7. Antara Pacar dan Mantan Pacar

791 64 33
                                    

( THE BOSS SERIES #3 )

MATURE FOR LANGUAGE CONTENT

DON'T BASH, DON'T COPY AND LEAVE YOUR COMMENT. ITS MUST.



" Apa? Kenapa bisa Eun? Baiklah aku kesana "

Bahkan dirinya tak bisa menutupi perasaan khawatir yang tiba-tiba menjalarnya , wanitanya masuk rumah sakit disaat dirinya baru saja menarik nafas karena baru sampai dikantor setelah meeting panjang yang dilakukan oleh Minho. Didepan ruangan Minho mereka berpapasan, Pria itu terlihat buru-buru sama seperti dirinya, kalau mereka tak sama-sama melihat jalan, mungkin mereka sudah sama-sama terpental karena tubuh keras dan liat milik keduanya.

" Terburu-buru sekali Pak bos " Tanyanya.

" Sulli masuk rumah sakit " Ucapnya datar. Ia buru-buru berjalan tapi Chang Wook menahan lengannya.

" Bolehkan aku menumpang, aku juga mau lihat keadaannya " Katanya. Minho mengangguk dan dengan hati membuncah senang ia mengikuti Minho yang mulai masuk kedalam lift. Pasti laki-laki itu ikut khawatir dengan kondisi sekertarisnya.

Didalam mobil suasana begitu hening, baik Chang Wook maupun Minho sama-sama diam dengan pikiran masing-masing, dilihatnya Minho masih duduk tenang disampingnya tapi matanya terus gelisah dan gerakannya tak nyaman. Chang Wook masih mengirim pesan keponsel Sulli menyuruh Na Eun untuk menjaga Sulli sebelum dirinya datang. Tapi ia mendengus saat Na Eun mengatakan kalau dirinya terlalu cerewet, Aku pasti menjaganya karena aku sahabatnya Bodoh. Wanita itu, bertempramen buruk dan cengeng! Menurut Chang Wook kalau bukan karena Sulli ia malas berhubungan dengan kedua sahabatnya yang begitu protective pada Sullinya itu.

Sedangkan Minho, ia sesekali melirik Chang Wook yang mendengus sebal, ia tahu siapa laki-laki disampingnya itu. ia masih menaruh perasaan pada kekasihnya yang cantik itu, walau bagaimanapun ia tak boleh egois. Laki-laki itu berhak khawatir pada Sulli karena ia masih menaruh perasaan pada wanitanya. Ia hanya diam sampai sang supir mengatakan kalau mereka sudah sampai dirumah sakit.

Mereka turun bersamaan, masuk kedalam lobi Chang Wook melihat Dasom yang sedang terburu-buru menenteng kantung plastik berisi beberapa cemilan , ia memutuskan memanggilnya dan menahan Minho untuk tidak pergi kebagian informasi.

" Dasom " Teriaknya, wanita itu menoleh dan melihat Chang Wook dengan berbinar.

" Hei bodoh! Kenapa lama sekali? Dan kemana saja kau saat Sulli sakit " Ia memukul pelan dada Chang Wook. Ada rasa iri terselip dihati Minho, bahkan Chang Wook mengenal semua temannya, berbeda sekali dengannya , ia tak tahu apa-apa tentang Sulli.

" Aku meeting bersama Minho dan itu sangat tiba-tiba, kenalkan ini bos kami " Dasom mengulurkan tangannya saat mereka sampai didalam lift. Ia tahu bahwa orang didepannya inilah yang tadi menelfon dan meminta kabar tentang Sulli, bagaimana Sulli tak bicara dan curhat mengenai bosnya yang sangat tampan ini. Batinnya.

" Dasom "

" Minho , kau temannya yang tadi mengangkat panggilannya "

" Bukan, itu Na Eun. Bagaimana kalian bisa bersama? " Tanyanya. Ia menatap Chang Wook menyipit.

" Hei jangan menuduhku begitu. Na Eun menelfonku "

" Akhh, simulut ember itu " Serunya. Minho hanya diam tak menanggapi mereka berdua, dan Chang Wook rupanya cukup akrab dengan temannya Sulli itu. sesuatu seperti menohok hatinya, ia bahkan tak berusaha mengenal Sulli lebih dalam,berbeda dengan wanita itu, ia selalu saja membuat Minho merasa seperti berada diluar jalur. Bersama Sulli, ia seperti menjadi seorang remaja nakal yang melanggar larangan orang tuanya.

Choi Minho, Assistant! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang