di dorm.

Seokmin juga mendudukkan dirinya di sebelah Jisoo.

"Jadi sebenarnya ada apa?" Tanya Jisoo. Tangannya menepuk-nepuk kedua pahanya, menyuruh Seokmin berbaring dan menempatkan kepalanya disana.

Seokmin pun berbaring dan menempatkan kepalanya diatas paha Jisoo.
Tangan Jisoo langsung bergerak memainkan rambut kaku Seokmin.

"Kau memakai hair spray? Atau gel rambut?" Tanya Jisoo membau tangannya, siapa tahu di rambut Seokmin masih ada sisa wangi-wangian yang biasanya ada di hair spray atau gel rambut. Tapi ternyata yang ada malah bau ayam.

Oh, dia lupa kalau tadi belum cuci tangan setelah makan ayam goreng bersama member lain. Jisoo tertawa dalam hati.

"Aku pakai pomade, hyung" jawab Seokmin meraih tangan Jisoo dan ikut membaunya.

Seokmin menatap Jisoo tajam. "Astaga hyung! Cepat cuci tanganmu! Kau jorok, hyung"

Seokmin bangkit dan duduk diatas kasurnya sambil membersihkan rambutnya.

Jisoo tertawa melihat tingkah Seokmin. Ia segera keluar dari kamar Seokmin untuk mencuci tangannya.

Saat Jisoo masuk ke dalam kamar Seokmin, ia melihat Seokmin yang berbaring diatas kasur dan membelakangi pintu.

"Hey, Lee Seokmin" panggil Jisoo ikut membaringkan tubuhnya dibelakang Seokmin.

Tangannya yang ramping bergerak memeluk pinggang Seokmin dari belakang.

Seokmin yang merasakan ada sesuatu melingkari pinggangnya, memutar tubuhnya untuk melihat siapa yang memeluk erat pinggangnya.

Seokmin langsung balas memeluk Jisoo saat tahu kalau ternyata Jisoo yang memeluknya.

"Sebenarnya apa yang kau pikirkan, Seok?" Tanya Jisoo samar karena ia menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher Seokmin.

"Kau.. mencintaiku kan, hyung?" Jisoo mengangguk pelan.

Tangan Seokmin bergerak memainkan rambut halus Jisoo.

"Apa kau pernah merasa lelah dengan hubungan kita?" Tanya Seokmin lagi.

Jisoo mendongak menatap wajah tegas Seokmin.

"Beri aku alasan untuk berkata 'aku lelah menjalin hubungan denganmu'." Bisik Jisoo lalu tersenyum kecil.

"Kau bisa saja lelah dan bosan, hyung.. kau tahu kita jarang punya waktu untuk berduaan.. kau tahu jika diluar sana, para CARATs terutama SeokSoon shipper lebih merestui jika aku menjalin hubungan dengan Soonyoung hyung.. aku takut kau lelah dan berniat mengakhiri hubungan kita.. aku-" Jisoo memotong ucapan Seokmin dengan sebuah kecupan ringan diatas bibir Seokmin.

"Sudah cukup, Seok.. aku tidak menemukannya.. karena aku memang tak pernah memikirkan itu selama ini.." Jisoo tersenyum kecil.

"Yang harus kau tahu hanya satu, Seok.. aku mencintaimu dan akan terus mencintaimu.. aku tak akan pernah merasa bosan dan lelah dengan hubungan ini, karena aku melakukannya denganmu"

Seokmin diam.

Tak lama kemudian sebuah senyuman lebar yang menyerupai kuda terlukis diwajahnya.

"Hentikan senyumanmu itu, Seok.. kau menyeramkan" celetuk Jisoo kembali menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher Seokmin.

"Gomawo, hyung"

Seokmin mengeratkan pelukannya pada Jisoo. Jisoo menganggukkan kepalanya pelan.

"Kuharap kau juga tak akan pernah merasa bosan dan lelah menjalin hubungan denganku, Seok" guman Jisoo pelan. Sangat pelan, bahkan mungkin hanya Jisoo dan tuhan yang mendengarnya.

The End

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Huwaah.. apa ini-,- maapkeun jika ada typo yang disengaja maupun yang tidak disengaja.. maap buat para SeokSoon, JiHan, JiCheol shipper..

Tapi beneran.. entah kenapa menurut aku, kalo diliat-liat, Seokmin sama Jisoo itu cocok hehe:v

Maap buat yang merasa Jisoo itu seme:v tapi aku gamau anggep Jisoo seme karena dia itu punya tubuh uke dan sifatnya itu terlalu nge-uke-in/? 

Ok then, don't forget to vote and comment, Thanks(:

Are You Tired?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang